Saling pandang

2.2K 331 12
                                    

Megane-kun [Midorima x Reader]
Karakter milik : Fujimaki Tadatoshi
Warning : OOC, Typo, EYD, alur yang absurd bin tijel.
Story seluruhnya adalah pemikiran Kaza, Kaza hanya meminjam karakternya.
••••

Hari ini kau berangkat sekolah sendirian tanpa sahabatmu itu. Tadi malam kau hanya tidur dalam waktu dua jam karena memikirkan rasa bersalahmu itu. Dalam lubuk hatimu, kau sungguh sangat menyesal membayangkan kembali kejadian tadi malam.

"Kenapa tadi malam aku sangat menganggapnya serius? Dia kan sudah bilang kalau ia hanya bercanda. Ah bodohnya aku." kau menggerutu di sepanjang jalan ke sekolah. Kau melihat Ayaka, ingin mengejarnya namun rasanya kaki ini sangat sulit digerakkan.

Kau menendang batu kecil yang ada di depanmu. Wajahmu kini nampak lesu. Batu itu mendarat ke punggung laki-laki berambut hitam itu dan segera kau membungkuk lalu meminta maaf.

"Gomennasai maaf aku tidak sengaja."

Laki-laki itu berhenti dan membalikkan tubuhnya. "Aku tidak apa-apa kok, aku kan strong."

Heh, Takao-kun?

"Gomennasai sungguh aku tidak sengaja." ucapmu yang terus membungkuk.

Takao hanya tertawa kecil. "Sudahlah Haru-san tak apa, lagipula hanya batu kecil itu tak akan membuatku kesakitan kok bahkan tidak akan masuk UKS sekolah juga ahaha..."

Kau tersenyum ringan. Kini pikiranmu sangat kacau. Yang ada di pikiranmu hanyalah bagaimana cara meminta maaf kepada Ayaka. Sedangkan Takao masih berjalan disampingmu, ketawa-ketawi sambil menggaruk kepalanya yang kau rasa tidak gatal.

"Nee Haru-san, kemana sahabatmu itu?tumben sekali tidak berangkat bersamamu."

Kau tersenyum kecil. "Ntah, mungkin ia ingin datang lebih pagi dari sebelumnya."

"Oh begitu. Aku duluan ya Haru-san daah." ucapnya sambil melambaikan tangannya. Kau membalasnya dengan senyuman kecil.

Kini kau tepat berada di depan kelasmu. Pasti Ayaka ada di kelas dan bagaimana kau bisa bertatap mukanya dengan wajah yang biasa aja? Bagaimana ini? Mau tak mau kau harus masuk dan meminta maaf kepada Ayaka tentang kejadian tadi malam. Kau menghela nafas panjang dan melangkahkan kakimu memasuki kelas.

Ayaka sedang duduk di kursinya, melamun entah apa yang ia pikirkan. Kau perlahan mencoba untuk berbicara kepadanya, namun rasanya mulut ini susah sekali mengucapkannya. Rasanya mengucapkan huruf A saja tak sanggup. Dengan tubuh gemetar, kau mencoba memberanikan diri untuk berbicara.

"Ayaka..." ucapmu gemetar.

Ayaka menoleh. "(Your name)..."

"A-a-aku ingin meminta---" Ucapanmu terpotong oleh Ayaka.

"Maafkan aku (your name) maafkan aku, aku sudah sangat keterlaluan kepadamu. Aku sangat menyesal, tolong maafkan aku." Ayaka memelukmu dengan mata berkaca-kaca.

Kau memeluknya dengan erat. "Maafkan aku juga yang telah berbuat kasar kepadamu. Maafkan aku."

"Tidak, kau tidak salah. Aku yang keterlaluan kepadamu. Kumohon maafkan aku."

Kau dan Ayaka masing-masih terliput dalam kesalahan. Hening seketika menyelimuti kau dan Ayaka.

"Baik, aku minta maaf dan aku memaafkanmu Ayaka." kau berjabat tangan dengannya.

Ayaka tersenyum. "Aku minta maaf dan aku juga memaafkanmu."

Kau tersenyum selebar-lebarnya. Kau merasa lega, kini masalah sudah terselesaikan.

Drek. Pintu kelas tergeser ke kiri. Tak sengaja kau mengarahkan pandanganmu ke arah pintu. Saat kau menoleh kau melihat lelaki berambut Hijau dengan lucky item di tangannya. Midorima menutup pintu kelas dan segera ke tempat duduknya. Pandanganmu kini masih melihat Midorima. Midorima yang sadar akan hal itu, ia langsung menoleh kepadamu. Bukannya ia langsung duduk malah ia berhenti dan kau pun saling pandang dengannya.

Ayaka hanya tertawa kecil melihatnya. "Hei hei jangan lupa masih ada aku yang melihat kalian berdua. Serius sekali saling pandangnya ahaha..."

Kau tersentak kaget. Apa yang kau lakukan? Saat ini kau merasa malu sekali. Bagaimana bisa kau menatap Midorima di depan Ayaka? Duh, pasti ia akan mengejekmu.

"Aku tidak akan mengejekmu, soalnya kalau kau marah hatiku rasanya tidak enak. Aku tidak akan mengejekmu tapi hanya menggodamu (your name) ahaha..." Ayaka lagi-lagi tertawa.

Midorima mengelak sembali menaikkan kacamatanya. "Aku tidak menatapnya nanodayo."

Sifat tsunderenya keluar. Kau menundukkan kepalamu. Rasa malu yang kini menyelimutimu. Tapi--- matanya sangat indah, kau suka itu.

Ayaka tersenyum licik. "1 menit loh kalian berpandangan, aku menghitungnya."

"Oh shit, Ayaka kumohon jangan membuatku malu." kau bergumam kesal di dihatimu.

Kau dan Midorima diam tanpa kata. Sama-sama saling menundukkan kepala. Kau berfikir bagaimana agar mengalihkan topik pembicaraan. Kau tak mau rasa malu ini berlangsung lama.

"Ah ya, mana buku catatanku? Sini kembalikan. Aku harus memfotocopynya untuk Otsubo-senpai." kau menatap tajam Midorima.

"Nanti, sepulang latihan datanglah ke tempat yang aku tuju. Aku akan mengajak Takao."

Kau menghela nafas panjang. "Huh, menyebalkan."

Ayaka hanya ketawa-ketiwi sambil melihat kearah kau dan Midorima. Apa yang terlintas di pikirannya?

"Apa yang kau pikirkan?" ucapmu dan Midorima bersamaan.

"Aku hanya memikirkan---" ucapan Ayaka terhenti karena Aoyama-sensei telah memasuki ruang kelas. Kau penasaran apa yang ingin dikatakan Ayaka. Uh, Aoyama-sensei mengapa kau masuk secepat ini?. Kau menggerutu kesal.

••••
11/04/2016
-Kazachan

Megane-kun [Midorima Shintarou x reader]Where stories live. Discover now