[12] Kisah Air, Angin, dan Api

1.1K 124 8
                                    

Air selalu menetes ke bawah, kemudian mengalir ke muara, lalu bersatu dengan lautan. Mereka selalu mengikuti arus kehidupan dan tak berusaha untuk melawannya. Karena bagi mereka, mustahil untuk melawan takdir yang sudah ditentukan.

Sedangkan angin selalu bertiup tak tentu arah, angin selalu bebas, mereka bertiup sesuka hati mereka. Mereka tak terikat dengan apa-apa dan tak berniat untuk terikat. Mereka tak peduli dengan masa lalu mereka. Mereka hanya peduli pada masa sekarang. Karena mereka berpikir, masa depan akan sesuai dengan yang mereka inginkan asal mereka baik pada apa yang ada sekarang.

Tapi hal itu berbeda dengan api yang hanya datang untuk memamerkan kekuatannya. Bagi mereka kekuatan adalah segalanya. Kekuatan itu ada untuk dipamerkan. Hingga akhirnya mereka ditakuti. Orang-orang yang berusaha mendekati mereka pun selalu berhati-hati. Jika mereka tak berhati-hati, maka mereka bisa kehilangan hal yang berharga.

Air selalu ramah pada semuanya. Namun ketika dia marah, tak ada yang dapat menghentikannya. Dia tak langsung merusak segalanya, dia tak berani melakukan hal itu. Dia adalah tipe yang melakukan segalanya secara diam-diam dan lama. Dia marah dan butuh waktu untuk memaafkan.

Angin juga sama seperti air. Ramah dan jarang marah. Tapi ketika dia marah, dia akan merusak hal yang dilewatinya dengan cepat. Untunglah dia tipe yang cepat memaafkan.

Sedangkan api adalah tipe yang terus terang. Jika marah, dia akan berkata bahwa dia marah. Dengan begitu orang akan menjauh dan membiarkan dia merusak segalanya. Dia juga termasuk tipe yang sulit memaafkan seperti air.

Air selalu berusaha untuk berteman dengan api. Tapi api selalu menolaknya. Dia tidak menyukai air yang dianggapnya sok dewasa karena sering berbeda pendapat dengannya. Dia tak menyukai sikap gigih dan pantang menyerah air yang selalu melihat ke depan dan tak menengok ke belakang.Untung saja ada angin yang lebih bersahabat. Jadi perkelahian mereka dapat berakhir.

Air, angin, dan api. Saling membenci dan berbeda tipe, tapi saling membutuhkan satu sama lain. Karena mereka ada untuk saling melengkapi kekurangan dan kelebihan mereka.

Ketika Kita TidurWhere stories live. Discover now