22

1.8K 78 2
                                    

Hanabusa aido di mulmed as mantan sakura.

*
*
*

Naruto pov

Semalam aku sangat senang melihat ita-nii menemukan pasangannya.
Bahagia sekali itachi-nii, shion-nee wanita yang cantik. Mereka semua sudah menemukan kekasih. Tapi aku masih belum bisa membuka hati untuk yang lain. Ironis bukan.

Saso-nii sudah menikah dengan pilihan orang tuanya. Neechan sebentar lagi akan menikah. Dan ita-nii akan menyusul dengan pacar nya yg baru.

Sakura sudah mulai melupakan aido. Dan. Mencoba buka hati untuk sasuke.. yu dan tomori, zero dan sara Juga akan menikah. Dan sekarang hanya tinggal aku dan ino yang jomblo. Gaara saja sudah berpacaran dengan matsuri.

Hohh.. kapan aku mendapat pengganti mu yumi.

Aku membaringkan tubuhku. Menatap langit-langit kamar. Mengingat kenangan bersama yumi.

Tok.. tok..

"Hm" cekklekk

"Naru-chan ada yang ingin aku bicara kan" neechan masuk ke kamar ku bersama gaara.

"Ada apa neechan?" Tanya ku penasaran

"Begini,, kau kenal gadis bernama hinata?" Tanya neechan yang membuat ku Mengerucutkan dahi

"Kenal! Dia anak pasien ku.. naze?" Tanya ku

"Menurut niichan, hinata-nee bagaimana?" Tanya gaara aku bingung kemana arah pembicaraan kami.

"Dia baik. Dan kudengar dari hiashi-san dia anak yang jenius. Di umur yang masih terbilang muda dia sudah menjadi sarjana hukum. Dia juga lulusan termuda di masanya" ujar ku menatap neechan lalu gaara

"Bagaima-" ku potong cepat omongan gaara

"Jangan bertanya lagi. Jawab pertanyaan ku. Kenapa kalian menanyakan gadis indigo itu?" Ujar ku tegas. Aku malas bertele-tele.

"Hmm baiklah.. aku mau kau menikah dengannya" ucapan neechan membuatku terkejut.

Mata dan bibirku membulat sempurna. Apa maksud neechan.. bagaimana mau menikah. Aku tak mengenalnya.

"Tidak!" Ujar ku tegas.

"Kenapa?" TaNya gaara

"1. Karna aku tak mengenalnya.
2. Karna aku tak mencintainya.
3. Aku tak ingin menikah dengan orang yang tak ku cintai.
4. Dia sudah punya kekasih" jawab ku dengan lantang.

"Toushan dan kaashan sudah setuju dengan usul ku. Dan ku harap kau mau menerima ini dengan iklas" ujar neechan dan bangkit.

"Aku TIDAK mencintainya neechan" aku menegaskan pada kata tidak.

"Aku tau. AKU TAU KAU MASIH MENCINTAI YUMI. SADAR NARUTO YUMI SUDAH MATI. DAN KAU HARUS MEMBUKA LEMBAR BARU. SOAL CINTA AKU YAKIN ITU AKAN TUMBUH SEIRING NYA WAKTU. Kau hanya perlu membuka sedikit hati mu. Aku tak memintamu melupakan yumi. Aku hanya minta kau menikah dengan pilihan ku. DAN KAU DI LARANG MEMBANTAH"

Aku hanya dia menatap neechan. Aku menganggukkan kepala ku menerima permintaannya.

Ini pertama kali aku melihat neechan seperti ini. Saat dia berkata yumi telah mati,.air matanya luruh. Aku yakin dia tak tega melihat ku terus-terus merindukan yumi.

Mungkin ini memang takdir ku. Yumi, aku harap kau mengizinkannya.

"Niishan" panggil gaara

"Hm"

"Hinata-neechan baik., dia wanita yang penurut. Ini semua permintaan hiashi-jishan. Dia sangat ingin kau menjadi menantunya. Neji-nii yang melamarmu untuk hinata-nee. Memang aneh, tapi memang begitu lah. Setelah mendapat persetujuan dari toushan dan kaashan, neechan baru memberitahu mu. Sebenarnya sudah 3 hari yang lalu neji-nii mengajukan lamarannya." Ujar gaara menunduk takut. Aku yakin dia takut aku marah.

"Jadi.. hiashi-san yang meminta ini.. apa alasannya?" Tanya ku seraya memegang pundaknya menyatakan bahwa aku tak marah.

"Aku tak yakin.. tapi hanabi bilang karna niishan sangat baik. Dan juga sangat beribawa" ujar nya menatap ku.

"Hm baiklah.. keluarlah. Aku ingin sendiri" ujar ku. Lalu membantingkan tubuh ku ke ranjang empuk ku.

Kenapa mesti aku hiashi-san. Kenapa tak yang lain. Bukan kah anak gadis mu sudah punya kekasih. Tapi kenapa meminta ku menikahinya.

Semoga saja dengan aku menerima ini, perasaan gadis itu tak terluka. Begitu juga perasaan ku. Yah semoga saja.

Aku mengambil ponsel ku dan mengetikkan nama. Putri hiashi-san.

Aku menelfonnya sekedar hanya ingin berbicara. Aku mengajak nya bertemu di cafe obor siang ini. Dan dia menyanggupinya.

Aku mengambil handuk ku dan mandi. 20 menit kemudian aku siap. Aku langsung turun dan ternyata di ruang tamu ada neji-nii dan istrinya. Untuk apa mereka kemari. Juga ada si rambut nanas, calon suami neechanku

"NAru" ujar neechan.

Aku menghampiri mereka, dan duduk di sebelah neechan.

"Ada apa?" Tanya ku datar

"BEgini naruto.. emm kami ingin membicarakan tentang pernikahanmu" ujar neji-nii.

AKu jengah dengan ini semua. Baru saja aku menerima masa sudah membahas pernikahan..

"Urus saja lah" ujar ku datar.

"Naruto!" Shika-nii tampak tak setuju dengan nada suara ku.

"Terserah neji-nii dan neechan saja. AKu tak tau kapan waktu yang pas" ujar ku

"Toushan ku ingin akhir bulan depan, bertunagan!" UJar nya menunduk.. aku yakin dia malu.

"Hm baiklah! Aku ada janji dengan hinata. Aku permisi" ujar ku beranjak tapi tangan ku di tahan neechan. Dia menatap ku seakan jangan salah kan hinata.

"Neechan.. kami bertemu hanya berbincang masalah ini. Aku kan yang akan menikah dengan nya. JAdi biarkan aku menemuinya" ujar ku berdiri.

"Naruto-kun. Karna kau akan menemui hinata-chan.. bagaimana sebaiknya kalian saja yang menentukan tanggal pertunagan" ujar tenten-nee

"Bukankah hiashi-jishan menginginkan bulan depan"ujar ku

"Iya. TApi sebenarnya tousan ingin dalam 2 bulan ini. PALing lambat akhir bulan depan" ujar neji-nii

"Ok baik lah" aku pergi keluar dan melajukan mobil ku menuju cafe obor yang letaknya tak jauh dari rumah sakit.

HAppy reading
Thanks for waiting

-author-
©inyaazca

Rumah Sakit (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang