15

2K 76 8
                                    

Otosaka yu dan nao tomori di mulmed

*
*
*

Auhtor pov.

Hari ini terasa dingin. Dingin begitu menusuk sampai ke ulu hati

Naruto,gaara, ino dan sakura serta sasuke sudah di bandara sekarang. Temari telah kembali semalam bersama kekasihnya dan Beberapa teman yang lainnya.

"Kalian cepat sekali pulang!" Ujar yu

"Iya.. kita baru saja bertemu setelah sekian lama" imbuh zero

"Apa zero! Baru! Yang benar saja!" Bantah naruto

"Sudah! Kalian dari dulu tak bisa akur" sanggah sakura.

"Kami harus cepat kembali karna tugas!" Ujar ino

"Kau jaga diri baik2 ya" zero membelai lembut tangan ino

"Gaara-kun.. setelah sampai telfon aku" ujar matsuri mengingatkan kekasihnya.

"Iya" di kecupnya lembut pucuk kepala matsuri

*peletaaakkkk

"Ittaaii" gaara meringis kesakitan akibat pukulan keras dari naruto.

"Berani nya kau bermesraan di kami." Ujar sakura garang

"Tch!! Makanya neechan.. cepat2 punya pacar" ujar gaara meledek. Seketika aura membunuh keluar dari sakura.

"Sakura.. ingat dia adikku" ujar naruto berdiri melindungi gaara dari amukkan sakura

"Tch!! Aku tau kau tak merasa jomblo karna bagi mu yumi masih hidup" sakura tersadar dan langsung menutup mulutnya.

Seketika pula, yang lain men-deathglare sakura. Minus sasuke yang tak tau apa-apa.

"Kita berangkat" raut wajah naruto berubah. Dan dia melenggang pergi

"Jangan lupa datang saat pernikahan ku."ujar tomori.

"sakura.. kau benar2 keterlaluan!" Ujar ino

"A..a..aku,,, gomen!"

"Kemarin niishan baru saja dari rumah nomuro.. dan dia bersedih kembali" ujar gaara melenggang pergi

"Sakura.. apa yang terjadi? siapa yumi?" Tanya sasuke saat berjalan beriringan dengan sakura.

*

Mereka tiba di konoha. Naruto masih diam dan dingin. Suasana semakin dingin karna sikap naruto yang berubah. Biasanya dia yang menghangatkan suasana.

Sakura sih!!! Kan naruto galau lagi..

Sakura pov.

Aku melihat perubahan naruto. Ku tau aku salah. Tapi kan aku tak sengaja habisnya gaara sih.. uhh..

"dobe! Daijobu?" Tanya sasuke yang kini mulai khawatir.

"Hm" jawaban singkat meluncur dari bibirnya.

"Kamu hati-hati disna ya" seorang gadis lavender melambaikan tangan nya pada pria yang sedang menuju masuk bandara.

"Hinata!" Ujar naruto saat melewati gadis itu

"Eh.. namikaze-san"

"Panggil saja naruto. Sedang apa kau disini hinata-chan?" Tanya naruto

"Aku mengantarkan kekasih ku, dia ada perjalanan bisnis" ujar hinata seraya berjalan beriring dengan naruto

"Neechan,, bagaimana kabar hanabi?" Tanya gaara yang seperti nya gadis lavender ini kenal baik dengannya.

"Dia baik.. kau tau gaara, dia selalu menyalinkan catatan untuk mu, bila kau masuk nanti."

"Hontou ni! Wah dia sahabat terbaik ku" ujar gaara.

"Emo! Kau kenal dia?" Tanya ku pada sasuke si emo

"Ohh dia,, dia itu anak pasien naruto dan kakak hanabi, teman gaara" jawabnya

"Gadis itu mirip dengannya!" KAta-kata ku keluar begitu saja

Tapi memang benar, gadis yang berjalan beriringan dengan gaara dan naruto mirip dengan yumi-chan.

"Mirip siapa pinky?" Suara si emo ini mengangetkan ku.

"Mantan.. ehh.... pacar naru"

"Pacar? Selama ini si dobe itu punya pacar?" Tanya nya antusias

"Hmm tapi telah lama meninggal.. kalo tidak salah 6 ato 7 tahun yang lalau"

"Jadi dia di tinggal mati.. kasihan"

"Ehh ceritakan padaku" lanjut sasuke.

"Heh kalian, jangan membicarakan naru-kun. Kalian tau dia masih sangat terpukul. Kau lagi sakura. Bukannya meminta maaf, malah membicarakannya di belakang. Tch! Dasar" sanggah ino

Ya,, si pig benar Sepupu macam apa aku. Aku telah menyakiti hatinya.

Naru-chan gomen.

*

Kami tiba di rumah. Naruto langsung masuk dan mengurung diri di kamarnya. Akan kah semua itu terulang. Bagaimana kalo naruto mogok lagi kayak dulu.

Ahh tapi gak mungkin dia kan dokter profesional..aku yakin dia tidak akan mogok, mengingat kegiatannya padat.

Naruto pov

Aku berbaring di kamar ku, menatap langit2 kamar. Aku letih, ya letih dengan hari ku.

Rasanya aku ingin menyusulmu yumi. Aku ingin hidup bahagia bersamu disana. Yumi bisakah aku hidup tanpa cahaya mu. Sejak kepergian mu dulu, cahaya ku gelap. Aku masih mencintai mu.

Aku tak bisa membuka hati ku untuk yang lain sekarang. Aku seperti terbelenggu oleh cinta mu.

Mata ku berkaca-kaca, cairan bening luruh dari mataku. Jujur aku tak bisa melupakan mu yumi.

Tok tok..

"Hm!"

"Naru-chan.. daijobu?" Tanya tema-nee ketika dia duduk di tepi ranjangku

"Hm"

"Kau menangis? Apa kau teringat yumi-chan?" Tanya nya sedikit hati2

"Hm" aku bangkit. Ku tatap dalam mata neeshan ku. Lalu ku peluk erat dirinya.

"Dengar naru-chan,. Yumi telah lama pergi. Tak baik kau slalu meratapi nya. Aku tau dia cinta pertama mu. Tapi kau harus cari cinta yang lain. MEmang sulit jika kau tak mau membuka hati untuk gadis lain."

Di belainya lembut rambut ku,. Aku menangis hanya di depannya dan kaashan. Sesekali juga aku menangis saat aku sendiri.

Dia benar. Tapi aku tak bisa. Jujur aku pun tak tau kenapa.

"Naru-chan,, saso-nii sudah menikah. Apa kita akan tetap disini?" Ada nada ragu di suara neechan

Aku mengerti maksud neechan. Aku pun merasa tak enak, jika kami selalu menumpNg hidup dengan saso-nii

"LALu apa rencana neechan?" Tanya ku menguspa air mata.

"Aku tak punya rencana. Aku hanya memikirkan kalian. Kau, gaara dan nagato. Tak mungkin kita memberikan saso-nii beban lagi"

"NEechan betul.. aku pun sudah memikirkannya. Aku sedang mencari rumah yang tak jauh dari sekolah baru nagato dan kampus gaara."

"KAlo soal kampus gaara, kau tak perlu khawatir. Gaar bisa pergi menggunakan mobilku. Dan sebaiknya cari rumah yang lebih dekat dengan sma dan smp konoha school"

"Iya neechan. Aku setuju! Besok sepulang aku dari rumah sakit aku akan mencarinya"

"Ya sudah.. neechan mau masak buat makan malam"

"Aku akan membantu"

konichiwa minna-san
Gimana ceritanya? Dapat gak feel nya saat naruto sedih?

Happy reading my readers.
Thanks for waiting

-author-
© inyaazca

Rumah Sakit (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang