A

3.4K 117 0
                                    

'Oh ya Tuhann!' Pekik Vavita, iya langsung terduduk saat semua itu melanda mimpinya yang cantik itu, yang akhirnya tidak jadi cantik lagi karena mimpinya itu sangat memompa adrenalin. Yak! kenapa aku bisa mimpiin yang kaya begitu? Sungguh aku tak menyangka mimpiku seekstrim itu, gumamnya.

Ceklekk

"Oey lu kenapa?" Tanya seseorang, Vavita langsung menatapnya tidak suka sambil terus memegangi dadanya yang sedari tadi berdetak tidak sewajarnya 'padahal cuman mimpi' batin Vavita 'dan untung nya itu hanya mimpi, oh Tuhan aku sangat menyesal telah memimpikan itu, tapi percayalah itu bukan keinginnan ku' lanjutnya lagi sambil memasang raut wajah paling malang seantero jagat raya.

"Tuh kan lo ngelamun lagi, mendingan lo siap siap gih! ini udah setengah tujuh, dan gue mau ngingetin, bukannya hari ini hari pertama lo masuk kerja ya?" Vavita langsung memutar bola matanya malas.

Mendengar ucapan dari tasya sahabat yang merangkap menjadi teman sekamarnya itu membuat pagi Vavita semakin buruk, tadi dia bilang mengingatkan tapi yang keluar pertanyaan dasar labil desah Vavita.

"Dasar labil" sebal Vavita sambil melempar boneka kepala Pororo ke wajahnya " katanya mau ngingetin tapi yang keluar malah pertanyaan, tadi ngomong apa tadi eh ngomong aku pikir kamu nanya apa?" Lanjutnya sambil bertanya lagi hehe maklum baru bangun tidur jadi belum sepenuhnya connec.

"Lihat deh jam Vi." ujarnya sambil memajuka mukanya ke arah jam. Vavita pun langsung mengikuti arahnya kepala Tasya, dan langsung menatap wajah si Tasya sambil mengangkat sebelah alisnya 'terus'

"Ck elo bilang sekarang hari pertama lo kerja!?" teriaknya tepat di telinga Vavita dengan nada yang dinaikan 5oktav. Gimana gue nggak bolak balik dokter tht untuk ngerawat kuping cantik gue kalo setiap pagi setiap harinya si kampret Tasya teriak-teriak tepat di daun telanga gue ah! untung aku udah kebal dengan semua itu batin Vavita. Dan seakan telah tersadar

Vavita langsung berdiri di tempat, melompat dari kasur dan

"Akhhhh Tasya pe'ak eeks taeekkk siallan kenapa lo baru beritau gue sekarang mana udah mau jam tujuh lagih..."

Jleb

Vavita langsung keluar kamar dan memasuki kamar mandi dengan sekali hentakan menutup pintu itu. Tak dirinnya hiraukan tatapan jengkel dan decakan si Tasya itu, sekarang Vavita bener bener TELAT. Ini hari pertama lo kerja V elo udah maen talat aja. Ajeh gilee

-

"Pagi Bun, pagi Tasya, pagi Bu Mira." datang datang vavita langsung menyambar nasi gorang dan langsung melahapnya sekaligus.lo kira?.

"Pelan-pelan dong Vi!" ucap Bunda Maria kearah Vavita, dan Vavita hanya mendongak cengir dan melanjutkan makannya.

Setlah makan Vavita langsung berdiri mengutak-atik tas dan hah akhirnya ketemu, kunci motor. Dangan gantungan berbentuk kepala Peroro.

"Oh ya Bun, anak-anak udah pada berangkat?" Tanya Vavita sambil keluar dan memanaskan motor.

"Udah ." jawab ketus si Tasya, Vavita langsung memutar bola matanya 'gue gk nanya lo' batinnya.

"Udah-udah kalian tuh tak dimna-dimna berantem mulu, Tasya kamu cepat siap siap gih sekarang kan kamu kuliah pagi."

"Ish kalo gk gitumah nggak seru Bun dan okey." celetuk si Tasya yang langsung membuat geram Bunda Maria.

"Udahlah jangan dengerin anak yang gk tau diri ini." ucap Vavita sambil melirik ke arah si Tasya yang sedang memanyunkan bibirnya" aku berangkat ya Bun, Bu, Ta do'ain."

"Kami selalu ngedoain yang terbaik buat kamu." Vavita langsung tersenyum bingah setelah mendengar perkataan dari beliau.

"Semngat bro45 bro." acung siTasya dan di balas oleh cengiran dan gelengan kepalaku. Haha meakipun kami sering berantem, tapi Vavita yakin bahwa mereka itu saling menyayangi, menyayangi satu sama lainnya. Vavita yakin itu, mungkin untuk saat ini.

"Assalamualaikum semua."

"Waalaikukssalam."

Dan di sinih lah Vavita masih di jalan, jalan yang sungguh padat di penuhi dengan ban-ban besar, dan semua bayangan-bayangan yang negatif terus mengahantui pikiran Vavita di sepanjang perjalanan. Entahlah..

Masa baru masuk aja udah maen telat inget, dia itu masih baru. Aishh sibawel kalau udah memikirkan yang iya-iya. Cukup untuk tenang saat ini.

Vavita terus menggas motornya terus berusaha menyalip mobil-mobil yang entah kenapa di hari yang cerah dan masih pagi ini bisa macet se-sesak ini.

Motornya langsung terdiam setelah tidak ada celah yang bisa motornya lewati dan mobil di hadapan Vavita ini berhenti secara mendadak.

Vavita langsung terdiam celengak-celinguk nengok kiri kannn... oh ya Tuhan. Orang itu ! Pekinya sambil menundukan mukanya.

Iya. Tadi pas nengok ke sebalah kiri, pas dengan pengemudi itu tengah membuka kaca mobilnya dan sontak Vavita melihat dia. Tap dia, dia yang seperti ada di mimpinya semalam. Oh Tuhan dia sangat tampan.

Vavita langsung menggeleng-gelengkan kepalanya sesudah dia melirik Vavita sekilas, dan Vavita langsung gaspol mencari celah yang lebih detail lagi dan sret-sret Vavita terus melakukanya, ya menyalip mobil yang hampir semuanya mobil pribadi. Untung aja Vavita memakai motor jadi gk bakalan telat haha ucap dewi hatinya.

*kantor

Sesampai nya di kantor Vavita langsung di antarkan oleh ah entahlah sepertinya bagian HRD orang refsionis atau ntahlah yang penting dia sangat tampan. Oh tuhan v lo kesinih untuk kerja nyari duit bukan buat ngecengen cowok, vavita langsung menggeleng gelngkan kepalanya. Sadar sadar !

Dan di sinihlah vavita celengak celinguk setelah tadi di antarkan keruang keuangn dengan si tampan yang tadi mengantarkannya, aduh ralat bukan si tampan tapi si cool haha sekarang vavita mulai gila.

"Hai" ucap seorang wanita berkacamata tebal dan berambut pendek sebahu itu menyapa vavita, dia langsung tersenyum kearahnya. " kamu anak baru yang kemaren ngelamar pekerjaan di sinih kan?" Vavita langsung menganggukan kepalaku lagi.

"Aku Mia" sambungnya sambil mengulurkan tangannya kearah vavita, vavita langsung membalasnya dan sedikit memberikan senyuman kearahnya.

"Eum... gu eh aku vavita l eum kamu boleh panggil aku va vi atau ta" ucap vavita polos.

"Haha okey vi va atau entahlah, sekarang kita harus kerja sebelum bos kita kesinih" dia langsung menarik lengan vavita dan menghampiri meja kosong.

"Yeay sekarang aku punya teman hahah" vavita langsung menggelengkan kepalanya melihat sikapnya yang cerewet terbuka dan mudah membaur.

Seperti melihat diri sendiri bedanya Vavita cerewet hanya pada seseorang yang sudah iya kenal sebelumnnya..

Coba tekan bintang yang ada di layar sebelah kiri hp anda, dan trimakasih karna sudah menekannya;)

Flash Back [COMPLETED]Where stories live. Discover now