BAB 21 KECELAKAAN

14 2 0
                                    

Bunga memilih pergi dan kembali. Jam makan Seungho telah tiba Bunga kembali menuju tempat perusahaannya Ning. Dari kejauhan Bunga mengawasi perusahaan Ning, ia menanti apakah pemiliknya akan keluar atau tidak.

Tak lama si pemilik perusahaan keluar menghampir sebuah mabil. Ning masuk kedalam mobil dan pergi keluar dari perusahaan. Bunga mengikuti Ning kemanapun ia pergi, sampai di mall pun ia mengikutinya. Ia selalu menjaga jarak agar Ning tak mencurigainya ia juga memakai masker agar tak ada siapapun yang mingetahui dirinya.

Ingin rasanya Bunga langsung manikam Ning dari belakang, tetapi posisi Ning selalu berada pada keramaian jadi ia kesulitan untuk melakukannya. Sampai Ning keluar dari mall pun Bunga masih mengikutinya.

Hujan mulai turun Bunga masih memperhatikan Ning dari kejauhan. Tak lama jalan mulai menjadi sepi. Saat Bunga hendak mendekat ke arah Ning dari kejauhan mendekat sebuah mobil yang sangat ia kenal pemiliknya.

Dari dalam mobil keluar Gus Zaffan yang membawa jaketnya sebagai payung, Gus Zaffan mengajak Ning untuk masuk kedalam mobil, mereka menggunakan jaket sebagai payung untuk menuju mobil.

Hati Bunga meradang melihat adegan yang ada di depannya. Dalam hati Bunga mengatakan jika aku tak bisa mendapatkannya maka tak ada satu pun orang yang bisa mendapatkannya dia hanya milikku dan balas dendamku harus bertuntaskan. Bunga pulang dengan perasaan dongkol.

****

Mentari telah muncul merubah malam menjadi pagi yang cerah. Ning telah sembuh dari sakitnya ia tengah bersiap untuk bekerja. Ning berangkat bekerja diikuti Gus Zaffan yang ada perjanjian dengan Asyrof.

Pertemuan kali in Asyrof meminta di daerah perbukitan di tempal wisata yang kemarin dikunjungi Gus Zaffan dan Ning. Gus Zaffan telah duduk di sebuah pendopo menunggu Asyrof datang.

Tak lama seseorang yang ditunggu telah tiba. Mereka berbincang cukup lama, membicarakan masalah yang kini tengah menempa keduanya.

"Gimana Humaira?" Tanya Gus Zaffan mengawali pembicaraan.

"Nah itu yang saya sedang bingungkan, dia kalau tidak ada saya guk akan sembuh. tapi, masa dia harus sama saya?" Asyrof bertanya pada diri sandiri dan Gus Zaffan.

"Ya gak papa mungkin yang terbaik untukmu, salahmu juga dulu begitu dan jika kamu bisa merubahnya kamu juga akan dapat pahala!" Ucap Gus Zaffan menasehati.

"Yah begitulah, insyaallah dapat menerimanya!" Ucap Asyrof pasrah.

"Nah gitu jadi cowok itu harus gantle berani berbuat berani bertanggung jawad!" Usap Gus Zaffan lagi.

Mereka menghabiskan pagi dengan mengobrol ringan hingga mengobrol berat. Matahari telah naik hingga ke atas kepala. Gus Zaffan dan Asyrof mengakhiri pertemuan mureka.

Saat di tengah jalan tiba-tiba mobil Gus Zaffan berhenti mendadak. Ia turun untuk mengeceknya, ternyata mobil yang ia tumpangi mugok, Gus Zaffan bingung gimana pulangnya, saat mengecek ponselnya ternyata lowbat dan lupa bawa power bang.

Di tengah kebingungan melanda, tiba-tiba ada taxi yang lewat ia menghentikannya, ia berniat mencari bengkel terdekat untuk memperbaiki mobilnya.

"Taxi! Taxi!!!" Teriak Gus Zaffan. Taxi tersebut berhenti. Gus Zaffan masuk dan duduk didepan karena, ia tak terbiasa duduk di belakang.

Saat mosuk ke dalam mobil, Gus Zaffan belum menyadarinya, bahwa yang di sampingnya adalah Bunga bukan sopir taxi. Bunga melajukan mobilnya.

"Mas ke bengkal terdekat ya!" Ucap Gus Zaffan.

"Iya!" Bunga menjawabnya. Seketika Gus Zaffan menoleh karena mendengar suara yang tak asing ditelinganya.

Dalam sekejap Bunga mengunci semua pintu dan menutup Semua jendela, ia tertawa melihat expresi Gus Zaffan yang terkejut. Dalam hatinya Bunga berkata Jika istrinya tidak bisa maka kau lah yang jadi target satu-satunya.

"Apa yang mau kau lakukan?" Gus Ilham berteriak pada Bunga.

"Apa yang mau gue lakukan? ya terserah guelah, gue mau boles dendam tentang yang lo pernah perbuat pada saudara gue dan gue!" Bunga tersenyum sinis, ia menambah laju kecepatan mobilnya.

"Bukan saya yang lakuin itu sama saudaramu!" Sanggah Gus Zaffan.

"Tapi lo pernah nyakitin hati gue dan lo juga telah mempermalukan gue!" Bunga menatap tajam pada Gus Zaffan.

"Pembalasan gue harus terbayarkan, jika gue gak bisa dapetin lo maka semua orang pun tak bisa, mari kita akhiri dunia yang fana ini bersama-sama menuju dunia yang abadi bersama!" Bunga menatap lurus kedepan, ia menambah kecepatan mobilnya hingga mobil nya melaju kencang.

Gus Zaffan mengikuti arah Bunga melihat, ternyata di depan ada tikungan yang disampinya adalah jurang Bunga berniat melakukan mobilnya ke dalam jurang itu.

Dengan cepat Gus Zaffan berupaya merebut kemudi mobil tapi dihalangi oleh Bunga, saat Gus Zaffan menginjak rem, ternyata semua remnya blong.

Terbesit di benak Bunga mungkin sekarang nyawa Gus Zaffan akan berakhir, ia juga harus membalaskan dendam nya pada Ning agar sakit hatinya terbayarkan, ia membuka semua kunci pintu mobil ia rela terluka demi ape yang akan ia lakukan. Dengan sekali gerakan Bunga melompat keluar dari mobilnya.

Saas Gus Zaffan ingin mengikuti Bunga melompat, ternyata ia kalah cepat dengan laju mobiliya, Gus Zaffan terjun ke jurang bersama mobil yang ia tumpangi.

Dari atas jurang Bunga tersenyum dengan puasnya, melihat mobil itu terjun ke jurang bersama Gus Zaffan. Dengan langkah tertatih Bunga mencoba berlari agar tak ada yang mengetahuinya.

Semua yang terjadi barusan adalah rencana licik Bunga, dari mobil magok dan taxi. Bunga mengetahui pertemuan Gus Zaffan dan Asyrof. Saat mereka ada di dalam tempat wisata Bunga merusak rem mobil Gus Zaffan.

Dan saat pulang, Bunga berada di belakang mobil Gus Zaffan, dan saat mobil Gus Zaffan mogok ia lewat agar Gus Zaffan menghentikannya hingga terjadilah bencana barusan.

Di lain tempat.....

Waktu makan siang telah tiba Ning mengistirahatkan badannya, ia membuka ponsel menyecroll sosmed, ia membuka berita terkini, di dalam berita tersebut dikabarkan bahwa ada sebuah mobil terjun kejurang dan terdapat seorang yang ada didalamnya dan polisi sedang melakukan evakuasi.

Dalam hati Ning ia mengucapkan kalimat tarji'. Tiba-tiba Gus Zaffan lewat di pikirannya. Ada rasa janggal di hatinya. Di tengah lamunannya ponsel Ning berbunyi dan menampakkan nomor tidak dikenal, Ning mencoba mengangkatnya.

"Assalamualaikum Bu Ning!" Terdengar suara perempuan dari seberang menyapa Ning terlebih dahulu.

"Wa'alaikumus salam ini siapa dan ada apa ya?" Ning menjawab dengan bertanya.

"Maaf saya dari pihak rumah sakit ingin memberi tahu anda bahwa suami anda mengalami kecelakaan dan sekarang berada di rumah sakit Mega jaya!"

Deg!

Hati Ning mencelos mendengar berita yang di dapatkannya hari ini. Segera Ning mengucapkan banyak-banyak istighfar untuk meredakan paniknya.

****

Stay tune terus ya, terima kasih 🙏🏻❤️

Cinta Sang NingWhere stories live. Discover now