027 || Antara Hati Dan Jiwa

20 15 0
                                    

                    Assalamualaikum...

                     Halo guys 👋
      Gimana suasana hati kalian gembira , bosan , sedih atau galau. Kesini ngumpul cerita semua masalah kalian di komentar nya .

      Jangan lupa follow Saputra_ anggi nya dan juga jangan lupa vote dan komen. Sekarang kalian bisa milih nggak antara hati dan jiwa.
  
        Yuk!!! Kita baca yuk.  Selama membaca.

    ^^^^

    Sekarang aku dan Arga saling bertatapan. Deru nafas yang halus terdengar di telinga. Saat - saat aku bersama Arga aku semakin yakin ia memang tulus mencintai ku . Tapi, aku tidak boleh bermuka dua .

Dengan laki-laki ini mau dan dengan laki-laki itu mau . Aku tidak ingin mendengar perkataan itu .

Btw, Lia hari ini masak Indomie. Lia pandai juga dalam menentukan makanan saat musim . Kalau aku semua aku habiskan tidak tergantung dengan musim.  " Kalau kamu mau curhat! Bilang saja pada ku ya . Jangan Sungkar " sahut Arga . Aku hanya mengangguk kepala saja. Arga memang baik bersama ku .

Aku langsung menghampiri Lia di dapur. " Lia . Aroma Indomie nya harum sekali" ucapku. "Pasti enak ya" tambah ku lagi . " Pasti enak lah aku nggak pakai celana dalam " seloroh Lia. "Jangan katakan seperti itu .

Aku jijik " kata ku setengah mau mual. " Nggak aku hanya seloroh saja " ujar Lia . Aku memang yang habis pikir dengan si Lia ini . Kadang - kadang ia bercanda emosi orang terpancing.

Seperti dosen kami buk iklima. Kalau kami semua sudah pulang. Drama Lia dengan dosen kami buk iklima terjadi lagi .

" Udah masak " gumam Lia . Aku langsung mengambil sejumlah piring. Untuk menikmati Indomie buatan Lia . Claire, Arga sudah berada di meja makan . Arga juga sudah terbiasa dengan kami .

Yah! Namanya teman pasti saling melengkapi. Kami semua memakan makanan dengan bergitu lahapnya. Suasana dingin lawannya dengan makanan hangat.

Terlihat Kirana sudah datang kerumah. Ia mengenakan payung pergi kerumah kost .

"Assalamualaikum" beri salam Kirana. " Waalaikum salam" balas salam dari kami semua. Aku langsung mengambil satu piring lagi untuk Kirana . " Tidak usah kak " kata Kirana. " Tapi..-" ucapku. Kirana belum mendengarkan perkataan sampai habis ia menggeleng kepala nya.  Iya! Sekarang tidak nafsu makan Kirana.

Setelah beberapa saat kemudian, aku sudah makan Indomie. Aku selesai membawa piring kotor ku kebelakang untuk di cuci oleh Claire. Setelah menaruh aku langsung pergi kekamar .

"Kenapa? kamu dek? Datang hujan - hujan ke gini " tanya ku . Kirana terdiam sejenak. " Aku merasa tidak enak hati . Apakah? Kakak terjadi sesuatu" tanya balik Kirana. Kirana langsung memegang tangan ku . Ia melihat segala nya .

Seketika Kirana lemas dan seperti merasa bersalah. " Maaf kan ku . Tidak bisa menjaga mu" ucap Lia penuh bersalah. Seketika air mata menetes di pipiku.

" Itu sudah resiko yang aku harus lewati dek . Bukan salah kamu atau orang lain . Ini ujian terbesar bagi kakak " sahut ku dengan suara lemas . Lia mendengar pembicaraan aku dan Kirana .

" Bergitu menyedihkan kisah mu Arabelle. Melewati semuanya sendirian. Pantesan kamu diam tadi pagi karena kehormatanmu ingin direbut oleh jin dan perasaan hancur" batin Lia .

Aku sekarang sudah bertemu dengan orang yang tepat untuk bicara . " Kakak ! Ada yang ingin bicara sama mu " ucap Lia. " Siapa? " Tanya ku . " Yang selama ini kakak tunggu " jawab Kirana . Kirana langsung memejamkan mata .

" Anakku " panggil Kirana. Seperti nya ia bukan Kirana tapi ibu . " Ibu ... " Panggil ku . Sekarang aku sudah merasakan perasaan seorang anak dan ibu .

92 DAYS SANTET JIN (END )Where stories live. Discover now