"Suttt maaf" Ucap Dewa sambil mengusap maaf air mata Naren.
"Tidur ya, besok sekolah " Ucap Dewa sambil mengelus kepala Naren dengan lembut.
"Gw boleh bersama lo dan genggam tangan lo sampai genggam an tarakhir ?" Lirih Naren tiba-tiba dengan wajahnya yang barada di dada bidang Dewa.
"Hem.... Gw bakal lakuin itu " Jawab Dewa dengan tangan nya yang memegang tangan Naren dangan erat.
Dewa yang tadinya mendengar suara tangisan yang tersedu sedu Sekarang menjadi dengkuran yang yang begitu tenang saat di dengar.
Dawa yang mendengar itu pun akhirnya ikut terlelap dengan pelukan hangat yang di dapatkannya.
...
Di sebuah jalan yang sepi nan minim pencahayaan ada seorang pemuda yang berjalan sempoyongan di pinggir jalan raya yang sangat sedikit orang melewati nya.
Pemuda itu adalah Tawin yang pulang dari bar, saat Tawin berjalan dengan kepalanya yang pusing akibat minum terlalu banyak ada seseorang dengan wajah yang menyeramkan menghampirinya.
"Halo Cantik" Ucap orang itu yang menghentikan langkah kaki nya.
"Mau ikut bersenang-senang" Lanjut orang itu sambil berusaha menyentuh tangan Tawin.
Dengan Pandangan Tawin yang tidak terlalu jelas ia berusaha menghentikan orang itu saat menyentuh nya.
"Hay Andwa siapwa" Ucap Tawin dengan tidak jelas.
"Ayok lah kita bersenang-senang bersama" Paksa orang itu kepada Tawin dengan Tawin yang berusaha memberontak.
"Jangan sentuh saya anda Siapa" Ucap Win sambil berusaha memberontak.
"Anda jangan macam-macam dengan saya" Lanjutnya tak suka.
Orang yang mencegahnya itu pun geram dan memukul Tawin dengan kasar sampai ia tersungkur ke belakang, ia juga membalas pukulan itu tetapi di tahan dengan salah satu orang yang tak lain adalah teman orang yang mengusik ia tadi.
Kedua tangan Tawin di pegang dengan dua orang yang ada di sana dengan ia yang berusaha memberontak, saat mereka menyeret Tawin untuk mengikuti mereka ada seseorang yang menendang salah satu dari mereka sampai terpental dan terjatuh di lantai yang sangat kotor.
Semua yang ada di sana pun kaget dan mencari siapa pelakunya dan saat mereka tau siapa pelakunya mereka menyatukan tangan di depan dadanya dan memohon untuk tidak di bunuh oleh orang itu.
"M-maaf bos kami tidak tau dia ada urusan dengan bos" Ucap salah satu dari mereka.
"M-mohon j-jangan b-bunuh k-kami" Mohon orang itu dengan suara yang bergetar.
Orang yang menendang tadi hanya menatap mereka datar dan menyuruhnya untuk pergi, ia juga meminta Tawin agar di berikan kepadanya.
"Anwak swetwan" Ucap Tawin tak jelas yang saat ini sedang di pelukan orang itu yaitu Terang.
"Lo mau pulang ke rumah lo apa ke mansion gw? " Tanya Terang kepada Tawin.
"G-" Belun sempat Tawin menjawab ia sudah pingsan di pelukan Terang tanpa merasa salah.
"Gw anggap lo udah jawab ke mansion gw" Jawab orang itu sendiri tanpa menunggu persetujuan dari Tawin.
Ia pun menaikan tubuh mungil itu ke dalam mobil nya, setelah meletak kan nya ia pun menyetir mobilnya dengan kecepatan sedang dan ia juga sesekali melirik kearah samping untuk melihat si manis yang sedang tertidur, beberapa menit kemudian ia sudah sampai ke kediaman nya.
Terang pun menghentikan mobilnya dan turun lalu ia mengangkat lelaki mungil itu dengan hati-hati dan menggendong nya ala bridal style, setelah itu ia menyuruh bodyguard nya untuk memakirkan mobilnya.
"Mnghh.. " Tawin menggeliat tak nyaman saat Terang membaringkan di ranjang milik nya.
Setelah membaringkan leleki mungil nan manis itu ia melepas seluruh baju yang si mungil itu pakai dan menyisakan celana dalam yang di pakai Tawin.
Terang yang melihat itu secepatnya menutup tubuh si mungil sebatas dada dengan selimut agar tidak kedinginan.
Terang membawa baju Tawin ke kamar mandi untuk ia masuk kan ke tempat di mana baju kotor di kumpulkan di sana dan nanti akan di ambil dan di cuci oleh maid nya.
Sebelum ia meletak kan baju itu ia menghirup bau yang membuat nyaman dirinya dan sekarang menjadi candunya.
Setelah ia meletak kan baju itu ia segera mandi, beberapa menit kemudian ia mengakhiri ritual mandinya dan berjalan menuju lemari untuk mengambil baju yang akan ia berikan kepada Tawin yang sedang tidur nyenyak di kasur yang luas dan lembut.
Setah mendapatkan baju dan celana yang menurutnya pas ia pun mengambilnya dan menghampiri Tawin, perlahan lahan ia memakaikan baju itu kepada Tawin agar tidurnya tak terganggu.
"Eghh... Lo siapa? " Tanya Tawin dengan pandangan nya yang masih tak sempurna efek ia mabuk tadi.
"Gw Terang" Jawab Terang singkat.
"Haahhh... " Tawin yang tak terlalu bisa mendengarkan pun akhirnya menarik kerah baju Terang dan akhirnya wajah mereka pun berdekatan dan memperlihatkan mata elang Terang dan mata mungil Tawin saling bertatapan.
"Guw dwi mana swekarwang hahh..? " Lantur Tawin tak jelas tetapi Terang mengerti apa yang di maksud Tawin.
"Di rumah gw" Jawab Terang singkat.
"Kenwapa lwo bawa guw kwesini??" Lantur Tawin.
"Nih pake baju gw, nanti lo masuk angin" Khawatir Terang.
"Gw gak mau" Tolak Tawin.
"Nanti lo kedinginan, gw gak mau milik gw sakit" Ucapn Terang sambil mengusap lembut pipi milik Tawin.
"Kenapa lo peduli sama gw hahh?? " Tanya Tawin dengan mata yang terpejam.
"Karena gw cinta sama lo, gw sayang sama lo, gw suka sama lo" Jawab Terang langsung di depan wajah nya.
"Hahaha lo suka gw hahh gw gak suka lo, lo cinta gw hah??? Gw gak cinta lo lah gw kan cowok lo tuh juga cowok lo harus nya nyadar gw tuh gak suka sama lo gw sukanya tuh yang montok cowok modelan kayak lo siapa yang suka hahaha" Lantur Tawin tak beraturan sambil menunjuk-nunjuk Terang.
Terang yang dari tadi mengepalkan tangan nya karena amarah yang meluap akibat perkataan Tawin pun akhirnya ia tak tahan lagi dan mendorong Tawin hingga tubuh mungil itu saat ini berada di kungkungan Terang.
Terang langsung mencengkram kedua tangan Tawin di atas kepala lalu mencium kasar bibir kenyal Tawin.
"Emphh.. "
Tawin yang merasa di cium kasar langsung berontak agar ciuman tersebut di lepas, sedangkan Terang yang merasa ada perlawanan dari Tawin langsung memperdalam ciuman nya.
"Emphh... ahh... "
Terang menggigit mulut Tawin agar ia bisa menerobos masuk ke dalam mulut Terang dan mengapsen setiap deretan gigi Tawin, seliva yang bertukaran dan berceceran.
"Akhhh akss... "
Setelah Terang puas mencium Tawin dengan rakus ia mulai turun kebawah menuju celuh leher putih nan halus milih Tawin.
~
•
•
•
•

أنت تقرأ
last hold [SEGERA DITERBITKAN]
أدب المراهقين"Gw boleh bersama lo dan genggam tangan lo sampai genggam an tarakhir ?" Naren. "Hem.... Gw bakal lakuin itu " Dewa. "Janji jangan ninggalin nono ya" Dewa. "Al gak akan ninggalin nono tapi al gak janji" Naren Januari 2024-Oktober 2024