24

1.9K 68 4
                                    

Author pov

Seminggu setelah naruhina menetapkan tanggal pertunangan, keluarga naruto melakukan perjalan ke konoha. Untuk mengantar nagato kesekolah barunya dan juga ingin bertemu calon besan.

Karna perjalanan jauh, karin si gadis kecil bosan. "Niishan, aku bosan"

"Kau bosan? Bagaimana kalo kita main?" Ujar nagato

"Main apa?" Tanya karin polos

"Batu-gunting-kertas" ujar nagato seraya menyiapkan tangan nya.

"Baiklah,, jangan curang" ujar nagato lagi.

Mereka asik bermain. Setelah lama bermain, karin kembali bosan. "Sudah.. niishan sudah kalah" ujar karin berhenti bermain.

"Hei, kau bermain curang karin" ujar nagato. "Awas kau" lanjutnya

"Hahaha ampun niishan, ampun hahah" karin yang pada dasar nya tak tahan di gelitik tertawa keras.

"Rasakan" imbuh nagato.

"Sudah na-chan" tegur khusina pada anaknya

"Iya.. kasihan imotoumu" tambah sang ayah, minato.

Minato terkikik geli melihat dua buah hati mereka. Ia terus saja melihat mereka seakan2 ia tak pernah melihat mereka lagi.

"Anata.. perhatikan jalan mu" ujar khusina menegur sang suami. Tapi ia tak mengindahkan ucapan khusina.

Tin...tin...

"AWAS" Pekik khusina yang membuat minato menatap jalannya dan membanting kemudi ke kiri. Untuk menghidari truk yang di depan Nya.

Minato tak bisa mengendalikan mobilnya, dan akhirnya mobil itu terbalik akibat bergesekan dengan truk besar itu.

*

Wiuuu wiuuu wiuu

Suara ambulance terdengar nyaring. Mobil putih dengan tulisan di kedua sisinya itu melaju sangat kencang mencoba secepatnya sampai dirumah sakit. Korban kecelakaan itu terlihat sangat parah.

Beberapa dokter masuk ke icu bersamaan dengan 3 bagsal yang di atasnya terbaring keluarga namikaze.

Naruto yang berdiri paling depan melihat tubuh ayahnya yang terbring tak berdaya berlumuran darah lewat dan disusul bangsal ibu dan adik laki-lakinya. Dan adik kecilnya yang berada di gendongan suster dengan kaki berbalut perban.

Nafas naruto memburu, dia tak percaya yang dilihat nya. Apa ini mimpi.

"Naru ada apa?" Tanya sakura yang baru saja tiba

"To..toushan" suara naruto bergetar. Dengan sigap dia menyusul bangsal2 itu untuk menyakinkan lagi bahwa dia tak salah lihat.

Ternyata benar, minato terluka sangat parah, begitu juga dengan khusina. Nagato tak sadar kan diri, tapi luka nya tak terlihat parah.

"Toushan,.... kaashan.. apa yang terjadi?" Seketika kaki naruto melemas. Nafasnya memburu. Orang-orang tercinta sekarang tak berdaya.

"Ojishan.. obashan.. nagato.. karin" sakura memeluk karin. Ia menangis. Apa yang terjadi pada paman dan bibinya.

"Sakura sebaik Nya bawa dobe keluar. Biar kami yang menangani. Dan kau jaga saja mereka" ujar sasuke

"Tidak.. aku akan.. akan menyelamatkan keluargaku" naruto kalap, bagaimana tidak. Mereka yang disayangi terbaring tak berdaya.

"TENANGKAN DIRIMU. KELUAR" suara sasuke menggema di seluruh sudut ruangan. Naruto dengan berat hati keluar bersama karin dan sakura. Karna luka karin tak begitu parah. Dia sudah di berikan pertolongan pertama.

Rumah Sakit (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang