bab 36 (end)

23.1K 630 9
                                    

Setelah melangsungkan pernikahan pagi tadi, kini pengantin baru kita - Ana dan Yusuf- sedang dalam perjalanan bulan madu ke bali.

Pernikahan mereka berlangsung secara khidmad dan hangat. Tak banyak yang di undang sesuai keinginan Ana. Namun tak sedikit juga mengingat Yusuf anak tunggal dan pakHarto juga bukan orang sembarangan.

Ery untuk seminggu ke depan, mereka titipkan pada buDewi dan pakHarto. Kedua orang tua itu sangat bahagia dengan adanya pernikahan ini, bahkan mereka tak ingin lama-lama lagi menimang cucu.

Setibanya di Bali, Ana dan Yusuf segera menuju hotel yang sudah di booking.

"Wahhhh indah banget mas." Ucap Ana saat ia berdiri di depan jendela kaca dengan oemandangan laut di depan sana.

Yusuf yang sidah selesai bersih-bersih langsung memeluk Ana dari belakang,

"Kamu suka?" Ujarnya sambil mengendus- endus leher Ana tak lupa pula ia menjilat dan membuat tanda di sana.

"Aaahhhs masssh. Kamu ini kebiasaan. Aku belum bersih-bersih. Awas dulu." Bisa lepas dari pelukan Yusuf,Ana segera masuk ke kamar mandi. Ana memastikan seluruh tubuhnya beraih dan wangi untuk memanjakan Yusuf.

Selesai mandi, Ana segera menuju koper. Namun belum sampai ia sudah di tarik Yusuf ke ranjang.

"Wangi banget." Yusuf mengendus dan mencium leher Ana. Ia menyasar bibir Ana yang merona itu.

Yusuf menidurkan Ana di atas ranjang, lalu membuka tali badrobe Ana.

"Sayang, kamu sempurna." Tangan Yusuf membelai seluruh tubuh Ana. Mengusap dari pundak ke kedua payudara Ana. Dilarikan jarinya memutar di daerah puting Ana tanpa menyentuhnya.

Lalu jari jemari Yusuf turun keperut Ana. Turun hingga memew Ana yang nyempluk dan rapat.

Yusuf tak ingin buru-buru. Tangannya membelai lembut ke arah paha hingga turun ke kaki.

Di angkatnya kaki Ana, lalu di jilatnya. Mulai dari ujung jari hingga ke  betis. Bulu roma Ana meremang.

"Ahhhhhs masssh geliih, jangannhh gittuhhh aahh." Ana menggeliat tak karuan di atas ranjang. Ana tak sabar apa yang dilakukan Yusuf selanjutnya.

"Kamu wangi sayangh. Lezat." Yuusf segera melepas seluruh bajunya.

Yusuf menimpa tubuh telanjang Ana. Ia menyambar bibir Ana yang sedang terengah menikmati foreplay yang ia lakukan. Di ciumnya Ana ganas, menuntut. Di absennya seluruh sisi, di belitnya lidah Ana bertukar saliva hingga Ana kewalahan. Di hisapnya bergantian bibir Ana, atas bawah. Nafas keduanya memburu. Saling berkejaran namun tak ada satupun dari mereka yang ingin berhenti. Bahkan kini tangan keduanya sudah bekerja.

Tangan Ana mengelus lembut penis Yusuf yang berada di atas perutnya. Perutnya hangat, sehangat mentari pagi saat musim hujan. Penis Yusuf menggesek- gesek di atasnya. Ana mulai mengambinya, mengelus lalu menggenggamnya berniat untuk melalkukan blowjob.

Tangan Yusuf pun aktif di payudara Ana. Bukan hanya satu, keduanya bekerja sama meremas bakpao kenyal itu. Meremas, memijat hingga memilin dan memutar pentil merah muda di atasnya.

Lama mereka berciuman, Yusuf beralih mencium dan menjilat telinga Ana.

"Enak sayang. Mas cinta kamu." Bisiknya.

"Ahh hah hah hah hah. Ennaakkh masshhh. Coba nenen mas trus gigit-gigit putingku ahh hah. " Jawab Ana terengah.

Yusuf bekerja sesuai permintaan Ana. Yusuf mengenyot kasar, menggigit kecil puting Ana lalu menariknya dengan mulut.

Ana mendesah keras.

"Masshh mashhh akuuh berkedut. Akuuh ahhhh keluar ahhh hahh hahh."

Yusuf mengecek ke bawah, benar saja memew Ana lembab dan hangat. Yusuf memasukkan satu jarinya  ke dalam memew Ana. Di rasa sudah mudah masuknya, ia memasukkan lagi jari tengahnya. Lalu mengocoknya cepat.
Bibir Yuusf masih aktif mengenyot payudara kanan Ana dan tangan kiri meremas payudara kiri.

ibu susu untuk Ery (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang