Our Dad??

197K 4.6K 39
                                    

Author POV
Lian seketika berdiri menatap tajam kearah lelaki disebelah Jennifer, lelaki tua itu tidak kalah tajamnya membalas tatapan Lian. Jennifer mengerti akan menjadi seperti apa jika mereka bertemu, ia segera mengajak pria itu menjauhi Lian.

"Uda pa,, uda,, kita pergi yuuk..."

"Nggak!! Papa mau ngomong sama Lian!!"

"Heh!! Nggak perlu!! Aku akan pergi dari sini!!"

Lian menarik tangan Tiffany yang masih mematung melihat drama barusan, mungkin semenjak sadar dari koma, ini pertama kali ia melihat Lian sebegitu marah.

®®®

Author POV
Tak ada kata yang terucap dari keduanya, Tiffany tidak berani mengeluarkan suara sedikitpun melihat Lian yang menahan amarah, jari jemari Lian menggenggam bundaran setir dengan erat, giginya beradu menahan amarah. Mobil mereka terhenti disebuah lampu merah, Lian menghela nafas panjang dan memperhatikan wanita disampingnya sedang tertunduk, Lian mengelus punggung tangan Tiffany dan hal itu cukup mengejutkan Tiffany, Lian tersenyum kearahnya, Tiffany melemparkan senyum ragu yang penuh ketakutan.

"Kamu takut?? Maaf yaah,, aku nggak bermaksud bikin kamu takut."

Tiffany tersenyum lega mendengar hal itu dari Lian.

"Kamu masih lapar kan??"

Tiffany menggeleng pelan, yaah dia tahu ini bukan saat yang tepat untuk merengek minta makan. Lian terkekeh sambil mengusap ujung kepala Tiffany lembut. Lian mulai melajukan mobilnya.

"Hehee,, aku uda nggak marah kok,, lagian aku juga nggak bisa marah sama kamu,, hhmmm..."

Lian memutuskan mencari tempat makan terbaik untuk mereka berdua, sungguh hari ini cukup melelahkan bagi mereka berdua.

®®®

Author POV
Lian menatap nanar keatas langit-langit plavon, pikirannya melayang tak karuan, ia masih bisa mengingat dengan jelas gadis kecil yang berada dipelukan papanya di hari ulang tahun Jessica, hari dimana dia kehilangan semua kesempurnaan keluarga. Tak pernah ia sangkah gadis kecil itu yang membantunya dimasa-masa sulit beberapa bulan ini, entah penyesalan atau terima kasih yang pantas diberikan pada Jennifer, gadis kecil yang dianggapnya merusak keluarganya, tapi mungkin Jennifer hanya korban yang tidak pantas disalahkan.

"Li!! Lian!! Kamu denger aku nggak sih??"

Goncangan Tiffany membuyarkan lamunan Lian.

"Ooh iya sayang,, aku denger..."

"Apa??"

Lian memasang senyum bodoh sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Tiffany merasa sangat jengkel karena dia sudah bercerita banyak hal dan tidak dihiraukan lawan bicaranya, ia membalikkan tubuh membelakangi Lian, Lian tersenyum dan memeluk Tiffany dari belakang, ia menyandarkan kepalanya pada leher Tiffany.

"Duuh gitu aja ngambek sih,, maafin yaah,, sayaang..."

"Males aah!!!,,"

"Maaf deh,, maaf yaah,, hmm"

"Nggak mau!!"

Beberapa kali Lian mengecup leher dan telinga Tiffany, hal ini membuat dia geli namun pelukan Lian membuatnya tak berdaya.

"Lian lepasin!!"

"Nggak mauu!!"

"Kamu mikirin apa sih tadi??"

"Hmm apa yaah?? Mikirin kamu!!"

"Hiish,,,,"

"Eeh beneran looh.."

Mistake WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang