bab 15

27.9K 860 4
                                    

Tak terasa usia Ery kini satu tahun. Hari ini rencananya, keluarga akan mengadakan makan malam bersama di halaman rumah. Tidak membuat pesta ramai, karena merasa Ery terlalu kecil dan belum mengerti dengan acara2 seperti itu.

Selamat ulamg tahun
Selamat ulang tahun
Selamat ulang tahun Eryyyyyyyy
Semoga panjang umur....

Lagu ulang tahun menggema meramaikan malam itu. Langit hari ini pun terpantau cerah. Bulan sepaeuh bersinar terang di temani bintang2 ikut menikmati acara.
Ery sangat tertarik dengan lilin yang menyala di atas kue. Ia ingin meraihnya. Namun segera di tangkap Ana.

"Eiiiiits.. bahaya non. Kita tiup aja ya sama2." Sambil mengajari Ery cara meniup lilin dengan benar.

Namun memang anak batita itu pandai melucu. Bukannya meniup lilin ia malah seperti menyembur lilin dengan hujan liur mengundang tawa semua orang.

"Duh duh duh cucu nenek. Malah buat hujan ya." BuDewi mengambil alih Ery dari tangan Ana.

"Sini nenek gendong. Do'a nenek semoga Ery hidupnya mulia, bahagia dan diberkahi keberuntungan. Sehat2 ya cucu nenek, tumbuh yang baik. Sua orang sayang Ery." Dipeluknya Ery dengan erat sambil menitikkan air mata.  Ia terharu dengan perkembangan cucunya.

"Ini hadiah dari Ayah. Biar Ery makin cantik." Di pakaikannya sebuah kalung dengan Liontin bertuliskan nama anaknya. "Doa Ayah banyak jadi gak bisa di sebutin satu2 disini nanti di contek orang." Yusuf menguyel2 pipi bakpao anaknya.

"Halah Suf Suf.. modelmu itu loh. Doa kok pakai nyontek segala." Pak Harto geleng-geleng kepala. " ini hadiah kakek. Ery suka kelincikan?? Nanti kita buat kandang di situ ya, kita ajak main kalau sore." PakHarro memberikan Ery sepasang kelinci dalam kandang. Ia berencana membuat kandang yang lebih luas agar bisa mengajak Ery kejar2an dengan kelinci.

Di usia satu tahun, Ery sudah bisa berjalan dan mengucapkan beberapa kata meski belum fasih. Yusuf tidak terburu2 memasukkan Ery sekolah karena merasa lingkungan fumahnya pun sudah cukup sehat untuk mendidik anaknya dengan baik. Ada ibunya dan Ana yang bisa menjaga dan mengajari Ery banyak hal..

Sekitar pukul setengah sembilan malam Ery sudah mengantuk. Yusuf menyuruh Ana untuk membawa Ery ke dalam rumah.
Ana mencuci kedua kaki dan kedua tangan Ery. Tak lupa ia mencuci muka Ery dan mengganti pakaiannya dengan baju tidur yang lebih nyaman.

Setelah menghabiskan satu botol penuh ASI , Ery terlelap. Ana mengeluarkan sebuah kotak kecil dari sakunya. Ia membuka kotak itu, dan segera mengeluarkan isinya.

"Selamat ulang tahun ya non. Ini hadiah dari saya. Saya buat sendiri." Ana memakaikan gelang manik2 ke tangan Ana. Lucu sekali, manik2 yang di kombinasikan dengan huruf nama berwarna pink.

Setelahnya ia segera kembali ke kamarnya. Ia harus memompa ASI, akhir2 ini payudaranya hanya sedikit memproduksi ASI. untungnya Ery sudah bisa makan makanan pendamping hingga tak rewel karena lapar.
Ia sudah berencana ke rumah sakit jika keadaan ini berlangsung hingga seminggu.

Ana
Mbak Friska, aku mau tanya sesuatu. Mbak sibuk nggak??

Ana mengirim pesan pada Friska. Ia ingin memdengar penjelasan dari sang dokter dahulu sebelum pergi ke rumah sakit.

Menunggu sekitar setengah jam baru ada pesan balasan dari Friska.

Mbak Friska
Kenapa Na??
Ini lagi jaga malam. Baru selesai nangani pasien. Sekarang udah santai.

Ana
Mbak.
Sekarang payudaraku uda gak keluarin ASI sebanyak yang dulu. Udah sekitar 5 harian kayak gini. Menurut mbak Fris kenapa ya??

Mbak Friska
Kamu lagi stress ga??

Ana
Enggak.

Mbak Friska
Kamu lagi konsumsi obat generik??

Ana
Enggak juga mbak.
Aku sehat. Gak kenapa2. Tiba2 aja ASI seret.

Mbak Friska
Besok kamu ke rumah sakit aja.
Kita coba cek hormon kamu.

Ana
Ok mbak.
Besok biar saya ijin ke pak Yusuf.

Mbak Friska
Ok.
Aku tunggu.
See you.

Belum  seminggu, namun karena Friska mengajaknya tes hormon. Ana akan menyempatkan waktunya ke rumah sakit. Ia juga takut jikalau sudah tidak bisa memproduksi ASI untuk Ery lagi.

Ana belum sempat bercerita hal ini dengan siapapun, entah itu mbokNah maupun buDewi. Ana kuatir akan d berhentikan dari oekerjaannya sekarang karena tidak bisa lagi produksi ASI.

~~~

ibu susu untuk Ery (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang