Saat Mereka masin diam ada yang membuka pintu, dan ternyata Itu kedua orang tua Dewa.
"kalian kesini?" Tanya Natan.
"Tadi dokter bilang Naren besok udah boleh pulang" Ucap Natan yang membuat Naren dan teman-temannya senang.
"Kenapa gak Sekarang aja, Naren udah pengen pulang" ucap Naren tak sabaran.
"luka tambakan kamu masih basah dan nunggu kamu benar-benar pulih" Jelas Ragen dan di beri anggukan oleh Naren.
"Terus biaya pengobatan Naren gimana?" Tanya Naren ragu.
"Biar papa yang tanggung" Jawab Apo.
"Tapi Naren apa- gak mau ngerepotin papa" Ucap Naren.
"Papa udah anggap kamu anak papa sayang " Ujar Natan dengan mengelus rambut Naren.
"Makasih pa" ucap Naren yang tersenyum lebar.
keesokan harinya Naren Sudan di perbolehkan Untuk pulang tanpa mengetahui di mana keberadaan Dewa Saat ini, ia di antarkan oleh teman-temanya ke raman lamanya, karena Naren tidak mau menemui Dawa, ia di antar teman-temanya karana hari ini adalah hari minggu dan kedua orang tua Dewa masih mengurus biaya perawatan Naren.
"Ren kita pulang dulu ya soalnya kita ada urusan "ucap Tawin yang mewakili teman-temanya.
"Iya"Jawab Naren Singkat.
"kalau ada apa-apa telfonya" Juanda
"Iyaaa. "ucap Naren panjang dengan teman - temanya yang mulai pergi.
Di sisi Dewa saat ini ia sedang meminum minuman beralkohol yang sangat banyak dan rokok, bahkan botol maupun sisa rokok di dana sangat berserakan
"Dew udah Daw "ucap Terang yang sudah dari semalam menunggu Dewa yang minum dan merokok tanpa henti.
"gw bakalan berhenti kalau Naren datang kesini dan maaf in gw" ucap Dewa yang sedang mabuk berat dengan teman- temannya yang ada di sana dangat kasihan Kepada Dewa.
"Mending kita panggil Naren aja biar nih anak berhenti, kasian dia " Ujar Agam memberi saran.
"Tapi Naren mau gak?' Tanya Satria.
"Langsung datengin aja orangnya" Saran Agam.
"Dia masih di rawat di rumah sakit goblok" Ucap Terang yang langsung memukul kepala Agam.
"Telfon aja gimana" zues.
"Emang lo punya nomernya?" Tanya Agam.
"Dewa kan punya"Jawab zues.
"mana mau dia angkat telfonnya, Orang dia lagi marahan" Ucap Terang.
"Alah banyak omong langsung temui orang nya aja" Ucap Satria yang langsung mengajak Agam pergi ke rumah Sakit.
"kok gw sih" Ucap Agam yang malas.
"Iya ayok" Paksa Satria dan akhirya Agam mau.
Mereka pan pergi ke rumah sakit tempat Naren di rawat, mereka melihat ruangan Naren sudah tidak ada orang lagi dan mereka pun keluar ruangan itu sampai dimana mereka melihat orang tua Dewa yang ada di Sana.
"Om... "Panggil Agam.
"Loh Agam ngapain di sini?" Tanya Natan.
"Mau cari Naren nya kok gak ada ya? " Tanya Agam.
"Udah pulang ke rumah" Jawab Natan."Hah..., boleh tau rumah Naren gak pa? "Tanga Agam.

YOU ARE READING
last hold [SEGERA DITERBITKAN]
Teen Fiction"Gw boleh bersama lo dan genggam tangan lo sampai genggam an tarakhir ?" Naren. "Hem.... Gw bakal lakuin itu " Dewa. "Janji jangan ninggalin nono ya" Dewa. "Al gak akan ninggalin nono tapi al gak janji" Naren