bab 34

21.7K 766 41
                                    

Gegara kelakuan Yusuf membuat Ana orgasme, Yusuf harus segera membeli baju secara online.
Celana dalam Yusuf basah terkena cairan Ana plus darah haid, beruntung masih hari pertama. Belum banyak darah kotor yang keluar. Ada yang ngalamin juga gak sih? Haid hari pertama,kedua dan ketiga hanya keluar flek-flek saja. Namun di hari selanjutnya darah yang keluar sangat deras hingga harus berganti pembalut berkali-kali. Harus pakai pembalut yang panjang biar gak tembus sana sini.
Author seperti itu :p

Yusuf juga mendapat ancaman dari Ana, jika hal seperti terulang lagi sebelum mereka sah maka Ana akan membatalkan persetujuan menikah mereka.

"Sayang, jangan kayak gitu dong yah. Kalau cium sama peluk gak apa-apa kan?"

"Gak." Jawab Ana selesai mandi besar.

"Yah boleh yah? Peluk sama cium aja. Gak bakal lebih. Ya sayaaang." Yusuf memelas di hadapan Ana.

"Enggak. Nanti mas kebablasan. Mas soalnya tau aku ini nol besar soal kayak gitu. Makanya aku gak tau tanda-tanda mas mau aneh-aneh sama aku. Aku nurut-nurut aja lagi. Sebel juga sama diriku sendiri." Ana memberengut.

"Kenapa juga aku dulu pas SMA gak ada yang naksir. Atau kenapa juga  gak ada yang ngajak pacaran. Biar tau kode-kode lelaki kalau mau mangsa perempuan. Biar udah tau rasanyaaaaa"

Ana tergagap saat bibir Yusuf tiba-tiba menguasai bibirnya rakus.

"Emm emmh emmm" Ana memukul pundak Yusuf agar ciuman mereka segera lepas.

"Aaaahhh mas apa-apaan sih. Tuh kan baru juga aku buat peraturan. Mas udah main nyosor aja." Ana memegang bibirnya yang bengkak.

"Kamu jangan aneh-aneh deh sayang. Udah paling bener kamu nol masalah esek-esek. Biar mas ajari. Gak usah kamu nyesel gak pernah pacaran atau gak pernah ditaksir cowok. Soalnya aku udah naksir banget sama kamu.  Pokoknya ailopyuuuuuuuu puuuuullll." Yusuf memeluk Ana erat.

"Ihh apaan sih. Kan jadi malu akunya." Ana menutup wajahnya yang memerah.

Mereka kini berada di ruang tamu yang merangkap ruang santai di apartemen Ana. Duduk berdempetan menonton film berdua, menikmati makanan dan minuman online yang baru datang. Netflix and chill, kata anak jaman sekarang.

"Mas jangan gerak-gerak. Penis kamu nusuk-nusuk." Ucap Ana yang sedang duduk di pangkuan Yusuf.

"Biarin lah yang. Namanya juga baru sehat. Biar dia luapin kebahagiaannya. Setaun dia tidur mulu." Ujar Yusuf konyol.

"Aneh kamu mah."

"Kamu mau bukti?" Yusuf menantang.

"Emang tau caranya buktiin? Gimana?" Ana juga penasaran. Setahun Ana menghilang, Ana banyak belajar sebenarnya. Ia banyak membaca platform online tentang kehidupan-kehidupan percintaan dan pergaulan anak jaman sekarang. Sungguh berbeda 180° dengan hidupnya jaman SMA. Dalam banyak bacaan, ia menemukan banyak sekali remaja yang rela memberikan mahkota mereka secara cuma-cuma ke pacarnya  dengan dalih cinta. Lalu banyak juga wanita yang memilih tidak menikah karena memutuskan hidup bersama dengan pasangannya. Ada juga mahasiswi muda yang menjadi sugarbaby untuk memuaskan ego mereka mempunyai barang mewah seperti kawan-kawannya.

Awal membaca ia syok. Namun setelah banyak referensi, ia merasa hidupnya sangat-sangat tidak ada apa-apanya di banding cerita yang ia baca.

Sekarang di beberapa chanel youtube juga banyak yang mengundang  wanita-wanita pemuas* untuk mendengarkan cerita-cerita menantang versi mereka.

Ahh sungguh dunia ini sudah tua. Ana sedikit banyak paham masalah teori tapi tetap nol besar masalah praktek.

"Sayang."

ibu susu untuk Ery (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang