V

1.7K 56 0
                                    

“vin apakah adrian baik baik aja?” tannya livi yang langsung keluar dari mejannya setelah mendapatkan kevin yang sudah keluar dari ruangan adrian.

Kevin yang mendapatkan kekasihnnya yang sedang menghalangi jalannya itu langsung tersenyum hangat sembari kedua tangannya di masukan kedalam saku celanannya.

“dia semakin aneh” ucap kevin yang langsung membuat livia menghembuskan napas kasar, dan langsung melihat kearah kevin dan seterusnnya mereka langsung tertawa akan sikaf adrian yang semakin hari semakin aneh.

“duduk dulu ayo” ajak livi sembari membawa tangan kevin dan menyerednya kemeja livia.

“akhir akhir ini sikafnya sangat aneh, tapi aku seneng si. Karna dia sekarang udah mau makan dan udah mau berbicara lagi dengan kita” tutur livia sembari menautkan kedua jarinnya.

Ini memang pertemuan pertamanya lagi dengan kevin setelah fokus livia mendua ke adrian, livi dengan kevin sudah jarang bertemu berdua semenjak keduannya sibuk memerankan peran mereka masing masing.

Kevin masih terus menatap livia yang tengah menundukan kepalannya melihat tautann tangannya sendiri, tapi kevin mulai aneh dengan sikaf livi, kenapa sekarang livia kalau di dekatnnya sering sekali menautkan kedua tangannya, apa iiya mulai merasa canggung batin kevin.

“kita udah jarang duduk berdua kaya gini ya?” ucap kevin yang langsung membuat kepala livia mendongak melihat kearah mata kevin, “emang iya ya?” tannya livia sembari tersenyum dan....

“KEVIN” panggil seseorang yang mampu membuat livia memalingkan tubuhnnya kesuara itu.

“karin?” gumam livia sembari melihat kearah karin yang tengah menatap mereka erdua, livia langsung menatap kevin yang memang tengah menatap karin juga tapi degan muka yang datar dan juga tanpa ada garis wajah bahagia.

“katannya kamu ada kerjaan? Tapi kenapa kamu ada di sisni?” tannya karin sembari lebih mendekat ke arah livia dan juga kevin.

“emang iya” tutur kata kevin yang langsung membuat wajah livia memias.

“oh... jadi ini ya kerjaan kamu? Selingkuh dengan sekretaris teman kamu sendiri ! hebat, kamu bener bener hebat” karin langsung memalingkan tatapannya keara livia yang tengah terduduk di hadadapan kevin.

“dan lo wanita jalang” tunjuk karin kearah muka livia “ emang udah nggak ada lgi cowo ya yang suka ama lo, kenapa lo malah ngerebut calon suami gue?” teriak karin tepat di depan muka livia, dan pada saat itu juga kevin dan livia langsung berdiri dan saling menatap karin.

“dengar ya karin...” ucapan livia langsung terhenti ketika tangan kekar itu menyentuh bahunya tapi masih di hiraukan livia “ ini bukan hak kamu atau bukan urusan kamu untuk bisa deket ama seseorang...”

“ya ini jadi hak gue lah, karna cowo yang lo deketin adalah calon suami gue.”potong karin yang langsung membuat livia geleng geleng kepala.

“sebenernya disini siapa si yang udah ke gatelan ama cowo orang?” desis livia yang sudah tidak tahan lagi akan sikap karin yang seolah olah dirinya lah satu satunya orang yang menyebabkan keadaan ini terjadi.

“apa?” plotot karin kearah livia, dan saat itu pula karin langsung memegang lengan kevin dan hendak membawannya pergi

Tapi tidak, kevin malahan terhenti setelah tangan satunnya lagi di pegang oleh seseorang, karin yang merasa kevin udah berenti berjalanpun langsung membalikan tubuhnnya kearah kevin yang tengah  melihat seseorang di belakangnnya.

“lo, maunya apa sih sebenernya?” tanya livia sembari melepaskan cekalan tanganya dan langsung menatap mereka berdua.

“kevin, sebenernya kamu memihak kepada si apa sih? Aku bener bener bingung ama sikap kamu!... dan kamu karin, bukannya kamu tau sendiri kan siapa yang patut kamu salahin” dan karin langsung mendongakan kepalannya melihat kearah livia dengan tatapan tajamnnya.

Flash Back [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang