Epilog

27.3K 1.8K 74
                                    

Carl membuka kotak berwarna merah ditangannya.

Kalung yang sangat familiar terlihat. Kalau berbandul huruf 'C' yang ia berikan untuk Laura dulu ketika cowok itu menembaknya.

Carl,

Aku kembalikan kalung ini. Karena aku tau, kalau aku sama sekali gak pantes buat pakai kalung ini. Aku gak pantes bersanding denganmu. Aku minta maaf karena baru kasih tau sekarang. Aku dijodohin oleh kedua orangtuaku. Maaf, tapi aku lebih sayang kedua orang tuaku, Carl. Aku minta maaf, atas semuanya.

Sekali lagi maaf, hubungan kita berakhir.

Carl melempar kalung itu sembarang arah. Tak peduli berapa harga kalung itu. Tak peduli seberapa susahnya Carl menabung untuk membeli kalung itu.

Tangannya mengacak rambutnya frustasi. Cairan bening itu lagi-lagi meluncur dari matanya.

*

Carl menatap datar gundukan tanah yang masih baru itu.

Tangannya merogoh sesuatu dan mengambil kalung berwarna silver berbandul 'A'. Cowok itu tersenyum "Gue suka loh sama hadiah dari lo, Nya."

"Walaupun lo bilang kalau huruf 'A' untuk nama belakang gue. Tapi, gue anggap huruf 'A' itu adalah nama lo. Anya." Carl mengusap batu nisan itu dengan lembut "Semoga lo bahagia, Nya."

Carl menempuk gundukan tanah itu pelan sebelum akhirnya meninggalkan makam Anya. Untuk terakhir kalinya, Carl menoleh ke belakang.

Terlihat gadis memakai gaun putih cerah, dengan senyuman paling bahagia yang pernah Carl lihat. Anya tersenyum manis dan mengangguk kecil tanda terima kasih kearah Carl. Lalu, Anya menghilang seraya angin berhembus pelan.

Carl kembali melanjutkkan perjalanannya dan meninggalkan makam Anya.

Love what you have, before life teaches you to love what you lost.



The Reason is YouWhere stories live. Discover now