EPILOG

0 0 0
                                    

=> HAPPY READING! <=
.........

Bola mata kecoklatan menjadikan benda-benda berwarna emas sebagai objek pandang utama. Dia tersenyum, "Hai, perjuangan gue baru dimulai. Tunggu aja, gue akan bawa pulang teman yang lebih banyak buat kalian."

"Nak, ayo berangkat!" Sang ibu ikut melihat piala-piala yang berjajar di depan putranya. "Mereka masih butuh teman, bawa pulang lagi yang banyak, ya!"

"Pasti."

Mereka berjalan ke luar disambut oleh banyaknya warga yang berkumpul di halaman rumah. Semuanya tersenyum menatap si remaja laki-laki dan ibunya. "Selamat, Abimanyu Ravendra!"

Nama yang dulu dikenal sebagai siswa bodoh dan anak orang miskin itu sekarang berubah menjadi 'Abimanyu Ravendra kebanggaan desa'. "Terima kasih atas dukungan dari kalian semua!"

Ubay menggenggam tangan kedua orangtuanya sebelum berjalan ke arah mobil yang akan mengantarnya pada universitas impian. Tatapan mata teduh itu beralih kepada dua anak kembar yang berdiri di sebelah kanan sang ibu. "Ubay pamit, do'akan yang terbaik, Pak, Bu!"

Sampai jumpa rumah, sampai jumpa sepeda ontel kesayangan Ubay, sampai jumpa desa. Hari ini aku akan berangkat ke kota untuk menempuh pendidikan. Universitas Airlangga Surabaya, sambut kedatanganku dengan sambutan yang hangat, ya! Akan kujadikan dirimu sebagai teman perjuangan terbaik.

TAMAT!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 15 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I'am Still StandingWhere stories live. Discover now