Origami Kupu-kupu

787 96 17
                                    

TATSUYA berdiri di depan laci meja kecil yang terdapat di samping pintu kamar. Menatap foto  kau dan Tatsuya saat sekolah dasar. Masa-masa dimana kalian berdua tertawa bersama, bermain bersama tanpa kenal lelah. Sesaat, Tatsuya menarik nafas panjang. Saatnya ia relakan (Nama) dengan Midorima, yah walaupun ada rasa kesal karena ia tidak bisa mendapatkanmu.

"Teman kecil bukan berarti akan menjadi pendamping hidupmu bukan?" Tatsuya mengelus foto itu dengan lembut.

Tatsuya menarik nafas panjang, "Sampai jumpa. Ku harap kau baik-baik saja. Ah jadi ini rasanya patah hati, lumayan menyesakkan. Salahku juga mengapa aku harus mengulur waktu untuk bisa tinggal di Jepang? Orang tuaku benar, aku harus cepat-cepat pergi ke Jepang untuk segera melamarnya--ah maksudku untuk menyatakan perasaanku. Aku saja yang bodoh, percaya diri karena perasaanya akan tertuju padaku. Yah, dia memang pantas untuk mencintai yang lain, memangnya aku ini siapa?

Ingin rasanya menariknya lagi dalam pelukanku, tapi itu mustahil, karena ia sudah terjatuh dalam pelukan orang lain. Mana mungkin aku merebutnya dengan sekotor itu? Menyusup kedalam hubungan keduanya? Tidak, itu terlalu jahat." (hastag Himuro galau)

Tatsuya menarik nafas panjang untuk kedua kalinya dan pergi ke toilet untuk merapihkan wajahnya yang kusut. Lagipula, sebentar lagi ia harus menjemput (Namamu).

Dengan jaket berwarna navy serta kaus hitam menambah kesan tampan pada Tatsuya. Yah, jangan ditanya, Tatsuya mau memakai kaus warna kuning dengan jaket oranye juga tetap tampan. Istilahnya, orang ganteng mah bebas.

Tatsuya sudah mendapatkan lokasi yang (Namamu) kirim dan ia sedang melaju kesana dengan mengendarai mobil yang dapat ia tempuh dengan memerlukan waktu 15 menit. Cukup jauh memang, namun Tatsuya sudah ahli dalam bidang kebut-mengebut, jadi jangan tanya seberapa kencang ia mengendarai kendaraan.

Sedikit cerita, saking Tatsuya selalu kebut-kebutan, ia pernah mengebut di perumahannya. Waktu itu ia mengebut dengan kecepatan 60km/jam di perumahan  membuat seorang ibu nyebur di kali.

Kini Tatsuya telah sampai dengan tempat dimana (Namamu) berada. Tatsuya melihat (Namamu) sedang bercanda tawa dengan Midorima disampingnya.

"Jika kau masih lama, aku akan menunggunya." Tatsuya teriak dari dalam mobil membuat (Namamu) dan Midorima menoleh.

"Tunggu sebentar." ucapmu.

"Baiklah." balas Tatsuya.

"Aku pulang dulu, kau tidak perlu mengkhawatirkanku dan mencemburuiku, aku tidak akan melakukan apa-apa dengan Tatsuya, percayalah."

Midorima mencoba tersenyum. "Aku akan percaya padamu, nanodayo."

"Jangan bersedih lagi ya, kau jelek saat bersedih."

"A-aku tidak sedih, nanodayo."

"Hai' hai' mau bagaimanapun kau tetap tsundere. Hahaha, dah sampai nanti." kau melambai tangan padanya dan dibalas dengan lambaian.

"Aku beruntung memilikinya, nanodayo."

***

"MAU kemana kita?" tanyamu.

"Ke sebuah tempat yang menyatakan kita. Apa kau tahu itu?"

"Sebuah tempat yang menyatakan kita hm, danau?"

"Salah."

"Tatsuya! Berapa kali kubilang agar tidak mengebut! Kau sedang bersamaku, nanti kalau terjadi apa-apa pada kita bagaimana?" kau memukul lengan Tatsuya.

Megane-kun [Midorima Shintarou x reader]Where stories live. Discover now