02 ||Siapa itu?

70 16 1
                                    


Sesampainya aku di kamar. Aku langsung menyegarkan diri . Setelah aku mandi aku langsung mengejarkan kripsiku . Mas Mustofa sudah pulang, sekarang aku di rumah sendirian. Satu persatu satu kata ku tulis di laptop.

Hujan pun turun dengan deras
Sudah satu bab baru aku selesaikan. dan sekarang aku akan melanjutkan bab 2. Jam terus berputar dengan sendirinya. Sekarang sudah pukul 22.30 . Aku sangat serius dengan membuat kripsi . Tidak bergitu lama , terdengar suara ketukan di depan pintu rumah.

" Siapa nya? Malam - malam kek gini?" Gumam ku

Aku pun pergi untuk membuka pintu. Satu persatu langkah sudah ku gapai. Sekarang aku sudah berada di depan pintu. Sebelum aku membuka pintu aku harus melihat siapa itu melalui mengintip di jendela. Tidak ada siapapun di luar. Tapi, suara ketukan pintu itu masih nyaring terdengar lagi . Dengan rasa takut aku segera pergi ke atas kamar .

Tiba-tiba lampu rumah mati- mati nyala . Angin bergitu kencang diluar. Aku mencoba menelpon Mustofa tapi baterai aku sudah habis . Terdengar suara orang yang menyapu lantai. Aku sangat merasa panik dan dipenuhi sejuta ketakutan di dalam tubuhku.

Aku mencoba untuk tenang. Tapi terdengar orang yang berlarian di ruang tamu. Aku pun melihat lagi ke luar. Aku turun sekarang rumah sudah di penuhi kegelapan. Listrik sudah padam , tidak ada pelita sedikit pun . Semua sudah tidak jelas terlihat lagi .

" Tik!!!

Tik !!!

Tik!!!"

Tetesan air di atas kepala ku. Aku pun menoleh nya Keatas tidak aku sangka padahal itu hantu . Di atas kepalaku sudah berlumuran darah. Aku mencoba keluar rumah. Tapi pintunya sudah terkunci. Tiba-tiba terdengar air yang mengalir dengan deras. Sekarang rumah dipenuhi air darah.

Air terus semakin banyak dan banyak. Aku mencoba lagi mencoba buka pintu nya. Al - hasil aku sudah membuka pintu rumah.

Terdengar langkah kaki seseorang yang melangkahi air . Aku pun menoleh nya , terlihat sosok pria bertubuh hitam dan memiliki sepasang tanduk tajam di atas kepala nya. Aku berlari keluar rumah. Hujan semakin deras, aku berteriak meminta tolong. Tapi, tidak ada yang menolong ku . Bagaimana? Ini aku bisa lari dari kejaran hantu ini.

" TOLONG!!!

TOLONG!!!

TOLONG!!! "

Sia - sia saja aku teriak tidak ada orang yang mendengarkan nya. Aku berlari dalam hujan yang deras air mata sudah bercampur dengan air hujan . Kepada siapa? Aku harus meminta pertolongan.

" Hiks..

Hiks..

Hiks..."

Aku menagis bergitu keras. Tiba-tiba terlihat pocong di depan. Sedangkan di belakang sosok yang mengerikan. Aku merasa tubuhku menggigil dan aku langsung pingsan tanpa sadarkan diri. Entah apa yang dilakukan pocong itu dan sosok mengerikan itu kepada ku .

👻👻👻

KEESOKAN PAGINYA...

Hari ini sangat terik matahari nya . Embun pagi masih terasa di bumi. Mustofa ia datang kerumah. Tetapi, saat ia masuk aku tidak ada lagi rumah . Rumahku sudah berantakan dan masih bekas banjir tadi malam.

" Arabelle!!! Arabelle!!! Arabelle!!!"
" Yang kamu ada di mana yang? "
Gumam mas Mustofa

Seketika ia melihat ku di bawah pohon di depan rumahku .

" Arabelle... Kenapa kamu? " Ujar mas Mustofa sambil berlari kearah ku
Mas Mustofa langsung mengangkat ku .

Langsung menidurkan ku di atas kasur. Tubuhku sekarang basah . Aku masuk angin dan demam tinggi. Mas Mustofa langsung memanggil dokter. Dokter pun segera menuju ke rumahku .

92 DAYS SANTET JIN (END )Where stories live. Discover now