17

1.8K 79 3
                                    

Shirabuki sara di mulmed

*
*
*

Sara pov

"Cotto.. bagaimana kalian. Mengenal zero-kun?" Tanya ku

"dia teman kami di sma!" Ujar naru stay cool

"Kalian teman di sma? Kalian semua?"

"Tidak! Hanya mereka" sanggah sasu

"Cotto.. bagaiman ino tau aku menyukai zero sejak kecil"

"Zero.. zero-kun yang memberi tahu ku, kalo cinta pertama nya adalah teman semasa kecil nya. Dan gadis itu juga mencintainya. Gadis itu dari tokyo" jawab ino sendu

"Zero juga bilang kalo dia di jodoh kan dengan teman kecilnya. Dan aku tak percaya. Ku pikir dia hanya bohong. Sampai kau datang dan memberi undangan" lanjut ino

Aku jadi merasa bersalah pada gadis ini. Tapi benar, aku sudah bersusah payah meminta toushan untuk membatalkan perjodohan ini, mengingat bahwa zero sudah punya pacar.

Saat aku tau bahwa aku akan di jodohkan dengan zero, aku bahagia. Tapi saat mendengar bahwa dia punya pacar aku jadi tidak tega. Masa hanya karna orang tua ku, aku menyakiti seorang gadis.

Tapi setelah aku bertemu dengannya, dan dia menyerah akan cintanya. Ada sedikit kelegaan di hati ku. Tapi apa zero-kun akan meneruskan pertunangan ini atau membatalkannya.

Ntah lah..semua keputusan kini di tangannya aku hanya bisa pasrah.

Ino pov

Aku menangis sejak tadi, sejak aku di kejutkan dengan seorang gadis bersurai perak dan beriris merah darah. Cantik!

Ternyata dia calon tunangan pacar ku.. aku benar-benar terluka. Tapi aku akan berusaha bahagia untuknya.

Aku menatap kosong taman di depan ku. Ya kini aku sudah pulang dari rumah sakit. Dan aku kini sedang berada di taman.

"Konichiwa" suara yang sangat aku kenal berada di belakang ku

"Hm" ujar ku lemah

"Ino, daijobu?" Tanya nya saat mendapati aku menangis

"Naru-kun" aku memeluknya menyandarkan kepala ku pada dada bidangnya. Nyaman!

"Hei! Menangislah. Kau akan merasa nyaman" aku menangis sejadi-jadinya di pelukannya. Aku sedih. Benar-benar sedih.

Kalian pasti tau bagaimana rasanya di tinggal nikah.. huuuwaaaa

"Kau sudah menghubungi zero?" Tanya naru saat aku mulai tenang.

"Aku sudah menelfonnya. Dan dia bilang dia di tokyo sekarang. Di..dia menyetujui usulku" suara ku kembali bergetar.

"USul?"

"YA!! Aku mengajaknya putus" lagi-lagi tangis ku pecah. Huwaaaa

Kami-sama apa yang harus ku lakukan.

"LAlu? Kau akan datang? Mengingat dia mantanmu dan juga teman sekolahmu?" Tanya naru seraya membelai lembut rambut ku.

"Sepertinya aku akan datang!" UJar ku dengan seutas seyum di bibirku

"Kau yakin?" Tanyanya menatap dalam mataku

"Ya" aku tersenyum menunjukkan deratan gigi putih ku.

"Ino-chan.. kau mau tidak menemaniku ke acara ulang tahun konoha high shcool?" Tanya nya sedikit ragu.

"Aku?"

"Iya.. aku sempat berfikir akan mengajak sakura, tapi.. teme sudah mengajaknya lebih dulu. KAu tau kan, aku tak punya teman wanita selain kau dan sepupuku?" Ujar nya malu dan membuat ku terkikik geli.

Sahabat ku yang hyperaktif di sma dan menjadi iceman di kampus dikarenakan si manusia ice itu. Tak punya teman wantia selain aku dan sakura.. haha yang benar saja.

Kalo kau tak punya teman wanita, bagaimana kau akan mengakhiri masa jomblo mu itu naru. Hahah

"Lalu, gadis yang di bandara itu?" Tanya ku

"Hah! Dia yang mengadakan pesta ya ino-chan. Dia anak pemilik sekolah itu" ujar nya

"Lalu, tak masalah kan kau datang dengannya?"

"Tentu masalah. Dia sudah punya pacar! Aku mengajak mu juga karna kau jomblo" tukas nya

"Heh kucing, kau pikir kau siapa?" Ujarku manyun

"Haha kau seperti itu tampak seperti roti isi daging" ujar nya dengab tatapan lapar

"Tch!"

"KAu mau tidak?" "Ayo lah ino-chan,, temani aku" ujar naru dengan puppy eye.. iiuuhh menjijikan.

"Baiklah! KApan?"

"Nanti malam! Jam 8" ujar nya dengan cengiran khasnya.

"Hm"

*

Naruto pov

Aku pulang ke rumah saso-nii.. baru saja aku membuka pintu aku sudah melihat wajah saso-nii yang menyeramkan di baliknya.

"Apa-apaan ini naru?" Tanya nya dan aku hanya bisa mengerjab-ngerjabkan mataku.

"Apa niishan?" Tanya ku sok polos

"KAu pindah?" Ujarnya to the point

"Bagaimana niishan tau? Ahh ara sakura" ujar ku menekan kata sakura

Sakura hanya tertawa melihatku. Tch! Awas saja kau lolipop.

"Jawab!" Ucapan tegas dari sosi-nii

"Ehh etto.. kami cuma tak ingin menyusahkan mu niishan. Sekarang kan kau sudah menikah. Tak mungkin kami terus2-san menggantungkan hidup dengan mu." Ujar ku menunduk.

"Dan kau, tidak memberitahukan ku tentang keputusanku"

"Em gomen. Aku tau kalo niishan tak akan setuju. Arigatou sudah mau memberikan bantuan pada kami selama ini"

"Hm"

"Niichan jangan marah. Aku kemari ingin.."

"Mengatakan sayonara begitu?" Potong saso-nii

"Tidak!! Aku ingin mengundang niishan dan neechan serta si lolipop agar datang kerumah ku besok malam. Karna kan malam ini kita diundang oleh pasien ku untuk menghadiri pesta nya."

"Baiklah. Tapi ingat kalo ada apa-apa dengan kalian hubungi aku"

"Siip.. kalo begitu aku pulang niishan"

*

Aku tiba di rumah baruku. Aku kaget ketika aku membuka pintu

"Wahh rapi sekali" bukan kah tadi pagi masih berantakan

"Kau sudah pulang" ujar neechanku

"Neechan yang melakukan ini?" Tanya ku

Dia hanya tersenyum. Aku memeluknya, dia memang gadis terapi yang ku ketahui setelah kaashan ku haha.

" neechan pasti lelah.. ayo ku antar ke kamar untuk israhat."

"Tak apa naru-chan. Aku akan bersiap karna kan aku pergi ke pesta hyuga-san." Ujarnya tersenyum dan berlalu ke kamarnya

Kau memang yang terbaik neechan.. aishiteru.

Jeng.. jeng..
Bagaimana minna-san?
Author yakin tak memuaskan. Haah *lelah

Happy readiing
Thanks for waiting

-author-
© inyaazca

Rumah Sakit (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang