Debaran Empat Puluh: Bye Bye

177K 6.5K 2.5K
                                    

Makasih buat para Pembaca yang sudah meluangkan waktu untuk membaca sekaligus juga vote, komen dan share. Bahkan ada yang vote semuanya loh. Penulis terharu T^T9.
Ok, sekarang kita akan kembali ke akhir kisah ini. Apa yang terjadi pada Nero?

Let's read!
Salam, Penulis
=======================================

Debaran Empat Puluh

Bye Bye

11.25

Aku duduk di kursi taman. Menunggu dalam diam dan menghela napas. Masih jam sebelas lewat dua puluh lima. Aku datang terlalu cepat. Nero berjanji datang pukul dua belas siang tepat. Untuk makan siang bersama. Untuk membicarakan kembali hubungan kami.

Bibirku tersenyum sendiri. Uh. Apa sih yang kupikirkan? Tiap kali mengingat Nero aku selalu tersenyum sendiri seperti orang gila.

Nero selalu bisa membuatku bahagia. Tentu dia juga pernah membuatku kesal. Itu tak perlu ditanya. Tapi kami tak pernah sampai harus berantem. Nero tahu bagaimana menghadapiku. Dia tahu bagaimana harus bersikap padaku. Dia tahu bagaiamana cara membuat hatiku luluh. Dia tahu bagaimana mendaptkan kembali hatiku setelah aku memutuskan untuk melepasnya.

Lalu aku sadar bahwa aku sebenarnya merindukan Nero. Aku ingin dia ada di sini. Saat ini juga. Tersenyum padaku. Lalu mengatakan bahwa dia akan bersamaku selamanya.

Tapi jam sudah menunjukan pukul 12.35. Nero terlambat.

Kali ini, dengan cemas aku melihat sekitarku. Melihat keberadaan Nero. Tapi dia tak ada.

Nero... kau ada dimana?

***The Flower Boy Next Door***

14.15

Nero sedang berjuang untuk hidup.

Dan Dokter Nathan sedang berusaha melakukannya.

Dibantu oleh empat orang dokter ahli bedah dan syaraf, mereka melakukan operasi besar yang tak mampu ditunda lagi. Nero kritis. Dan pendarahan nyaris merebut nyawanya.

Dokter Nathan mengalihkan pandangannya dari monitor EKG yang berbunyi pip dengan pelan. Kemudian pada Nero.

Wajah Nero semakin pucat. Pintu ruang operasi terbuka. Stok darah kembali datang. Didorong oleh seorang perawat. Sudah nyaris tiga jam mereka ada di sini dan kondisi Nero semakin lama semakin lemah.

***The Flower Boy Next Door***

15.45

Matt merasakan sebuah remasan di bahunya yang membuatnya sadar. Jacob telah duduk di sampingnya. Menatapnya tanpa berkedip tapi tidak mengatakan apa-apa. Tapi Matt setidaknya tidak lagi sendirian.

Nero sejak tadi masih ada di dalam ruang operasi. Dia dipindahkan dari IGD ketika kondisinya kritis untuk melakukan operasi besar yang membuat jantung Matt mencelos. Matt bahkan tak ingat lagi bagaimana dia berhasil menandatangani seluruh berkas dari rumah sakit dengan tangan gemetar. Dan semakin ketakutan melihat perawat dan dokter berulang kali masuk keluar masuk ke dalam ruang operasi, dari satu orang menjadi dua orang, lalu jadi tiga orang. Membawa stok darah sekaligus pula berlumuran darah. Apa yang sebenarnya terjadi pada Nero? Kenapa ada begitu banyak orang yang ada di dalam sana?

Sudah beberapa jam dan mereka belum bisa memberitahunya bagaimana keadaan Nero selain: "Kami sedang berusaha semaksimal mungkin."

Semaksimal apa? Matt ingin menjerit. Dia frustasi oleh rasa ketakutan, kepanikan, dan rasa ngeri, karena tak mampu berada di samping Nero padahal jarak mereka begitu dekat.

The Flower Boy Next DoorWhere stories live. Discover now