N

1.6K 61 0
                                    

“adrian” cicit vavita yang langsung membuat adrian berhenti dari segala aktivitasnya dan langsung menatap punggung ramping yang sedang menatap keluar jendela “vavita?’ duga adrian.

Adrian langsung menatap jinjingan yang tadi sempat di bawa oleh wanita itu, dan adrian langsung mengeluarkan semua makanan yang ada di dlam jinjingan itu, “ nasi semur ayam cah sayur puding?” gumam adrian.

Sekarang jantung adrian mulai berdebar tak karuan setalah menatap punggung ramping itu, apakah beneran dia vavita? Batinnya lagi. Adrian langsung berdiri dan melangkahkan kakinya kearah wanita itu, semakin dekat semakin dekat dan semakin dekat, hingga tak ter'elakan lagi bahwa yang di depan nya itu benar benar vavita, dari baunya saja adrian sudah tau bahwa yang berada di hadapan nya ini adalah wanitannya.

Vavita yang merasakan ada orng di belakangnnya itu langsung membalikan tubuhnnya dan blang vavita hampi tepekik setelah melihat apa yang ada di belakangnya

“adrian” cicictnya lagi, vavita langsung menundukan mukannya, sekarang iya sangat malu dan juga sangat menyesal telah membuat adrian seperti ini.

Sedangkan adrian yang tidak menyangka akan di pertemukan lagi dengan wanitanya di kantornya sendiri di ruangannya sendiri, secepat ini, matannya mulai berbinar melihat wanita di depannya yang sedang menundukan kepalannya, entah apa yang sekarang di pikirkan adrian tapi adrian merasa sangat plong melihat wanitanya ada di hadapanya.

Cukup lama mereka berada di posisi seperti itu.

Vavita langsung mengangkat wajahnya menatap sebentar wajah adrian dan langsung melengos pergi mengambil makanan yang ada di meja dan mulai berjalan lagi....

“kamu mau kemana?”ujar adrian dengan penuh dengan intonasi mengkhwatirkan, vavita langsung tersenyum di balik gerayan rambutnya.

“apa kamu nggak lapar?” tanya vavita sembari menepuk nepuk sofa di sebelah vavita, adrian yang melihat itu langsung tersenyum senang dan dengan semangatnya iya langsung terduduk di sebelah vavita menuruti semua perintah vavita.

Dengan pdnya vavita langsung membuka memisahkan setiap bagian dari wadah yang di bawa vavita.

“ini” ujar vavita menyodorkan wadah yang sudah disiapkan vavita, adrian lansung melihat wadah yang berisi dengan mkanan kesukaanya ke cuali sayur sayuran.

“aku kan nggak suka sayuran” cicit adrian.

“makan adrian, gk usah kaya anak kecil” tegas vavita yang langsung membuat wajah adrian memberengut.

Dan setelah pemaksaan itu adrian langsung mengambil wadah itu ah ralat lagi maksudnya membawa tangan vavita yang sedang memegang wadah nasinnya agar semakin mendekat ke hadapan adrian, dan setelah itu vavita langsung terhenyak akan apa yang di lakukan adriannya itu.

Vavita hannya bisa menuruti kemauan adrian,iya langsung menghadap kearah adrian dan langsung mengangkat sebelah alisnya.

“kenapa?” tanya vavita “masih nggak mau makan?” lanjutnnya lagi yang membuat mulut adrian bungkam seketika. Vavita langsung menghembuskan napasnya, sekarang iya sedang menahan rasa ingin memeluk mencium adrian, dengan melihatnya saja iya sudah sangat menggoda.

vavita langsung mengambil tangan adrian dan memberikan wadah itu ketangan adrian “abisin” tegasnnya lagi dan adrian hannya bisa menyunggikan senyuman khasnnya.

Setelah itu vavita langsung berdiri ‘masih di awasi adrian’ dan langsung berjalan lagi mengelilingi ruangan yang sudah lama tidak iya datangi, dan ujung ujungnya lagi vavita berhenti  di depan jendela dan mengawasi setiap mobil yang ada, lama vavita begitu hingga tak terasa adrian sudah berada di sebelahnya.

Flash Back [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang