♕Six♕

235 106 320
                                    

6. Sercecah jawaban
. . .

Divo memarkirkan mobilnya di halaman rumah Faiz. Faiz langsung menyuruh Divo untuk segera kerumahnya setelah Divo menceritakan kejadian disekolahnya tadi.

Divo menekan bel rumah Faiz dan pintu langsung membuka pintu dengan cepat. Dia seperti sudah menunggu Divo sejak tadi, wajahnya sedikit cemas.

"Gangguan identitas disosiatif (sebelumnya dikenal sebagai gangguan kepribadian majemuk) adalah gangguan jiwa yang disebabkan oleh trauma parah pada masa kanak-kanak childhood; umur 3 -11 tahun dan remaja adolesence; umur 12 -18 tahun."

"...Individu biasanya mengalami pengalaman traumatis yang cukup ekstrem dan terjadi berulang kali yang mengakibatkan terbentuknya dua atau lebih kepribadian yang berbeda. Masing-masing kepribadian dengan ingatan sendiri, kepercayaan, perilaku, pola pikir, serta cara melihat lingkungan dan diri mereka sendiri. Setidaknya dua kepribadian ini secara berulang memegang kendali penuh atas tubuh si individu."

Faiz menjelaskan sambil mondar-mandir, terlihat dia sesedang berpikir keras. Sedangkan Divo mendengarkan dengan saksama. Faiz sesekali melirik kearah buku yang sejak tadi menjadi pemandu penjelasannya.

"Penyebab utama gangguan identitas disosiatif sebenarnya adalah trauma berkepanjangan yang dialami pada masa kanak-kanak. Trauma tersebut terbentuk akibat beragam penyiksaan dan pelecehan, seperti: penyiksaan dan pelecehan seksual, kekerasan fisik, kekerasan secara psikologis, dan juga ritual-ritual aneh yang menyakiti sang korban (Satanic Ritual Abuse)."

"...Kepribadian-kepribadian baru akan terus muncul apabila terjadi lagi suatu peristiwa yang tidak bisa teratasi. Munculnya kepribadian-kepribadian itu tergantung pada situasi yang dihadapi. Kepribadian aslinya cenderung tidak mengetahui keberadaan kepribadian lainnya, karena memang hal itu yang diinginkan, yaitu melupakan hal-hal yang telah diambil alih oleh kepribadian lainnya," jelas Faiz panjang lebar.

Divo sedikit ambigu dengan penjelasan terakhir. Dia langsung angkat bicara.

"Maksudnya? Diambil alih?" Divo menaikkan sebelah alisnya, bingung.

Faiz menoleh kearah Divo dan mengangguk perlahan. Dia kemudian menutup bukunya dan meletakkannya diatas meja yang berada dekat dengan dia berdiri.

"Artinya, karna kejadian yang pernah kamu alami, kamu memiliki gangguan kepribadian majemuk ,Div. Kepribadian ganda. Kamu akan terus diambil alih oleh kepribadian kamu yang lain saat kamu tidak mampu melewati masa yang kamu anggap sangat sulit untuk dihadapi. Dan kamu juga tidak akan ingat apapun yang dilakukan kepribadian kamu yang lain. Lebih tepatnya tidak tau sama sekali."

Divo diam. Dia mengacak-acak rambutnya frustasi. "Jadi selama ini aku bukan hilang ingatan kan? Ternyata malah lebih buruk."

Faiz menghela napas. "Div, apa ga sebaiknya kita kasih tau Mama?"

"Jangan, Mama lemah jantung, bang. Ya ada keadaannya malah makin bertambah buruk."

"Kalau Papa?" Faiz lagi-lagi bertanya. Divo langsung menatap Faiz lamat-lamat. Dia lagi-lagi menggeleng.

"Aku ga mau buat Papa kewalahan karena ini bang. Dia sudah kewalahan dengan perusahaannya." Divo bersandar, meletakkan tangan kanannya di atas matanya. Dia penat dengan keadaan dia yang semakin lama semakin buruk, menurut dia.

Faiz tidak lagi berkomentar. Dia berjalan meninggalkan Divo sendiri di ruangan itu. Ruangan terapi yang biasa digunakan oleh Divo saat menceritakan segala macam keluh kesahnya.

Ting!

Ting!

Ting!

AURORA♕[ON GOING]Where stories live. Discover now