Inget dosa di tanggung sendiri gw gak mau nangung dosa kalian😭
Dewa mulai melumat bibir Naren dengan rakus.
"Ngehhh emmppp" Desah Naren di sela-sela ciuman itu.
"Dempp behnmtipmm" Naren terus memberontak yang membuat Dewa geram.
Dewa pun melepaskan dasi yang ia pakai lalu mengikat nya ke tangan Naren yang ia letk kan di atas kepala sang empu.
Semakin cepat dan kasar Dewa melumat bibir Naren.
Dewa mulai menggigit bibir Naren hingga berdarah yang membuat sang empu membuka mulutnya.
Dewa dengan cepat menjulurkan lidahnya lalu memasuk kan nya kedalam mulut Naren dengan penuh nafsu.
Mereka pun saling beradu lidah hingga seliva mengalir turun entah milik siapa.
Mengapsen setiap deretan gigi Naren itulah yang di lakukan Dewa saat ini, Dewa melakukannya dengan sangat cepat dan kasar hingga Naren tidak busa mengimbang i nya.
"Eghhh emppp"
Setelah sekian lama mereka berciuman Naren mulai kehabisan nafas.
"Nomppp almpp gak bimppp sa nafasmpp" Ucap Naren di sela sela ciuman itu.
Dewa yang mengerti pun melepaskan tautan itu yang membuat Naren menghirup udara sebanyak-banyaknya.
"Hufff"
"Hufff"
"Hufff"Dewa pun mulai turun ke area sensitif Naren yaitu leher.
Kemudian Dewa meletakkan wajahnya di leher Naren, Dewa mengecupnya serta menggigit nya dengan kasar sehingga membuat sang empu meringis.
"Ahhh mhh Dewhh jangan di gigithhh" Lenguh Naren dengan meremas bantal yang berada di atas kepalanya.
Dewa tidak menghiraukan Naren sama sekali, ia tetap melanjutkan aksinya mengecup dan menghisap dengan kuat leher Naren dan membuat kissmark di seluaruh leher dan dada Naren.
"Eghh ahh Noohhhh gelihh empphh" Desah Naren karena geli.
Dewa mulai turun dan menuju dua benjolan yang sudah menegang dan berwarna merah muda.
Dewa dengan nafsunya pun melahap dengan rakus nipple Naren dan menggigit nya hingga sang empu membusungkan badan nya, tangan nya juga tak tinggal diam ia mulai mengerakkan nya dan memilin nipple Naren yang satunya.
"Aaahhh gelihhh eghhh alhhh mohonhhh stoopphh"
Dewa yang mendengar desahan Naren senyum penuh kemenangan di sela sela ia menyusu seperti bayi.
"Desahan mu sangat sexy beby" Ucap Dewa sambil menatap wajah Naren lalu mengecup singkat bibir Naren.
Tangan Dewa mulai merah ke bagian bawah Naren dengan wajah sang empu yang langsung memerah.
Naren menggeleng kan kepalanya dengan cepat.
"Gakk stop al gak mau hikss" Naren mulai menangis.
"Katanya mau di bantu, kok sekarang gak mau hemm" Dewa.
"Gak ada penolakan bebby" Ucap Dewa lalu dengan senyuman nya ia mengocok panis Naren dengan sangat cepat yang membuat sang empu mendesah dengan nikmat.
"Dewahhh ahhh eghhh"
Dewa menaik turun kan tangan nya lalu mengusap kepala panis nya dengan tempo yang sangat cepat membuat Naren gila akan kenikmatan yang ia rasakan.
"Ssahhh noohhh ahhh eghh"
"Sthh aghhh emppp"
Dewa merasakan sesuatu berkedut di genggaman tangan nya, ia tersenyum dan mulai menaikkan tempo kocokannya.

ESTÁS LEYENDO
last hold [SEGERA DITERBITKAN]
Novela Juvenil"Gw boleh bersama lo dan genggam tangan lo sampai genggam an tarakhir ?" Naren. "Hem.... Gw bakal lakuin itu " Dewa. "Janji jangan ninggalin nono ya" Dewa. "Al gak akan ninggalin nono tapi al gak janji" Naren