chapter 36

7.9K 302 9
                                    

"Baik dok" Jawab Naren sambil menutup pintu itu.

"Sudah ku bilang bukan panggil aku kakak!" Ucap Dokter itu yang bernama Aldo.

"Hihihi iya kak maaf lupa" Ucap Naren sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Duduk lah!" Perintah Aldo.

Naren pun duduk di kursi depan Aldo yang terhalang meja.

"Kau sekarang jarang sekali periksa ke sini, jika terjadi apa-apa kepadamu bagaimana?!" Ucap Aldo.

"Kakak jangan khawatir aku kan anak kuat" Ujar Naren dengan senyuman manisnya dengan Aldo yang juga ikut tersenyum.

"Baiklah-baiklah aku percaya kepadamu, ayo masuk ke ruangan periksa untuk memeriksamu!!" Ucap Aldo lalu berdiri dari duduknya lalu beranjak pergi.

Naren juga ikut berdiri lalu menyusul Aldo yang memasuki ruangan yang ada di dalam sana.

Ruangan itu adalah ruangan yang di sediakan untuk memeriksa pasien seperti Naren.

Setelah beberapa menit mereka pun keluar dari ruangan itu.

"Duduk lah!" Perintah Aldo.

Naren pun duduk.

"Kau tadi habis melakukan kegiatan apa Aska?" Tanya Aldo sambil tangan nya yang memegang pena sambil bergulat dengan kertas di depan nya.

"A-aku hanya berlari kecil" Jawab nya dengan kaku.

Aldo menatap Naren tak yakin sambil menghentikan aktifitas nya.

"Aku tau kau berbohong Aska" Aldo.

"Huff.. Baiklah baiklah, aku tadi berlari lalu aku mimisan setelah itu pingsan" Ucap Naren dengan jujur.

Aldo tersenyum karena Naren jujur kepadanya.

"Apakah kau tidak apa-apa?" Ganya Aldo.

"Ya aku tidak apa-apa kak" Jawab Naren.

"Kau tau aku sudah menganggap mu sebagai adik ku jadi jika ada sesuatu beritahu aku!!" Ucap Aldo dan di beri anggukan oleh Naren.

"Kau sekarang jarang mengecek kesehatanmu ke sini, jika terjadi apa-apa dengan mu bagaimana?, kondisimu juga semakin memburuk apakah kau yakin tidak ingin menjalankan operasi?!" Ucap Aldo panjang lebar, karena setiap Naren yang Aldo periksa pasti Aldo akan menceramahi nya.

"Kau kan punya uang warisan dari orang tua mu gunakan itu!!" Lanjut Aldo.

"Uangnya itu untuk keperluanku makan, sekolah, dan lainnya, bahkan aku juga ikut balap liar untuk menambah uang jajan ku mana bisa aku menjalankan operasi yang sangat mahal itu lagi pula ak-" Ucapan Naren terpotong karena Aldo.

"Aku ingin cepat pergi dan menyusul orang tua ku" Ucap Aldo mendahului Naren.

"Aku sudah muak dengan jawaban mu itu kau tau" Lanjut Aldo memutar bola matanya malas.

Naren hanya terdiam.

"Lihatlah di depan sana, teman mu setiap bulan mengantarmu ke sini dan saat dia bertanya kau selalu menyuruhku berbohong, apakah kau tidak kasihan kepadanya??" Tanya Aldo sambil mengarahkan kepalanya ke arah pintu yang ada sedikit kacanya.

"Aku kasihan kepadanya makanya aku ingin cepat pergi dari dunia ini agar tidak merepotkan orang terus menerus" Ucap Naren dengan entengnya.

"Sebenarnya aku sangat ingin membantumu tapi kau terus menolak ku Aska!" Aldo.

"Terima kasih atas tawaran nya kak tapi sebaiknya kakak simpan saja uang itu untuk kakak" Naren.

"Ohh ya kenapa di pundak mu terdapat bekas tembakan?" Tanya Aldo.

 last hold [SEGERA DITERBITKAN]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora