Megane-kun [Midorima Shintarou x reader]

"Mulai sekarang, aku akan percaya padamu.."

Megane-kun [Midorima x Reader]
Karakter milik Fujimaki Tadatoshi
Keseluruhan alur cerita adalah hasil pemikiran saya
Selamat membaca!

***

MIDORIMA tampak bingung karena tumben sekali Akashi menelponnya. Sepertinya ada hal yang penting yang harus Akashi sampaikan. Tapi apa? Karena Akashi terakhir menelpon Midorima sejak SMP. Midorima mengerutkan keningnya.

Tanpa ragu-ragu Midorima mengangkat ponselnya.

"Moshi-moshi."

"Sudah lama tak berjumpa, Shintaro. Bagaimana kabarmu?"

"Aku baik-baik saja, nanodayo. Ada apa sampai kau menelponku?"

"Tolong sampaikan kepada kaptenmu bahwa Rakuzan tidak bisa mengikuti latih tanding dengan Shutooku esok hari, karena kami punya jadwal yang lebih penting daripada itu. Terimakasih, Shintarou."

Oh hanya itu

Midorima berdehem. "Baiklah, nanti akan ku sampaikan, nanodayo."

"Jaa, sampai jumpa."

Klik. Akashi mematikan sambungan telponnya.

Midorima kembali duduk di tepi danau, kembali melemparkan batu-batu kecil. Rasanya bukan seperti Midorima lagi yang biasanya tampak tenang, tegas, dan kalem. Sekarang ia seperti orang yang frustasi, lemah, dan pasrah. Hmm, cinta bisa mengubah segalanya!

Sekarang yang Midorima pikirkan adalah, bagaimana caranya agar [Namamu] bisa memaafkannya. Padahal tanpa ia tahu, [Namamu] benar-benar tidak marah. Ia hanya kesal saja waktu itu. Tapi, Midorima terlalu mengusut masalah itu hingga ia pusing sendiri. Benar-benar, kalau tentang masalah cinta, Shooter nomor satu di Jepang dibuat lemah!

***

SEPERTI  yang dikira, ternyata benar Midorima sedang berada disana. Melamun sambil melemparkan batu-batu kecil. Kau segera berlari ke arahnya dan langsung memeluknya dari belakang. Midorima yang kaget tampak membenarkan kacamatanya. Terlihat semu merah di kedua pipinya.

"Apa yang kau lakukan, nanodayo? Hey..." ucap Midorima sambil mencoba melepaskan pelukanmu.

"Jadi aku tidak boleh memeluk kekasihku sendiri? Huh."

"B-b-bukan begitu, nanodayo. A-aku hanya ingin melihatmu dari depan--eh maksudku, kau memelukku terlalu erat sampai-sampai aku tidak bisa bernapas." ucapnya bohong dan kau tau itu. Midorima hanya menyembunyikan perasaannya saja.

Kau tersenyum dan melepaskan pelukanmu. Midorima langsung menarikmu dalam pelukannya.

"Maafkan aku, aku tidak bermaksud menyinggungmu waktu itu, nanodayo. Lagipula salahku sendiri yang terlalu dekat dengan orang itu."