Blush- Kuroko Tetsuya

3.7K 357 10
                                    

F/N selalu penasaran dengan ekspresi Kuroko selain wajah datar yang selalu ditampilkan kekasihnya. Ia sudah pernah melihat wajah Kuroko ketika kekasihnya itu tersenyum saat F/N berkata kalau ia mencintai Kuroko, juga raut wajah marah saat mereka bertanding dengan sekolah Kirisaki Daichi. Satu-satunya ekspresi yang belum pernah F/N lihat adalah ketika wajah Kuroko memerah. Karena itulah ia sedang bertanya dengan pelatih tim Seirin yang sama sekali tidak terlihat seperti seorang gadis.

"Cara agar wajah Kuroko-kun memerah malu?" tanya Riko mengulangi pertanyaan F/N.

F/N mengangguk. "Ya, apa Riko-senpai punya ide?"

Riko terdiam sebentar lalu menatap F/N dengan senyum lebar. "Aku pernah mendengar beberapa cara tentang apa saja yang membuat wajah seorang laki-laki memerah."

F/N mendengarkan dengan seksama, ia benar-benar penasaran dengan wajah memerah Kuroko yang sepertinya tidak pernah ditampilkan pada siapapun. Sayangnya, entah bagaimana F/N tidak menyukai cara tersenyum seniornya itu. Seperti Riko akan mengatakan sesuatu yang membuatnya harus menanggung beban yang sangat berat dengan pengorbanan yang sangay besar.

"Yang pertama dan kemungkinannya hampir sempurna adalah kau harus memakai baju yang seksi atau terbuka. Sebagian besar dan kebanyakan laki-laki akan memerah wajahnya kalau orang yang mereka cintai memakai baju yang terbuka," ucap Riko. F/N menghela nafas, perasaan tidak enaknya menjadi kenyataan. "Kedua, semua laki-laki akan memerah dan malu kalau dipuji oleh gadis yang ia sayangi."

"Baiklah, akan kucoba cara dari Riko-senpai," ujar F/N menghela nafas.

"Beritahu aku kalau sukses ya!!" teriak Riko sambil melambaikan tangan ketika F/N berjalan menjauh. "Sebenarnya akan lebih ampuh saat laki-laki melihat gadis yang ia cintai tertawa atau tersenyum padanya, tapi aku akan merahasiakan yang satu itu."
***
Cara Riko yang pertama langsung F/N coba tepat hari minggu saat Kuroko mengajaknya pergi ke Maji, tempat dimana Kuroko bisa menikmati milkshake vanila yang sangat ia sukai.

F/N sudah bersiap memilih baju mulai dari jam delapan, walaupun Kuroko berkata ia akan menjemput F/N jam sepuluh pagi. Hampir semua baju pendek yang F/N punya dicoba. Mulai dari tanktop putih dengan rok mini hitam, croptop biru pucat dengan celana pendek selutut sampai baju berwarna hitam yang hanya menutupi bagian dadanya dengan rok selutut dengan belahan sampai paha, tapi tidak ada satupun yang F/N suka.

Sampai akhirnya F/N menemukan dress berwarna pastel dengan sedikit corak bunga sakura di sekitar pinggang yang panjangnya sampai setengah paha. Dress itu memiliki bahan yang tipis, tapi tidak membuatnya terlihat seperti gadis murahan. F/N juga mengaplikasikan sedikit kosmetik hanya untuk membuat wajahnya terlihat lebih segar.

Tepat jam sepuluh, bel rumahnya berdentang dan Ibunya sudah berkata kalau Kuroko menjemputnya. F/N turun dengan sumringah, tidak sabar melihat reaksi Kuroko terhadap perubahannya.

"Selamat pagi, Tetsu-kun. Bagaimana penampilanku?" sapa F/N. Bahkan ia sempat berputar sedikit agar Kuroko bisa melihat keseluruhan penampilannya hari ini.

"Selamat pagi F/N-chan. F/N-chan cantik seperti biasanya," balas Kuroko dengan wajah datar. Ia menjulurkan tangannya ke arah F/N. "Kita berangkat sekarang?"

F/N menyambut uluran tangan Kuroko, tapi senyumannya sudah memudar. Ini bukan reaksi yang diharapkan F/N. Reaksi yang diinginkannya adalah Kuroko memerah karena melihatnya, memujinya dengan senyuman lalu menggandeng tangannya. Sepertinya terlalu berlebihan mengharapkan Kuroko melakukan hal itu ya?

Tidak seperti biasanya, F/N hanya diam di sepanjang perjalanan mereka menuju Maji. Saat Kuroko berjalan untuk memesan makanan mereka dan menyuruh F/N untuk mencari tempat duduk pun F/N masih belum bereaksi apa-apa. Biasanya F/N akan berbicara panjang lebar dan memamerkan senyum lebarnya untuk Kuroko lalu sibuk dengan ponselnya seraya menunggu makanan.

Setelah mereka selesai makan, F/N mengiyakan usul Kuroko yang ingin mampir ke taman sebentar. Pegangan F/N agak mengerat pada tangan Kuroko saat angin kencang menerpa mereka berdua.

"Apa F/N-chan kedinginan?" tanya Kuroko. Ia menggenggam kedua tangan F/N dan menggosok tangannya di tangan F/N lalu sesekali meniup tangan mereka.

F/N menggeleng. "Tidak apa-apa, Tetsu-kun. Aku baik-baik saja."

Seperti ingin membantah apa yang baru saja dikatakan, angin kencang kembali berhembus dan membuat F/N mendekatkan dirinya pada Kuroko tanpa sadar. Ia akui, ia memang kedinginan dengan dress tipis ini, tapi F/N tidak ingin mengakuinya pada Kuroko.

"Tidak perlu berbohong F/N-chan," kata Kuroko sembari melepas kardigan putih yang ia kenakan lalu menyampirkannya di bahu F/N. "Angin musim semi masih sangat dingin. Aku tidak mau F/N-chan sakit karena memakai baju tipis saat cuaca seperti ini."

Bukannya F/N marah karena tidak mendapatkan reaksi yang ia inginkan, ia malah terharu dengan sikap Kuroko padanya. Percobaan pertama: gagal.

Besoknya, F/N langsung merencanakan cara yang kedua. Ia berkata kalau Kuroko terlihat tampan saat ia melihat Kuroko baru saja masuk ke dalam kelas, ia memuji Kuroko saat hasil ulangan kekasihnya adalah yang paling tinggi di kelas mereka, F/N juga menyemangati Kuroko saat tim sedang latihan. Intinya, F/N sudah memuji Kuroko dengan segala cara yang ia tahu, tapi reaksinya masih tetap sama. Datar.

"Aku ingin tahu kenapa hari ini F/N-chan selalu memujiku?" tanya Kuroko sambil memiringkan kepalanya.

F/N harus menahan pekikkannya karena Kuroko terlihat sangat imut. "Tidak ada. Aku hanya ingin memuji kekasihku. Memangnya Tetsu-kun keberatan?"

"Tentu saja aku tidak keberatan, F/N-chan. Aku malah senang karena F/N-chan begitu menyadari keberadaanku," Kuroko memamerkan senyumnya. "Hanya saja aku tahu tidak biasanya F/N-chan seperti ini."

Dalam hati F/N merutuk ekspresi wajah Kuroko yang terlihat senang itu. Percobaan kedua: gagal.

"Omong-omong F/N-chan mau ikut bersamaku besok?" tanya Kuroko.
F/N mendongak sedikit agar bisa menatap wajah Kuroko dengan lebih baik. "Ikut kemana?"

"Aomine-kun mengajakku dan Kagami-kun untuk bermain basket bersamanya. Kupikir kalau F/N-chan mau ikut, aku bisa mengenalkan F/N-chan sebagai kekasihku kepada Aomine-kun secara formal. Lagipula aku dan Momoi-san membutuhkan tenaga tambahan kalau Aomine-kun dan Kagami-kun mulai bertengkar," jelas Kuroko. Matanya melirik ke arah F/N yang agak menunduk karena mendengar ucapannya.

F/N tertawa kecil ketika mengingat bagaimana sikap Aomine dan Kagami kalau keduanya sudah bertemu. Mereka berdua tidak akan bisa diam dan berdamai, malah akan bertengkar dan saling beradu mulut sampai Kuroko dan Momoi bingung memisahkan mereka berdua.

"Boleh saja. Kurasa sudah lama sejak terakhir ka-" ucapan F/N terputus saat ia melihat Kuroko mengalihkan wajahnya yang sedikit memerah agar tidak terlihat oleh F/N.

Astaga... F/N tidak mengira kalau Kuroko bisa lebih imut daripada ketika ia bermain dengan Nigou. Ternyata wajahnya yang memerah karena malu jauh lebih imut daripada yang F/N bayangkan. Mau tidak mau wajah F/N ikut menghangat menyadari Kuroko hanya memerah saat bersamanya saja.

"Kenapa wajahmu seperti itu Tetsu-kun?" tanya F/N. Wajahnya masih saja hangat walaupun wajah Kuroko sudah kembali seperti semula, hanya saja senyum tipis menghiasi wajah yang biasanya datar itu.

"Itu karena F/N-chan tertawa dan saat F/N-chan tertawa, F/N-chan terlihat jauh lebih cantik," jawab Kuroko tulus. Jari-jarinya mengisi celah diantara jemari F/N yang terasa jauh lebih kecil darinya lalu meremas pelan. "Sebenarnya aku mendengar pembicaraan F/N-chan dengan Riko-senpai dua hari yang lalu. Kalau saja F/N-chan bertanya padaku, aku akan memberitahu jawabannya daripada F/N-chan harus memakai baju tipis seperti kemarin."

"J-jadi maksudmu.."

Kuroko mengangguk. "Tawa F/N-chan bisa membuatku merasa malu dan menghangat karena menurutku saat F/N-chan tertawa aku akan menyadari kalau kekasihku adalah gadis paling cantik di muka bumi."

Seketika wajah F/N berubah merah padam. "Tidak usah melebih-lebihkan, Tetsu-kun."

"Aku tidak melebih-lebihkan, F/N-chan," geleng Kuroko. Ia menyapukan bibirnya ke puncak kepala F/N. "Kekasihku adalah gadis paling cantik dan aku merasa bersyukur setiap hari karena F/N-chan milikku."

Kuroko no Basuke Drabblesजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें