6. Taman Kota

20.2K 1.8K 64
                                    

"Anya,"

Anya mendengus pelan dan menutup pintu lokernya. Ia langsung berjalan meninggalkan Carl yang sempat memanggilnya tadi. Tak lama kemudian, Anya merasakan tangannya dicekal oleh seseorang.

"Mau apa lagi?!" ujar Anya.

"Gue mau ngomong sama lo."

"Lepasin tangan gue!"

"Gue mau minta maaf, Anya."

Anya menatap sendu Carl, membuat cowok itu kebingungan. "Gue capek Carl. Gue capek maafin lo dan lo capek minta maaf ke gue." Anya menarik pelan tangannya dari cengkraman Carl yang mulai melonggar "Buat apa minta maaf, kalau ujungnya lo bakal ngulangin lagi?"

Tatapan Carl melembut, membuat perempuan manapun meleleh dibuatnya. Carl kembali meraih kedua tangan Anya dengan lembut "Maaf. Maaf buat lo capek,"

Anya menarik pelan tangannya dan meninggalkan Carl tanpa merenspon omongan Carl tadi. Carl mendesah dan memijat pelipisnya.

Ia benar-benar menyesal mengatakan hal yang Carl yakin membuat Anya sakit hati. Ia menyesal membentak Anya.

Ia menyesali semua perbuatannya kepada Anya selama ini.

*

Terdengar suara motor mendekat, membuat Anya menoleh ke sumber suara. Carl dengan motornya, oh dan satu tangkai bunga mawar putih di tangan kirinya?

Anya terdiam memperhatikan motor Carl yang mulai mendekatinya, lalu berhenti tepat di samping Anya. Alis Anya berkerut kebingungan

"Apa ini cukup buat lo maafin gue?" ucap Carl sambil menyondorkan mawar putih itu kepada Anya.

Anya menunduk malu. Ini jam pulang sekolah! Dan pasti masih banyak anak-anak yang masih berkeliaran yang menyaksikan ini. Sejujurnya, Anya sangat senang akan perlakuan Carl yang sangat manis ini!

"Apa kurang? Ah, maaf. Gue gak punya duit buat beli satu bucket bunga yang besar. Uhh, memalukan. Tadi siang Aiden sama yang lainnya malakin gue." sambungnya.

Anya tertawa kecil dan menerima bunga mawar itu "Makasih, Carl. Gue suka kok."

Carl tersenyum lebar dan langsung menarik tangan Anya untuk naik ke motornya. "Eh, apa-apaan nih?!" pekik Anya kaget.

"Ikut gue."

"Gak!"

Baru saja Anya ingin turun dari motor Carl, tapi, Carl langsung mengegas motornya. Anya kembali menjerit dan langsung mencengkram jaket Carl kuat dan tak lupa menyumpah serapahi cowok didepannya itu.

Diperjalanan, Anya sangat menikmati momennya. Angin menerpa wajahnya dan membuat rambutnya menari-nari. Sekarang, Anya tahu rasanya menjadi Laura;

Bahagia.

Pasti Laura sangat bahagia, mempunyai Carl yang selalu ada disisinya. Keluarga yang senantiasa mendukungnya. Anya tersenyum kecil memikirkannya.

"Yuk, turun." ujar Carl sambil membantu Anya turun dari motornya.

"Taman kota?" tanya Anya sambil tersenyum.

Carl mengangguk "Ya."

Anya tersenyum lebar dan mulai berjalan memasuki taman kota. Ah, sudah lama ia tidak kesini. Banyak anak kecil yang barmain disini. Suasana taman kota ini hidup.

"Jadi .. Apa lo mau maafin gue?" tanya Carl

Anya menghela napas, sambil berjalan membelakangi Carl, lalu duduk disalah satu kursi taman. "Ya, gue maafin lo."

The Reason is YouWhere stories live. Discover now