Banyak kisah yang terjadi. Banyak karakter yang terlibat. Namun, hanya beberapa saja yang dapat diceritakan. Sebuah keterbatasan dalam sepotong minda.
(Diikutsertakan dalam event menulis harian sebulan Nusantara Pen Circle 2024.)
Masuk ke web https://randomwordgenerator.com/picture.php
PILIH NUMBER OF PICTURES: 1 (SATU),
CATEGORY: ALL
Klik Generate Random Pictures.
Buat fiksi mini maksimal 500 kata yang terinspirasi dari gambar yang muncul.
...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
...
"Archie!"
Aku mendongak dari buku yang kubaca. Kulihat seorang pria berambut pendek pirang dengan mantel tebal dan syal melingkar di leher mendekat membawa dua cangkir minuman di tangannya. Dari aroma yang samar-samar kucium, sepertinya kopi.
"Hai, Darren," sapaku balik. Pria itu duduk di sampingku sambil menyerahkan gelas plastik di tangan kanannya yang langsung kuterima. "Terima kasih." Kuseruput sedikit untuk menghangatkan tubuh.
Dia hanya membalas dengan senyum diiringi mata yang tertutup membentuk setengah bulan sabit. Pipiku panas karenanya.
"Kenapa kau sangat suka di sini?" tanya Darren melihat ke belakang, ke arah pohon besar yang sudah berusia ratusan tahun. Sebuah pohon beringin tua yang sengaja ditanam di tengah-tengah taman sekolah bergaya gotik.
"Di sini tenteram," jawabku. Kuseruput lagi kopi, rasanya manis. "Dan tidak banyak orang."
Bagi orang lain, mungkin aneh berdiam diri sendiri di sebuah taman dengan pohon besar yang terlihat angker di awal musim semi yang dingin. Di saat murid-murid lain yang belum masuk sekolah, aku memutuskan untuk datang lebih awal dan menikmati kesendirian diiringi buaian angin sejuk dan gemeresik dedaunan di pohon.
Sebagai seorang yang lebih tua dariku, Darren mengangguk mengerti, lalu menyeruput kopi miliknya. Tidak banyak orang sepertinya yang mau berkawan denganku. Aku tidak tahu apa yang dia lihat dariku, tapi aku nyaman ada di dekatnya.
"Apa yang kaubaca?" tanya Darren. Kepalanya bersandar pada bahuku sampai aku harus meneleng.
"Buku novel," jawabku.
"Tumben bukan buku pelajaran?" godanya. Dia sangat tahu kebiasaanku yang suka mengulang-ulang materi sampai bosan.
"Aku juga perlu refreshing." Aku menutup novel dengan satu entak sampai embusan angin meniup wajahnya. Kuhabiskan kopi dalam sekali minum, lalu kulempar gelas plastik itu ke tempat sampah di sisiku.
Darren melakukan hal yang sama sebelum dia merangkulku erat. "Mau melakukan hal yang lebih menyegarkan?" tanyanya dengan seringai nakal dan mata yang berkilat penuh gairah.
Aku tertawa remeh. "Baiklah. Lagi pula aku sudah terlalu lama di luar." Aku berdiri menyambut ajakannya. Darren terus merangkulku sepanjang jalan.
Hal yang lebih menyegarkan katanya. Aku sangat penasaran apa yang akan pria penuh kejutan itu berikan.
~~oOo~~
A/N
Archie dan Darren adalah tokoh-tokoh yang baru saja lahir karena ide kolab dengan Andywylan Bergenre(?) dark academia, niatnya. Karena gak ada ide buat nulis hari ini, akhirnya dia mengusulkan bikin cerita tentang mereka berdua karena vibe gambarnya sesuai. Ehe!
