021 || Ritual Place

16 13 0
                                    

              assalamualaikum...
                    
                         HALO GUYS 👋
      Sudah dalam saya nggak update. Tolong vote dan komennya. Setiap komentar kalian membuat saya lebih semangat menulis nya .
  

   ^^^^

     Aku tidak sadar kan diri dalam waktu 15 menit . Lia juga sudah mengobati lukanya. Lia merasa perih dan pedih bekas cakaran hantu itu . Iya memang tidak tau , waktu itu sudah Maghrib. Ya! Itu sudah takdir. Lia menggosok tangan ku , biar aku cepat bangun. Arga dan Claire juga sudah pulang.

" Assalamualaikum"

" Waalaikum salam"

" Arga cepat kesini "

Arga langsung berlari kencang ke kamar Lia . Lia tidak sanggup mengangkat ku . Arga langsung menaruh ku ke kasur nya Lia . " Berapa? lama ia pingsan" tanya Arga.  " Kurang lebih 15 menit " jawab Lia . " Gimana ini.Arabelle belum bangun juga " kata Claire.

Arga langsung duduk disampingku bergantian mengosongkan tanggaku . Selama beberapa menit kemudian, aku terbangun dari pingsan ku . " Lia " teriakku. " Aku disini. Belle" kata Lia . Lia langsung duduk disampingku. Aku memeluk Lia bergitu erat . Lia juga memeluk ku bergitu erat . Sekarang tubuh ku merasa lemas . Tidak bergairah lagi . " Belle . Kamu  ?udah baikan?" Tanya Arga . "Alhamdulillah... Udah " jawab ku sambil tersenyum.

Arga kali ini sangat khawatir dengan ku . Ia juga bertanya nya dengan baik dan benar. Tidak memakai kalimat " sayang " atau " ayang " . Aku langsung bangun. " Ayo kita makan dulu " ajak ku . Kami semua langsung menuju ke arah meja makan . Sekarang aku udah mendingan badannya. Hanya tinggal lemas saja .

  Malam ini Arga tidak nakal dan gombal. Saat ia tidak gombal aku merindukan gombalan ia memang aneh aku ini. Saat ia gombal aku kesal dan marah sama Arga . Aku setelah pulang KKN aku pergi kerumah sakit biar tidak semakin parah. Ketenangan sesaat sudah terasa . Suara jangkrik terdengar diluar.

" Allahu Akbar... Allahu Akbar..."
Terdengar suara azan isya.

Sekarang sudah isya bergitu cepat waktu. Aku seperti sebentar memejamkan mata . Isya tidak terbatas waktu nya , tidak seperti subuh dan Maghrib waktu terbatas.  Aku sudah selesai makan malam nya sekarang aku mau sholat isya dulu . Mereka masih makan di meja . Aku langsung pergi mengambil air wudhu dikamar mandi.

"Aku ora ngganggu sampeyan. Aku ora seneng wong sing ora ngajeni adat lan agama. Sampeyan ngerti, aku ngajeni wong sing ana ing mburi sampeyan. Oalah, sampeyan ora perlu melu." Terdengar suara orang dibelakang kamar mandi .

Terdengar suara angin suara itu juga sudah menghilang seperti angin. Aku langsung mengambil air wudhu, berusaha untuk mengambilkan saja .
Setelah aku selesai mengambil air wudhu. aku langsung menutup pintu kamar mandi .

Aku langsung menunaikan sholat isya . Mereka semua udah selesai makan . Aku langsung pergi kekamar untuk sholat isya. Arga dan Claire masih berngobrol - ngobrol sedangkan Lia langsung mengambil air wudhu.

Aku dan Lia sholat nya tidak berjamaah. Aku dikamar ku sedangkan Lia dikamar nya . Jadi bisa dibilang terpisah. Setelah beberapa menit kemudian, aku udah selesai sholat isya . Aku tidak sanggup keluar kamar lagi .

Baca buku hiburan aja di dalam kabar. Terdengar suara tawa Arga diluar. Sepertinya Meraka sedang membahas topik yang serius deh . Aku tidak ikut bergabung. Lia sudah selesai sholat isya .

Aku merasa panas dan langsung menghidupkan kipas angin biar ademm. Sekarang aku masih serius baca nya . Waktu kami di desa ini juga tinggal beberapa hari lagi . Kami semua harus benar-benar yakin dan serius dalam program KKN ini .

92 DAYS SANTET JIN (END )Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ