Falling Feeling

192K 5K 129
                                    

Author POV
Lian mendongak kearah suara, ia melihat kearah Jennifer yang kini mengerutkan keningnya.

"Apa tadi kamu gerakin tangan Fanny?"

Lian menggeleng.

"Enggak tuh,,"

Lian yang penasaran mulai mendekati Jenni.

"Sini cepet deh,,"

Lian dan Jenni saling menatap, Lian memperhatikan bercak nail polish didekat jari Fanny.

"Kalo bukan kamu yang gerakin jarinya,, tteruus,,,"

Mata Lian berbinar, yaah mungkin Tiffany belum membuka kelopak itu, namun dugaan pergerakan jari yang dilakukannya sebuah perkembangan yang membuat Lian bertambah optimis dengan kesembuhan Tiffany.

"Berati dia tadi gerak Jen,, hah,, dia gerak Jen,, aaah,,,"

Yah kegembiraan Lian membuat Jenni kembali iri pada Tiffany, ia mengangguk dan memasang senyum terbaiknya. Sudah dua bulan ini Jenni tidak melihat Lian sebahagia ini, meski Tifany belum sepenuhnya tersadar.

"Aku yakin dia sudah melihat banyak pengorbanan yang kamu lakukan Li, mungkin sekarang dia uda mau kembali kesini bersama kamu,,,"

Lian menggenggam tangan Tiffany dengan senyumnya yang masih mengembang.

"Aku tahu kamu nggak bakal ninggalin aku sendiri lagi,,, makasih.."

®®®

Author POV
Hari ini Jennifer tidak begitu sibuk, ia mengunjungi Tiffany sedang Lian masih di kantor.

"Nih aku uda sama Tiffany, kamu kerja yang tenang.."

"Makasih yaah Jen,, aku nggak tahu harus bilang apa, aku ngerepotin terus sih hehee,,,"

Jennifer memang sengaja datang karena hari ini Lian akan menemui beberapa investor luar negeri yang akan bekerja sama dengan perusahaan Lian. Jennifer tahu Lian akan sangat khawatir kalau meninggalkan Tiffany sendiri, meski setiap hari akan ada suster yang akan selalu mengecek keadaan Tiffany, tapi bagi Lian itu tidak cukup. Harus ada seseorang yang selalu berada disampimg Tiffany.

Jennifer menatap lesuh kelopak mata Tiffany, dia masih bisa mengingat betul bagaimana bentuk mata lucu yang sepanjang hari diceritakan Lian padanya, Lian begitu menyukai mata Tiffany, sangat suka. Bahkan ada suatu siang ketika Tiffany masih bersama Alex, Lian meminta Jennifer mengantarnya menunggu. Yaah menunggu didepan restaurant Alex hanya untuk melihat Tiffany sekejap dari kejauhan. Setelah melihat Tiffany keluar dan memamerkan smiley eyes miliknya, dan meski itu bukan ditujukan pada Lian, namun hal itu cukup membahagiakan. Lian segera pergi. Sungguh naif.

"Aku nggak tau Tiff,, ini sebuah dosa atau apa,, aku disini bukan hanya karena ingin melihat Lian bahagia, lebih dari itu,, aku...."

Tok tok tok...

Suara ketukan pintu menghentikan obrolan satu arah Jennifer pada Tiffany.

"Boleh saya masuk? Ini waktunya pemeriksaan."

Suster itu melempar senyum pada Jenni dan ia membalasnya, Jennifer menjauh dari brangkar Tiffany, ia melihat Tiffany dari kejauhan.

"Cepatlah sembuh Tiff,, bahagiakan dia,, sebagai ganti..."

"Jenn,,,"

Jenny menoleh pada sumber suara, itu Lian, ditangan kanannya terdapat sebua bucket bunga mawar pink dan tangan kirinya membawa sebuah tas dari sebuah restoran.

"Nih aku bawain makan buat kamu, Tiffany masih diperiksa??"

Jennifer mengangguk dan menerima bungkusan dari Lian, dia tak membuka bungkusan itu, hanya meletakkannya diatas meja.

Mistake WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang