Busy- Akashi Seijuro

7.9K 614 87
                                    

F/N menghela nafas saat melihat Akashi langsung memasuki ruang kerjanya tepat saat ia pulang. Seharusnya ia sudah terbiasa dengan sikap Akashi, karena inilah yang selalu ia lakukan selama dua minggu terakhir.

Akashi pulang ke rumah, menyapanya dan mencium pipinya, lalu kembali menyibukkan diri sampai F/N tertidur pulas. Ketika F/N bangun, Akashi sudah tidak ada di sampingnya, seprainya masih terlihat rapi seperti tidak pernah ditiduri. Ia mendengar dari salah satu kepala pelayannya kalau terkadang Akashi memang tidak tidur di kamar, melainkan ketiduran di meja kerjanya. Akashi juga langsung berangkat pagi-pagi sekali dan hanya mencium dahi F/N cepat.

F/N tahu memang berat menjadi pemilik perusahaan yang dapat diandalkan dan tetap membuat perusahaannya stabil, tapi F/N menginginkan perhatian Akashi. Ah.. betapa ia merindukan saat ketika mereka masih berada di Rakuzan, walaupun tugas sekolah menumpuk Akashi masih sempat untuk mendengar celotehannya, masih sempat menonton film bersamanya dan masih sempat untuk membagi waktunya untuk F/N. Itu yang paling F/N inginkan sekarang ini.

Tapi tidak. Akashi masih tetap sibuk walaupun kepala pelayan di rumahnya berkata kalau F/N sedang frustasi berat. F/N adalah permaisuriku, ia tidak akan tumbang hanya karena masalah sepele, itu balasan Akashi. Satu sisi ia merasa bangga karena Akashi masih menganggapnya sebagai gadis yang kuat, tapi di sisi lain ia menyadari kalau Akashi sudah tidak memperhatikannya seperti dulu.

Sudah diputuskan. F/N akan mengubah itu. Ia akan membuat Akashi kembali berubah sebelum ia sibuk dengan pekerjaannya.
***
F/N menghampiri Akashi yang masih sibuk dengan dokumen-dokumen di atas meja. Ia tidak mengucapkan apapun, hanya berjalan sampai ke belakang Akashi yang tetap tidak mengangkat kepalanya. F/N masih tidak membuka mulutnya. Tangannya meraih bahu Akashi dan bergerak pelan, mencoba untuk memijat bahu Akashi yang terasa kaku di tangannya.

"Apa yang kau lakukan F/N?" tanya Akashi tanpa berbalik. Matanya masih tetap terfokus pada kertas yang berisi proposal untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan Akashi.

"Aku hanya ingin memijat bahumu. Kau tahu sangat tidak baik memaksakan dirimu bekerja. Setiap ototmu terasa kaku, Sei," bisik F/N. Ia memang ingin perhatian Akashi, tapi ia juga tidak ingin mengganggu pekerjaan suaminya itu.

"Aku baik-baik saja. Kau tidak perlu mengkhawatirkanku F/N. Bukankah lebih baik kau mencari bahan ajaran untuk anak didikmu?" tanya Akashi lagi. F/N memang bekerja sebagai seorang guru di taman kanak-kanak yang sama dengan Kuroko, teman masa sekolahnya dulu.

F/N terdiam saat mendengar balasan Akashi. Nada suaranya terdengar sangat lembut, tapi kenapa telinga F/N menangkap nada suara itu menyuruhnya pergi jauh-jauh karena keberadaannya hanya akan mengganggu Akashi? Ia akhirnya memutuskan untuk menghentikan kegiatannya dan beranjak keluar dari ruang kerja Akashi.

Saat ingin pergi, tangan F/N ditahan oleh tangan Akashi yang lebih besar darinya. Ia berbalik dan menatap Akashi dengan sorot berharap setengah penasaran. Akashi hanya menyeringai lalu mencium punggung tangan F/N.

"Aku akan menyusulmu nanti," ucap Akashi.

F/N hanya mengangguk, tapi ia tahu kalau itu bohong. Akashi tidak akan menyusulnya. Dugaannya terbukti saat besok paginya di atas tempat tidur bagian Akashi masih sangat rapi. Ia kembali mengambil kesimpulan kalau Akashi ketiduran lagi di ruang kerjanya.

Hari ini F/N mencoba taktik lainnya. Tepat saat Akashi masuk ke dalam mansion, F/N menyambutnya di depan pintu. Ia membantu Akashi melepas jas dan dasinya. Tidak ada penolakan dari Akashi, tapi juga tidak ada reaksi yang berarti. F/N memberanikan diri menatap mata Akashi yang ternyata sudah terpaku ke arahnya.

"Ne... bisakah hari ini kita pergi ke suatu tempat? Ada tempat yang ingin kukunjungi bersamamu," pinta F/N.

Akashi menggelengkan kepalanya. "Tidak bisa F/N. Aku sibuk hari ini. pekerjaanku belum terselesaikan dan kau orang yang paling tahu kalau aku tidak suka mengabaikan pekerjaan yang belum selesai."

Kuroko no Basuke DrabblesWhere stories live. Discover now