Alert

175K 4K 54
                                    

Author POV
Jennifer berjalan menyusuri koridor serba putih, ia berdiri didepan pintu sebuah ruangan, langkahnya cukup berat, ia melihat seorang pria berada diatas brangkar dan kini pria itu tersenyum padanya, Jennifer membalas senyumnya dan berjalan mendekati pria itu.

"Kau sudah siuman?? Senang bisa melihatmu lagi,,,"

"Bagaimana keadaannya?? Apa mereka sudah bahagia??"

Jennifer menatap pria itu dalam, bahkan dalam keadaaan baru tersadar dari tidur lamanya, dia masih sempat memikirkan keadaan orang lain, Jennifer hanya tersenyum tipis.

"Mereka baik-baik saja,, sudah banyak berubah semenjak hari itu, setidaknya pengorbananmu tidak sia-sia..."

Pria itu mengangkat alisnya sambil tersenyum kearah Jennifer.

®®®

Author POV
Lian memeluk Tiffany dari belakang, Lian melihat pantulan bayangan mereka sambil tersenyum.

"Fany,, Fany,, Tiffany,,"

Tiffany tersenyum mendengar sesuatu yang keluar dari mulut Lian terdengar seperti mantra.

"Kamu ngapain sih??"

"Wahai cermin ajaib,, katakan siapa pria tertampan di muka bumi??"

"Hahaha,, hmm akan saya pikir dulu,, enaknya siapa yaah?? Brad Pitt??"

"Brad Pitt itu tidak nyata!! Katakan siapa pria nyata yang paling tampan?? Katakan jujur,, Fany, Fany,, Tiffany,,,"

"Kalau aku mengatakan kalau kamu pria tertampan,, apa kamu akan melepaskan pelukan ini??"

"Hmm tergantung,, akan kupikirkan lagi,,"

"Hmm baiklah,, pria tertampan di bumi ini adalah,, kamu!!"

"Kamu siapa??"

"Kamu yang lagi dibelakangku..."

"Iih kan ada namanya,,,"

"Ju,, Juliant Caesar..."

"Hrrrrr,, mmmuuuuaah,,,"

Lian mengecup leher Tiffany, lagi dan lagi, Tiffany mencoba menikmati kecupan Lian, ia membalikkan tubuhnya dan membalas kecupan Lian tepat dibibirnya. Lian tidak akan menyiakan kesempatan ini, dia membalas kecupan Tiffany,, ciuman mereka dalam, lebih dalam dan lebih lagi, berubah menjadi panas, erangan demi erangan melesat merdu dari mulut Tiffany, Lian hanya menjalankan keahliannya dengan senang hati.

Tiffany mengerjapkan matanya, sinar matahari pagi masuk perlahan ke sela-sela jendela kamar mereka, Tiffany mencoba melepaskan diri dari pelukan Lian, yaah pagi ini dalam keadaan full naked, ia berada dalam pelukan Lian, dalam dada bidang Lian, Tiffany tahu dengan cara apa dia melepaskan diri, bukan memberontak karena hal itu hanya akan mempererat pelukan Lian, dengan lembut Tiffany meletakkan bibirnya ke dada bidang Lian, dihisapnya pelan dada bidang itu, sang empu hanya menikmatinya dan pelukannya perlahan merenggang, ini kesempatannya untuk kabur dari tubuh itu. Ia hampir melonjak namun tangan kekar Lian menarik lengan Tiffany hingga kembali seperti posisi semula.

"Lian-aaah,, lepasin,,"

Lian menggeleng dan mempererat pelukannya, Tiffany menggeliat dalam pelukan Lian.

"Heeyy jangan banyak bergerak!! Kamu bisa bikin aku on lagi!!"

Seketika Tiffany mematung mendengar ucapan mengerikan Lian, mulutnya mengangah keheranan, alisnya berkerut, ia memukuli dada Lian. Lian hanya terkekeh melihat kelakuan Tiffany.

"Li!! Lepasin!! Nggak bisa nafas!!"

"Biarin..."

"Kalo aku bilang lepasin,, ya lepasin!! Ngerti nggak sih!!!"

Mistake WeddingWhere stories live. Discover now