F/N menghembuskan napas kesal. Ia tidak menemukan Kise dimana pun. Kelas, lapangan, gimnasium, bahkan tempat yang paling jarang dikunjungi oleh Kise seperti perpustakaan sudah F/N jelajahi demi menemukan kekasih pirangnya. Padahal Kise yang meminta untuk ditemani saat latihan basket dan berjanji untuk pulang bersama, tapi malah pria itu yang menghilang tanpa jejak.
Masa bodoh dengan rengekan Ryouta. Aku akan menunggunya di gimnasium saja, pikir F/N menyerah.
Dengan langkah gontai, F/N menggerakkan kakinya menuju gimnasium. Ia menenteng kotak bekal di sebelah tangannya, sedangkan tangannya yang lain memegang tas yang tersampir di bahunya. Tatapannya mengarah pada ujung sepatunya, kecewa tidak bisa segera memberikan bekal yang ia masak dengan sepenuh hati.
Pasti ia bersama dengan salah satu penggemarnya.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Kise adalah orang yang sangat ramah. Terlepas dari fakta bahwa ia sudah memiliki kekasih, Kise tidak mengurangi intensitas keramahannya dengan para penggemar. Sering kali ia menerima hadiah atau bekal bahkan cokelat valentine dari penggemarnya dengan pikiran semua itu adalah bentuk apresiasi penggemar terhadap idolanya.
Andai saja si bodoh itu tahu kalau tidak semua penggemarnya memandangnya sebagai sosok idola, tapi juga sebagai kandidat kekasih. Dasar Ryouta aho!
“Permisi,” sapa F/N sebelum masuk ke gimnasium. “Selamat sore semuanya!”
Beberapa yang menyadari kedatangannya balik menyapa ramah. Ia sudah biasa mampir ke gimnasium sebelum pulang karena Kise meminta mereka untuk pulang bersama hingga para anggota tim Kaijou tidak heran lagi dengan keberadaannya. Kasamatsu hanya menoleh ke arahnya lalu mengangguk pelan dan menunjuk ke arah salah satu tepi lapangan, dimana tas Kise diletakkan.
“Tumben sekali kau datang terlambat F/N-chan,” kata Moriyama mendekati F/N.
“Ah, senpai. Aku mencari Ryouta sejak tadi karena ia tidak datang ke kelasku,” cerita F/N. “Tapi aku tidak bisa menemukannya dimana pun, bahkan aku tidak menemukannya bersembunyi di perpustakaan.”
Moriyama memiringkan kepala bingung. “Lho, Kise sudah ke sini setengah jam yang lalu, tapi langsung pergi lagi dengan seorang gadis.”
“Eh?”
“Iya, dia pergi dengan seorang gadis cantik, tipeku pula,” papar Moriyama kesal karena untuk kesekian kalinya melihat seorang gadis mendekati Kise. “Aku tidak mengerti apa yang dilihat oleh para gadis dari Kise, maksudku ia bahkan tidak terlalu tampan.”
“Senpai,” F/N menepuk bahu Moriyama penuh simpati. “Ryouta memang setampan itu, makanya ia memiliki banyak penggemar.”
F/N tertawa ketika Moriyama melayangkan protes, berkata kalau ia lebih tampan daripada Kise. Yah ... diakui atau tidak, Kise memang sangat tampan, itulah alasan utama kenapa ia menjadi model dengan penggemar yang membludak.
“Kalau kau mencari Kise, ia ada di atap bersama dengan gadis yang tidak kukenal,” ucap Kasamatsu memberitahu sekaligus melerai perdebatannya dengan Moriyama mengenai ketampanan Kise. Sepertinya kapten tim basket itu juga muak dengan bahasan tentang Kise. “Sepertinya gadis itu ingin menyatakan perasaan. Kuperhatikan ia membawa amplop merah muda dan bertingkah aneh.”
“Terima kasih Kasamatsu-senpai,” F/N tersenyum kecil lalu membungkuk sopan.
Ia langsung berlari keluar gimnasium setelah meletakkan kotak bekal dan tasnya di samping tas Kise. Tujuannya kali ini adalah atap, seperti yang diberitahu oleh Kasamatsu. F/N berlari dengan wajah memberengut. Mengapa para penggemar itu tetap tidak menyerah walaupun mereka tahu kalau Kise sudah memiliki kekasih?

YOU ARE READING
Kuroko no Basuke Drabbles
FanfictionCerita singkat tentang para pemain basket ini dengan pasangannya di berbagai situasi Note: hanya Generation of Miracles dan Kagami