♕One♕

1.3K 134 175
                                    

1. Awal dari semuanya
. . .

Cici mengucir rambutnya, sebagaimana mestinya anak SMA memasuki masa orientasi di sekolah. Setelah dia selesai menguncir rambutnya, ia meratapi cermin, memperhatikan dirinya dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Fix. Cici benar-benar seperti orang idiot. Dengan baju putih dan rok hitam selutut, kaos kaki bola yang berwarna merah cerah, sepatu yang talinya diganti dengan tali rafia warna pink dan kuning. Tali pinggang permen Mentos, memakai topi kerucut dan juga gantungan nama yang bertuliskan Cici Leslie Dania.

"Sumpah! Gue kayak orang idiot beneran!" Dia meruntuki diri sendiri. Cici benar-benar aneh saat ini. Bahkan dia tidak dapat mengenali dirinya sendiri.

"Cici!" Teriakan itu berhasil membuyarkan lamunannya.

"Iya ma, bentar." Ia langsung mencabut ponsel dari charger, lalu beralih mengambil tas-yang sebenarnya tidak bisa disebut sebagai tas karena terbuat dari goni-- Kemudian setengah berlari keluar kamar.

Saat Cici menuruni tangga,terlihat Rania sedang mengolesi roti dengan selai coklat kesukaan Cici.

"Ayo cepet, sarapan dulu nanti kamu malah terlambat!" Rania mengomel kepada Cici anak perempuannya yang memang sangat sulit untuk tepat waktu.

"Iya ma, ini juga mau sarapan. Baru juga jam 6 lewat 15 menit. Aku kan masuk jam delapan."

"Ini!" Rania menyodorkan roti yang telah diolesi selai coklat tadi dan langsung di ambil cepat oleh Cici.

Cici memakan rotinya sekaligus sampai mengembungkan pipinya. Lalu mengunyah rotinya cepat dan meminum susu dengan sekali teguk.

"Ma," panggilnya sambil menatap ponselnya, "Abang kapan balik?"

"Hm, kayaknya minggu depan deh. Soalnya dia masih ngurusin surat pindahnya sama Oma."

Cici memangut-mangut, lalu melirik jam dinding rumahnya. Jam tujuh kurang 15 menit.

Waktunya berangkat batinnya.

***

"Assalamualaikum. Hati-hati ya,ma." Cici menyalami Rania, dan bergegas menuju gerbang sekolah yang keliatannya ramai sekali dengan murid baru. Dan mereka semua tampak absurd, sama seperti dirinya.

Cici tetap berjalan sambil sekali kali kagum dengan sekolah barunya ini- SMA Pertiwi.

Dia melihat murid yang lain sudah berkumpul, sepertinya mereka cepat sekali beradaptasi. Sedangkan Cici bahkan belum ada menyapa siapapun disini.

Beberapa siswi tampak sedang selfie alay, dia bertaruh pasti caption yang akan dibuat saat memposting foto itu juga sama alaynya seperti gaya foto mereka.

Cici mengidikkan bahunya acuh, lalu kembali berjalan dan duduk di bangku yang tepat berada dibawah pohon dekat dengan taman sekolah.

"Masih jam setengah delapan." Keluh Cici saat melihat jam tangannya.

Sambil menunggu dengan bosan, ia tak sengaja melihat seorang perempuan sedang kelimpungan.

Dia menebak kalau mereka satu angkatan, melihat dari seragam idiot yang dipakainya. Sama seperti yang dipakai Cici.

Wajahnya seperti ketakutan, Cici yang melihat merasa kasihan. Dia pun menghampiri perempuan itu.

AURORA♕[ON GOING]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें