"Sakit nya udah mereda" Tanya Dewa sambil mengusap bagian luka Naren.
"Udah kok" Jawab Naren sambil tersenyum kepada Dewa.
"Jangan bikin nono khawatir nono takut kehilangan al" Ucap Dewa sendu dengan Naren yang masih tersenyum menatap Dewa.
"Janji jangan ninggalin nono ya" Lanjut Dewa dengan menyatukan keningnya dengan kening Naren.
"Al gak akan ninggalin nono tapi al gak janji" Naren.
"Kenapa kok gak janji?" Tanya Dewa dengan melepaskan tautan kening mereka.
"Luapain aja, al laper mau makan" Ucap Naren yang mengalihkan pembicaraannya sambil memegang perut nya karena memang ia lapar.
"Mau makan apa? " Tanya Dewa.
"Tadi kan papa siapin bekal jadi makan itu aja" Jawab Naren sambil membuka tas nya unguk mengambil bekal itu.
Naren pun membuka bekal itu dan di sana terdapat nasi goreng dengan udang di atas nya.
"Nono mau makan? " Tanya Naren dan di beri gelengan oleh Dewa.
"Gak kan katanya al yang laper" Jawab Dewa.
Naren pun akhirnya mengambil sendok yang sudah di siap kan oleh Natan dan menyendok makanan itu lalu mengarahkan nya ke mulut Dewa.
"Nono juga harus makan kan nono juga belum makan dari pagi" Ucap Naren sambil menyuap kan makanan itu ke mulut Dewa.
"Al mau pergi ke pasar malem gak? " Tanya Dewa kepada Naren.
Naren yang mendengar itu pun langsung menggunakan kepalanya"mau, kapan nanti malem? " Tanya Naren tak sabar dan di beri anggukan oleh Dewa.
"Yaudah habisin makanan nya" Dewa.
Mereka pun akhirnya memakan bekal yang di buatkan oleh papa yaitu Natan sambil bercanda bersama.
...
Sedangkan di sisi lain Terang dan Tawin saat ini mereka sudah sampai di kediaman Terang dan mereka di sambut dengan penjaga yang sudah berbaris rapi di sana.
"Huff... Maaf karena tadi bentak lo" Ucap Terang yang melihat Tawin saat ini diam dan dari tadi hanya menundukkan kepalanya saja.
Terang yang melihat itu pun tak tega dengan Tawin ia mengusap surai rambut Tawin tetapi di tepis oleh sang pemilik rambut, Terang hanya menghela nafas.
"Ayo turun ke rumah gw" Ucap Terang dan tidak di tanggapi oleh Tawin.
Terang yang kesabaran nya setipis tisu itu pun langsung membuka pintu mobil itu dan berputar untuk menuju pintu sebelah nya.
Ia pun membuka pintu itu dan secepat mungkin ia menggendong Tawin seperti karung beras Tawin yang di perlakukan seperti itu pun tersentak dan membulatkan matanya.
"Sat turunin gw anjing" Ucap Tawin dengan memukul pundak Terang.
Terang hanya diam tanpa ekspresi ia melemparkan kunci mobil nya ke bodyguard nya.
Ia langsung menuju ke kamar dengan Tawin yang masih memberontak dan mengumpat, Terang pun melempar Tawin di kasur nya dengan kasar.
"Lo sebenar nya mau apa dari gw hahh" Tanya Tawin yang berdiri menghampiri Terang dengan berani.
"Gw suka sama lo, jadi tolong buka hati lo buat gw" Ucap Terang sedang berada di atas Tawin.
"Lo suka hahh, lo tu bukan suka gw tapi lo terosbsesi sama gw" Tawin.
"Iya gw terosbsesi sama lo gw suka semuanya tentang lo bahkan tubuh lo gw juga suka" Ucap Terang yang menatap Tawin dengan wajah yang menyeramkan
Plak~
Satu tamparan mengenai pipi tirus milik Terang"TAPI GW GAK SUKA LO" Bentak Tawin yang membuat Terang mengepalkan tangan nya.
Terang pun akhirnya turun dari badan Tawin dan melangkah kan kakinya untuk pergi keluar kamar itu tak lupa ia juga mengunci nya.
"Jaga dia jangan sampai kabur, kalau dia sampai kabur nyawa kalian melayang" Ucap Terang kepada penjaga yang berada di depan pintu kamar nya.
Setelah mengatakan itu Terang pun pergi meninggalkan rumah nya dan menaiki mobil yang ia gunakan tadi, ia menggambil hp nya dan menelfon Dewa karena ada sesuatu yang ingin di bicarakan oleh nya.
Setelah beberapa kali ia menelfon tetapi tetap tidak di angkat akhirnya ia berniat untuk pergi ke rumah orang tua Dewa untuk menemui Dewa.
Setelah sampai di kediaman orang tua Dewa ia pun masuk dan di sambut dengan penjaga yang sangat ketat di sana, ia pun masuk dan melihat Natan yang sedang menonton tv di ruang keluarga.
"Terang ada perlu apa kamu kesini, cari Dewa? " Tanya Natan kepada Terang.
"Iya pa Dewa nya ada" Terang.
"Dewa dia udah pindah sama pacar nya di mansion, kamu gak di kasih tau" Ucap Natan dan di beri gelengan oleh Terang.
"Memangnya dia tinggal di mana? " Tanya Terang.
"Kamu mau ke sana? " Tanya Natan dan di beri anggukan oleh Terang.
"Yaudah nanti papa kirim alamat nya" Natan.
"Yaudah pa Terang mau pulang dulu" Ucap Terang.
"Gak mau di sini dulu? " Tanya Natan dan di beri gelengan serta senyuman kepada Terang.
Akhirnya pun Terang meninggalkan rumah itu dan pergi ke alamat yang Natan kirim.
...
Di sisi lain seorang pemuda yang dari tadi berusaha untuk mencari cela untuk kabur, karena berapa pun tenaga yang ia keluarkan untuk membuka pintu yang terkunci itu tidak bisa.
"Ck si anjing itu ternyata suka gw akhh..." Ucap Tawin sambil mengacak rambut nya frustasi.
"Gimana caranya gw kabur coba, mana di kunci lagi" Gumam Tawin.
Setelah berpikir sejenak dan melihat sekitar ia pun melihat ada sebuah jendela yang ukurannya lumayan besar, ia pun melangkahkan kakinya untuk melihat nya, setelah melihat itu ia sedikit ragu untuk melancatkan aksinya.
"Anjir tinggi banget" Gumam Tawin.
tapi tidak Tawin kalau tidak nekat, ia pun akhirnya menarik gorden yang menutupi jendela itu.
"Alah bodo amat yang penting gw bisa kabur dari sisni" Ucap Tawin.
Ia juga mengambil selimut lalu ia menyambungkan nya merasa belum cukup ia beralih pergi ke arah lemari dan membuka nya.
Di sana ada cadangan selimut dan juga kain-kain yang menurutnya sedikit panjang, ia pun tersenyum senang melihat itu.
Ia pun beralih lagi ke selimut dan gorden yang ia sambung tadi dan menambahkannya dengan yang baru saja ia ambil.
Beberapa menit kemudian hasil karyanya pun terbentuk lah sambungan-sambungan yang ia sambung tadi menjadi panjang dan menurutnya sudah cukup untuk melancatkan aksinya.
Kemudian ia pun membuka jendela itu dan melihat sekitar di bawah sana merasa aman ia pun melemparkan kain itu sampai ke bawah dan ujung kain yang ia pegang ia sangkutkan di kaki ranjang tidur yang ada di sana.
Ia akhirnya perlahan-lahan turun dari sana, tanpa di sadari Tawin yang sedang menjalan kan aksinya ada seorang penjaga yang melihat nya.
Akhirnya penjaga itu pun menelfon tuan nya dan memberitahu bahwa Tawin ingin kabur.
~
•
•
•
•

YOU ARE READING
last hold [SEGERA DITERBITKAN]
Teen Fiction"Gw boleh bersama lo dan genggam tangan lo sampai genggam an tarakhir ?" Naren. "Hem.... Gw bakal lakuin itu " Dewa. "Janji jangan ninggalin nono ya" Dewa. "Al gak akan ninggalin nono tapi al gak janji" Naren