Chapter 26. Figura Foto

293 45 16
                                    

"Freyana! Udah, nanti di lihat orang!", sahut Fiony dari kejauhan mengejar Freya yang menyeret Adel menuju ujung koridor.

Untunglah mereka tidak sedang berada di tempat yang ramai pasien berlalu lalang. Meskipun begitu, Fiony tetap takut jika seseorang tak sengaja menangkap basah mereka yang sedang bertengkar. Daerah yang aman dari CCTV terkadang tidak selalu menguntungkan, karena justru petugas kebersihan akan sering melewati bagian ini.

Adel menampakkan raut muka tidak suka ketika Freya mulai menarik kerah jasnya, "Kembali ke ruang resepsionis, Fiony". Ujar Freya sangat formal untuk menandakan bahwa ucapannya adalah perintah.

Adel seketika terkekeh dan melepas paksa tangan yang mencengkram kerah yang menempel di lehernya tersebut. Menyadari Fiony sudah pergi, Adel kini membalas perlakuan kasar Freya sebelumnya. Gadis berambut pendek itu mendorong tubuh kecil Freya dan menekannya ke arah tembok. Tenaganya yang tidak sebanding dengan Freya membuat dokter berkacamata itu merasa terancam dan berusaha melepaskan diri.

"Lu pikir dengan sering mukul gua, lu jadi paling kuat? Lu tuh paling lemah disini"

Adel memicingkan matanya dengan tajam, kali ini dia mengatakannya dengan serius. Freya tambah naik pitam mendengar cercaan yang baru saja di lontarkan perempuan yang ada didepannya itu.

"Mau berantem, huh? Ayo. Gaya apa? Yang kata lu bukan berantem gaya cewe kaya pas jaman dulu? Ayo", Freya memegang leher Adel dengan spontan. Ia benar-benar berniat untuk menyerang.

"Yang menang dapetin Fiony? Pffftt, gua bukan lo wahai Freyanashifa Jayawardhana"

Adel meringis dan berbangga diri dengan ejekan yang berhasil membuat Freya benar-benar masuk ke dalam jebakannya. Selama ini ia telah merencanakan banyak hal untuk membuat gadis berkacamata itu goyah dengan pendiriannya dan membawanya kembali pada sosok Freya yang ia kenal dulu. Freya yang berantakan, sembarangan, dan selalu berani melawannya dalam kondisi apapun.

Freya merasa sangat kesal hingga tidak mampu lagi menahan diri untuk memulai pertikaian. Namun, jas yang kini ia pakai serta tempat yang sedang ia pijak membuatnya terus mengurungkan niat dan menyumpahi diri sendiri untuk tidak hilang kendali.

"Kalo sampai lo bikin hubungan gua berantakan.. jangan harap lo bisa baik-baik aja, Del", Freya menguatkan cengkramannya.

"Ugh, balik ke setelan awal lo sana. Gak seru deh keliatan pura-pura di depan Fiony. Gak malu apa?"

"Lisan lo konyol, provokator parah"

Adel mengerutkan dahinya, "Ya lo sampah banget sekarang. Suruh Fiony jadi milik gue aja gamau"

Freya menarik nafas kuat-kuat, atmosfer sekitar malah semakin mendukungnya. Ia menghentakkan kakinya dan berganti posisi dimana ia mendorong tubuh Adel ke tembok dan melepaskan cengkramannya begitu saja.

"Lo yang pikirannya rusak. Gatau siapa yang ngerusak"

Freya pergi meninggalkan kawan lamanya itu tanpa mempedulikan tingkahnya yang mungkin cukup melukai Adel pada bagian kepalanya. Tidak sangat keras, tidak. Ia hanya mengancam dan berusaha memberitahu agar Adel berhenti mengusik hubungannya dengan Fiony yang semakin hari semakin memburuk. Entah dari salah paham, atau gerak-gerik Adel yang membuatnya menarik nafas setiap ia menggoda pacarnya mau di rumah sakit atau di tempat lain.

Adel memegangi kepalanya sambil melihat kepergian Freya dari koridor rumah sakit menuju ruang periksa. Dalam lubuk hatinya, ia tidak akan jera untuk terus melakukan apa yang ia inginkan.

¤¤¤¤¤

Ah, aku ingin segera berendam air hangat dan tidur lebih awal. Hari yang benar-benar membuat kepalaku berasa sedang di pinjam oleh burung dan di bawa terbang mengelilingi bumi. Alias, pusing banget. Semuanya terasa sangat menyebalkan bagiku. Dan aku merasa semakin kesal dengan Freyana yang kembali menjadi perempuan pendiam lagi. Setiap ada masalah serius, ia selalu begini. Aku tahu alasannya yang membuat sikapnya tiba-tiba menjadi dingin dan sibuk sendiri sih. Ku kira cemburu tidak akan membuatnya semarah ini, tetapi sepertinya ia memang butuh waktu untuk menenangkan pikirannya.

FREYANAWhere stories live. Discover now