23

1.8K 70 5
                                    

Hinata pov

Aku berjalan menuju cafe obor. Cafe itu letak nya di tengah2 antara rumah ku dan naruto. Dan cafe ini tak jauh dari rumah sakit.

Kriiingg

Ku buka pintu cafe, dan ku edarkan pandangan ku. Ku dapati seorang pria blonde tengah melambai ke arah ku. Dia naruto. Aku gugup nih!.

Ini kali pertamanya aku berjumpa dengannya diluar dan tanpa toushan.. Huhuhu aku grogi.

"Sudah akan memesan?" Tanya seorang pria dengan membawa 2 gelas air.

"Sebentar lagi kami menunggu seseorang." ujar naruto. Ada yang datang? Aku pikir hanya berdua.

"Aku boleh mengajak sakura kan?" Tanyanya

"Eh! Tentu saja" aku bersyukur karna orang yang di anaknya adalah sakura. Sangat lega karna aku juga lumayan kenal degannya.

Kriingg

"Saku-chan sini" teriak pria ini pada orang yg baru masuk.

"Wah ada ino-chan juga" tambah nya.

Hah! Ada gadis lain lagi. Kira-kira gadis bernama ino itu siapa nya ya.

Sakura duduk di sebelah kananku, dan naruto pindah duduk di sebelah kiri ku. Di samping kiri naruto gadis bersurai blonde, aku rasa dia ino. dan si sebelahnya lagi seorang pria dengan surai darkblue, dan sebelah mata nya tertutup rambut.

Ya. Meja kami adalah meja bulat.

"Permisi.. sudah ada yang mau di pesan.?" Tanya pria berstelan baju putih celana hitam.

"Kalian pesan apa?" Tanya naruto.

"Onogiri nya 1, mie soba 1, ramen miso 1, nasi kari 1, minumnya jus tomat 1, Coklat dingin 2, coklat panas 1" ujar sakura

"Hinata-chan pesan apa?" Tanya sakura

"Yasai itame dan vanila latte" ujar ku dengan seutas senyum

"Wah sa-chan.. kau sudah tau makanan kesukaan ku hehe" pria emo itu tertawa kecil

"Naruto-kun.. kenapa kau memanggil kami kesini.?" tanya gadis blonde itu.

"Begini, aku dan hinata akan menikah" ujar naruto degan wajah datarnya. Apa sebenarnya dia tak suka perjodohan ini? Aku juga tidak sebenarnya. Tapi demi toushan.

"APA?" Gadis bersurai blonde itu berteriak paling kencang sedangkan dua lainnya hanya menatap kami tak percaya. Haha bisa mati aku kalo wanita itu pacarnya. Mungkin aku bakalan di jambak2.. hiii.

Tapi bukannya naruto tak punya pacar. Tapi mungkin saja mereka baru berpacaran.

"Yang benar saja naruto-kun. Bagaimana dengan- auuuuwwhh" ujar nya. Apa yang terjadi

"Sakit forehead!" Ujar nya lagi.

Siapa yang di panggilnya forehead.?

"Ken-" ucapan sakura di potong cepat oleh naruto.

"Maksud mu ino-chan, bagaimana dengan yumi? Ya kan.. bukan kah kau sudah tau dia sudah lama meninggal?" Ujar nya menegaskan kata meninggal.

Siapa lagi yumi?

Pesan kami datang, saat makan tak ada yang memulai pembicaraan, semua sibuk dengan piring masing2. Sampai akhirnya pria drackblue itu buka suara.

"Dobe. Bukanya kau dan keluarga hyuga tak dekat sedikit pun kecuali selama pengobatan hiashi-san. Dan itu pun baru berlangsung 3 bulan. Lalu bagaimana ini terjadi?"

"Neechan dan juga neji-nii" ujar naruto dan kembali fokus pada ramennya.

Pria yang dingin. Huhff..

"Hinata-chan, kau setuju dengan ini? Bukan kah kau sudah punya pacar?" Pertanyaan sakura membuat semua mata tertuju padaku.. membuat ku gugup saja.

"To..toushan.. aku hanya menuruti permintaan toushan.jadi aku dan dia putus" ujar ku gugup. Ku tunduk kan kepala ku. Aku malu

"Hime. Apa kau bisa bahagia dengan ada nya pernikahan ini?" Naruto bertanya padaku dan menatapku

Dia memanggilmu hime, kankuro saja tidak pernah memanggil ku hime*blush*

"Aku gak tau.. tapi aku sangat berharap jika pernikahan ini terjadi tidak akan menyakiti kedua belah pihak jika sudah bersama" ujar ku dan menunduk lagi.

"Aku juga berharap begitu" ujar naruto

"Naruto-kun.. eh!! Naruto-san kapan kau menetapkan pernikahan ini? Neji-nii bilang dia kerumah mu dan membahas itu?" Tanya ku.

"Naruto-kun aja. Terdengar lebih akrab" gadis blonde itu buka suara.

"Kita akan diskusikan disini. Karna kita yang akan menikah" ujar naruto

"Lalu? Kapan?" Tanya pria yang aku belun ketahui namanya sejak tadi.

"Sasuke-kun kau terlalu kepo" ujar ino

Oh jadi dia sasuke. Pacar sakura-chan.

"Hime, kapan kau mau pernikahan ini di laksanakan.?" Tanya naruto

"Eh! Terserah aja. Tapi aku punya permintaan. Bagai mana kalo menikah nya bulan september. Karna kalo akhir bulan depan, aku masih belum siap." Ujar ku.

"Hm kurasa ide yang bagus. Bagaimana pertungannya akhir bulan ini saja. Sesuai dengan keinginan ayah mu" ujarnya menatap ku. Aku mengangguk dan sudah di putuskan bahwa pertunangan kami tanggal 30 juni.

Hah!! Aku akan belajar mencintai mu naruto.

"Hime, aku akan belajar mencintaimu" ujarnya. Pikiran kami sama

"Aku juga." Ujar ku menunduk.

Kankuro, aku yakin aku bahagia. Mungkin akan lebih bahagia lagi dari pada saat bersamamu.

Aku benar-benar membencimu sekarang! Sampai hari ini kau tak ada menghubungi ku.sebegitu tidak pentingkah aku bagimu. Mulai sekarang aku akan belajar mencintai pria blonde dengan wajah dingin ini.dan ku rasa dia lebih baik darimu.

*

Aku berbaring di kamar ku menatap langit-langit kamar. Dan terbesit banyangan masa lalu ku. Tak terasa air mata ku luruh. Aku benar-benar tak habis pikir dengan mu kankuro.

Tega Nya kau tak menghubungi ku.
Aku merindukan mu.

Konbawa, maaf jelek.
Minna-san mungkin besok author gak update. Author pastikan lusa, author update beberapa part. Gomen.

Happy reading
Thanks for waiting.

-auhtor-
© inyaazca

Rumah Sakit (End)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon