Sebatas Temankah ?

2K 314 36
                                    

Megane-kun [Midorima x Reader]
Karakter milik : Fujimaki Tadatoshi
Warning : OOC, Typo, EYD, alur yang absurd bin tijel.
Story seluruhnya adalah pemikiran Kaza, Kaza hanya meminjam karakternya.
••••

Midorima, Ayaka dan kau berjalan bersama menuju kelas. Pandangan siswa-siswi SMA Shutooku kini menuju kepada mereka bertiga. Kau merasa risih karena tak sedikit yang menatapmu dengan tatapan sinis, merasa seperti akan diterkam harimau.

Mereka duduk ditempat masing-masing dan sibuk dengan aktivitas sebelum sensei masuk. Ayaka yang sibuk menyalin pr dari teman sekelasmu, Haruna. Sedangkan Midorima tengah asik memandangi lucky itemnya hari ini. Kau hanya termenung dan sekilas menatap kearah Midorima.

Tak kusangka Midorima unik juga, walaupun dia aneh tetapi ada satu hal yang membuatku tertarik. Sifatnya yang Tsundere. Eh, apa aku mulai jatuh cinta kepadanya? Ah tidak-tidak. Jika sampai Ayaka tahu, bagaimana nasib diriku? Pasti ia akan terus mengolokku. Huft.

Kau menghela napas panjang. Tanpa kau sadari, Midorima diam-diam juga memperhatikanmu. Namun, kau saja yang tidak sadar akan perilakunya. Setiap hari ia selalu memandangimu. Ayaka pernah memergokinya, namun Ayaka memilih diam dan tertawa dalam hati.

Hari ini kau meminta izin untuk tidak mengikuti latihan karena kepalamu yang terasa sakit. Dan kau ingat, bahwa dirumah kau sendirian. Ayah dan Ibumu pergi keluar kota untuk urusan kerja dalam satu minggu.

Terpaksa kau mengunci pintu dan segera pergi ke kamar untuk beristirahat. Kau mengeluh kesal karena Ayaka tidak datang. Apakah emailmu tidak terbaca olehnya?

Tidak lama saat kau ingin memejamkan mata, suara bel berbunyi. Ah, pasti itu Ayaka! Kau bangkit dan berlari menuju pintu.

Glekk

"Aya---" Ucapanmu terputus saat melihat siapakah yang datang.

"Mi-do-ri-ma? Mengapa kau datang kemari?" tanyamu gagap.

"Aku bawakan roti isi coklat nanodayo, kapten bilang kau sakit, makanya aku datang kesini untuk menjengukmu. Padahal tadi pagi kau sehat-sehat saja nanodayo. Apa jangan-jangan kau berpura-pura agar bolos latihan?"

Setumpuk batal dilemparkan olehmu dan tepat mengenai Midorima. Midorima jatuh tersungkur lalu mengalami pendarahan parah. /engga-engga oke lanjut ke cerita.

"Enak saja! Argh, kepalaku benar-benar sakit. Sudah lebih baik kau masuk dulu."

Midorima menundukkan kepala saat merasuki rumahmu. Yare-yare palang pintu rumahmu saja menurutmu sudah tinggi, tapi Midorima tetap saja harus menunduk. Kau mempersilahkannya duduk sambil menaruh roti yang ia bawa ke dalam piring.

"Lebih baik kau beristirahat. Aku tahu Ayah dan Ibumu sedang keluar kota, dan aku akan menjagamu," ucapnya sambil membenarkan letak kacamatanya yang sedari tadi sudah turun.

 Aku tahu Ayah dan Ibumu sedang keluar kota, dan aku akan menjagamu," ucapnya sambil membenarkan letak kacamatanya yang sedari tadi sudah turun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tidak usah repot-repot. Aku bisa menjaga diriku sendiri." Ujarmu.

Tiba-tiba kau merasakan sakit yang amat di kepalamu. Kau mengerang karena tak kuat menahan sakit.

"Argh." Kau terus memegangi kepalamu, namun, perlahan matamu tidak bisa melihat karena semuanya gelap dan brug.. Kau pingsan.

Midorima yang berada di depanmu panik, sontak ia langsung menelpon ambulance dan menepuk pelan pipimu.

"(Your name) sadarlah, jangan membuatku panik nanodayo."

Ambulance datang. Midorima menggotong tubuhmu ke dalam ambulance. Tak lupa Midorima juga menghubungi Ayaka. Di dalam ambulance Midorima masih menepuk pelan pipimu, kau saat ini belum sadar. Tampak raut wajah khawatir di muka Midorima.

Midorima menunggu diluar karena kau sedang diperiksa oleh Dokter. Ayaka menghampiri Midorima. Ayaka sangat khawatir kepadamu.

"Gomen Midorima-san aku tak tau jika (your name) sampai seperti ini. Kurasa baru pertama kalinya ia mengalami seperti ini,"

"Ah. Ya tidak apa-apa. Lagipula aku datang kerumahnya dengan senang hati kok. Bahkan aku ingin menemuinya,"

"Apa jangan-jangan Midorima-san suka pada (your name) ya?"

Seketika pipi Midorima mengembung merah. "Ah tidak, aku seperti itu padanya karena kita adalah teman. Ya hanya sebatas teman,"

"Tak lebih kah?"

Midorima hanya diam tak bisa menjawab pertanyaan Ayaka. Tiba-tiba dokter datang menghampiri Midorima dan Ayaka. Huft, untung ada Dokter menghampirinya, kalau tidak--- ntah bagaimana jawaban Midorima.

"Teman dari (your name)?" ucap Dokter itu berdiri tegak dihadapan Midorima dan Ayaka dengan memakai jas putih dan jam tangan hitam di tangan kirinya.

"Ha'i" ucap Midorima dan Ayaka secara bersamaan.

"Ia kelelahan, bahkan sangat. Sampai-sampai tubuhnya tidak bisa menahannya. Jangan menyuruhnya untuk bekerja yang terlalu keras ya!" Ucap Dokter sembari meninggalkan mereka. Huft yokatta (your name) tidak apa-apa.

Midorima dan Ayaka menghampirimu dan duduk di sebelahmu.

"Kurasa kalian sama-sama saling menyukai," Ayaka melirik Midorima.

Midorima yang awalnya sedang melirikmu mengalihkan tatapannya kepada Ayaka.

"Ah, tidak. Kan sudah kubilang tadi. Kita hanya sebatas teman."

"Sungguh?"

"Ah----" Midorima menghela napas panjang lalu meminta izin keluar sebentar pada Ayaka.

"Aku keluar sebentar, ingin ke toilet dulu." Ayaka mengangguk.

"Memang benar aku menyukai (your name), tapi bagaimana caranya agar (your name) tahu semua perasaanku?"

----
6/05/2016
-Kazachan

Megane-kun [Midorima Shintarou x reader]Where stories live. Discover now