Putus untuk Bersama

1K 90 11
                                    

Dua tahun kemudian...

KEHIDUPAN kuliah memang sangat berbeda dengan masa SMA. Biasanya, mahasiswa baru akan mengeluh dan ingin kembali ke masa SMA. Namun bagi (Nama Kamu), ia anggap biasa saja dan cuek, karena itu belum seberapa dengan perjuangan orang tuanya dalam menghidupi keluarganya. Itu yang (Nama Kamu) pegang ketika merasa lelah.

Menjalani hidup sebagai mahasiswa jurusan arsitektur memang tidak mudah, layaknya seperti mahasiswa jurusan lainnya. Memang, hidup ini penuh dengan liku-liku, ada suka ada duka, semua insan pasti pernah merasakannya. Fix yang baca sambil nyanyi kamu lahir di era 90-an /GARINGWOI.

Diingat-ingat sudah lama juga kau berpacaran dengan Midorima, terhitung dari awal masuk SMA Shuutoku--kurang lebih 4 tahun- ya selama itu. Midorima tetap tidak berubah dan tetap meraih mimpinya sebagai dokter. Kau sangat yakin ia akan menjadi dokter yang hebat di masa depan. Walaupun begitu, hubunganmu dengannya tidak memburuk sama sekali, masih sama seperti biasanya, mengingatkan jangan lupa makan, selamat tidur, mengucapkan selamat pagi, menelfon sambil mengerjakan tugas, dan masih banyak lagi.

Namun, apakah kau dan Midorima akan tetap seperti ini? Sedangkan dirimu sebentar lagi akan menyelesaikan studi dan melanjutkan bekerja di sebuah kantor ternama, ya kau direkomendasikan oleh dosenmu. Hm, diingat-ingat juga Midorima tidak pernah membahas tentang ini sebelumnya. Apakah harus kau yang memulainya? Jikalau menunggu Midorima kau bukannya tidak percaya, tapi kaurasa akan lama. Lebih baik sekarang daripada tidak sama sekali, kan?

Kebetulan hari ini kau dan Midorima memang akan bertemu untuk makan malam. Kau sebenarnya ingin bertemu darilama namun Midorima selalu menolak dan meminta maaf. Bukan hanya sekali saja, tapi sampai puluhan. Wajar bukan rindu kepada kekasih sendiri? Apalagi selama setahun tidak bertemu sama sekali secara langsung dan hanya video call. Tidak percaya? Silahkan tanya kepada yang bersangkutan.

Oh, tegang sekali rasanya nanti malam. Kembali bertemu dengan seseorang yang sempat jauh secara mata namun tetap dekat di hati. Kau tetap mencoba untuk tenang dan berdiri di depan lemari, harus memilih akan memakai baju yang mana agar terlihat tetap cantik. Tapi Midorima pernah berkata bahwa walaupun kau memakai kaos dan celana pendek, kau akan tetap cantik. Saat itu kau tidak menyangka ia akan berbicara seperti itu, seperti ada rasa tergelitik di dada.

"Rambutku nanti akan digerai, dikuncir atau dikepang? Dan baju mana yang akan ku kenakan nanti malam? Astaga apa harus ku tanya Ayaka? Ah tidak, pasti Ayaka sedang sibuk, buktinya saja pesanku masih belum dibalas. Ya sudahlah liat moodku nanti." Kau langsung mengambil ponsel dan ingin memainkan game--bila pesan Midorima tidak muncul di layar ponselmu.

Ada apa? Batinmu.

Kau membukanya dengan perasaan ragu takut makan malam nanti gagal.

Midorima

Maaf jika aku menghubungimu lebih awal, tapi nanti malam tiba-tiba aku harus menjaga rumah sakit. Infonya baru dikabarkan tadi, nanodayo. Bagaimana jika kita keluar sekarang saja? Aku akan menjemputmu 10 menit lagi, nanodayo. Bersiaplah.

Seenaknya saja! Huh.

Kau langsung membuka lemari dan memilih baju yang casual namun tetap mencerminkan dirimu sendiri. "Huh, dalam waktu 10 menit, aku bisa dandan seperti apa? Kesal." Umpatmu. Tanpa berpikir panjang, kau langsung berdiri di hadapan cermin dan memakai riasan walau sederhana.

***

AKHIRNYA kau bertemu dengan Midorima dari setahun tidak bertemu. Lelaki itu tampak tegap dan tentunya semakin tampan, walaupun tidak begitu banyak perubahan yang terdapat dalam dirinya. Hanya saja, matanya menghitam. Pasti ia mengerjakan tugas sampai larut malam.

Megane-kun [Midorima Shintarou x reader]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora