I

2.4K 99 0
                                    

"Mi, beneran yang tadi itu bos kita?" Itu pertanyaan yang hampir keseribu kalinnya setelah dua orang laki laki itu pergi dari ruangan tempat kami kerja.

"Aduh v percaya deh ama gue, nggak bakalan terjadi apa apa" tegasnya

"Ya tapi mi..."

"Gue udah lama kerja disinih mi dan gue juga udah tau sikap bos kita" vavita terus menatapnya penuh selidik. Apaapan dia? Maksudnya apakah dia suka memperhatikan semua tingkah yang ada di kantor ini? Hey itu tidak mungkin.

"Maksudlo?" Sergah vavita dan" jangan bilang lo pernar suka tuh ama bapak ceo?" Tuduh vavita dan dia hanya cengar cengir sambil menggaruk garuk belakang daun telingannya.

"Eum v apa lo gk tertarik?"

"Tertarik?" Bisik vavita sambil mengerutkan keningnya.

" semua cewe yang ada disinih sudah sangat tergila gila ama bos kita "

"Termasuk elo?" Tunjuk vavita dan dia hanya mengangguk santai sambil mengambil keripik singkong yang ada di meja vavita.

"Guepikir elo juga" ucapnya, yang membuat jari telunjuk vavita mengarah ke si mia sekarang dengan perlahannya mengarah pada dirinya sendiri.

"This is't impossible mia beby i meet new, baru tadi"

"Ya ya ya sekarnga lo siap siap deh bentar lagi istirahat. Jangan lupa siapin mental v v haha" ucapnya sambil mencondongkan badanya ke arah vavita. Sial, batinnya.

Selama perjalan ciah elah perjalanan tinggal pake lift aja. Okey lupakan.

Vavita langsung memijat tombol lift ke angka 22 ya ruangan ceo vavita di sanah.

Vavita terus menunggu iya lirik lagi 9 di lirik lagi 10 dan sekali lagi iya lirik dan masih 10, dan entah mengapa kata kata si mia tadi terus terputar lagi di otak vavita.

" semua cewe yang ada disinih sudah sangat tergila gila ama bos kita "

Semua cewe sangat tertarik dengannya, ini menyakinkan vavita untuk terus siaga berhati hati jika di tempatnya ataupun kalau kita sedang bareng beruda, oh ya tuhan ngarep aja kamu berduaan ama bos cakep.

Ting.

Suara itu menandakan kalau vavita sekarang sudah sampai di tempat tujuan. Setelah pintu lift itu terbuka dengan sepenuhnunya vavita langsung mengayunkan langkah kakinya tapi sebelum itu

"Heh denger ya bitch gue sekarang mau masuk ke dalam sekarang gue sedang mengandung anaknya kalo lo mau tau!" Deg ya tuhan mengandung? Anak bos gue? Busyet pekik vavita di dalam hati.

"Owh maaf ya nona sekarang kami sedang tidak mengadakan testing menye menye kaya gitu, dan sekali lagi sayah memperingati anda untuk segera pergi dari sinih" wau siapakah wanita itu? Dengan sikap tenang dan dewasanya dia mengusir wanita itu.

Vavita langsung meneliti wanita itu dari atas sampai ujung heels nya yang sangat tajam, owh lihatlah bajunya super ketat hingga memperlihatkan bentuk tubuhnya yang menurutku bukan seksi tapi malahan elfeel.

"Maaf nyonya sayah tidak perlu memberitahu lift ada di sebelah mana kan?" Tanya nya yang menurut vavita sarkas itu, wanita yang vavita simpulkan adalah seorang sekretaris itu sekarang menunjuk ke arah vavita yang baru sajah keluar dari lift, di lihatnya wanita itu memperhatikan vavita sambil mengangkat alisnya tinggi tinggi.

"Ekheum" dehem vavita sambil melangkahkan kaki kearah meja sekretaris itu yang tentunya masih ada wanita yang pantas dia sebut jalang itu. Sarkastik? Apa peduli gue?.

"Eheum maaf miss liv...i" ucap vavita terpotong. Livi? Itukan. Sialan kenapa sangat mendadak begitu sama dengan mimpinnya waktu itu.

"Oh kamu pasti v eh maksud saya vavilia adlan kan?" Dan vavita hanya menganggukan kepalanya tanda perkataanya itu benar. " kamu bisa masuk saja, sekarang kamj bisa liat aku lagi sibuk" ucapnya vavita langsung menganggukan kepalanyalagi.

Lah emang iya kan dia lagih sibuk. Haha sibuk ngusir wanita hamil.

Setelah sampai di hadapan pintu vavita langsung menarik nafas dan mengeluarkannya lagi dengan perlahan.

Tok...tok...tok...

Tidak ada jawaban

Tok...tok...tok...

Ulang vavita lagih masih tetap tidak ada jawaban dari yang mpunya ruangan.

Dan itu langsung membalikan tubuh vavita dan pergi meninggalkan tempat yang sudah sepi ini. Karna wanita yang tadi memohon mohon itu sekarang sudah tidak ada

"Hey kamu mau kemana?" Ucap seseorang yang sudah pasti adalah ka livi, huh ntahlah sekarang vavita sangat ingin memanggilnya kaka.

"Maaf miss mungkin maksud aku di dalam tidak ada orang" jujur vavita

Memang tidak ada orang kan?

"Ah kamu tinggal buka aja langsung pintunya" senyumnya.

"Apa?" Anda sudah gila miss? Aku masih betah disinih" ucap vavita dengan menggebu gebu.

"Haha" tawanya "sekarang masuk vavita adlan" ucapnya yang langsung membuat vavita terpaku dan menganggukan kepalanya tanda mengerti.

"Tapi miss apa aku akan di pecat?' Tanya vavita setelah ada tepat di depan mejanya. Seenggaknya dia adalah sekertarisnya ya kan? Yang otomatis juga bisa tau tentang sikaf atau apapun itu.

"Atas dasar apa dia memecat mu, miss?" Akhirnya vavita bisa bernafas lega. Itu artinya tidak ada yang akan di pecat iya kan?

Tanpa ragu lagi vavita langsung membuka pintu begitu saja. Tidak sopan? Hey gue kaya ginih karna sekretasinya iya kan? Jadi dia yang salah, batinnya terus berargumen gaje.

Dihela kan napasnya, dan kenapa jantung ini terasa berdebar nggak karuan? Ya tuhan tenang v kamu gk bakalan di pecat tenang tenang okey! Batinnya.

"Maaf mr"

"Saya tidak ingin di ganggu" ucapnya lempeng dingin tanpa melihat ke arah vavita, dia hanya fokus dengan kertas kertas yang bertebaran di sanah sinih.

Dasar bos gila! Tadi nyuruh kesinih pas kesinih di usir dasar sialan! Sialan! Tak henti hentinya vavita mendumel dan menghentak hentakan kakinya.

"O okey kalo begitu selamat siang mr." Ucap vavita melirik seluruh ruangan yang menurutnya sangat berantakan dengan kertas kertas yang bertebaran.

Helaan napas vavita di percepat, di rilik lagi bosnya yang sekarang sedang mengangguk anggukan kepalannya dan diikuti oleh kernyitan di dahinya. Demi apa dia sangat cute. Batin vavita bersorak.

"Udah gue bilang ka livi gue gk mau di...." ucapnya lagi melembut sambil melirik ke arah vavita, dia seperti terkejut tapi langsung di tutupinya. Dasar bos bener bener sialan.

Vavita langsung memanyunkan bibirnya di hadapan bosnnya itu. Entahlah ko bisa vavita bersifat kaya anak kecil ginih di hadapan bos sendiri, dilihat dia yang sedang menopang dagu sambil melihat kearah vavita, ya tuhan ke arahku? Apa dia marah? Busyeetttt. Tapi tapi lihatlah bolamatannya pupilnnya hitam pekat, hmm mengingatkan akan sesuatu.

"Ka kalo begitu aku pa pamit mr." Ucap vavita akhirnya sambil melangkahkan kakinya ke luar ruangan.

"Mau kemana?" Sebelum vavita memegang knock pintu untuk keluar suara itu langsung menintruksi di ruangan ini. "Sa saya mau pergi mr. B bos" gugupu vavita, kuraskan tanganya terasa perih sekrang "ahhh" ringis vavita.

Ya tuhan apakah orang ini akan menyiksaku?

Srett

Happ

Yatuhan! Apa ini? Vavita langsung memelototkan matanya, jantungnya terasa berpacu lebih cepat dan sangat cepat dengan sebelum nya.

Dia memelu vavita, kenapa dia memelukku? Dirasakan pundak vavita di tumpu oleh kepalanya, dan entah keinginan dari mana tangan vavita sedikit demi sedikit mengelus pundaknya.

"Kenapa harus setipis dan sependek ini" ucapnya sambil melepaskan pelukannya dan kedua tangannya memegang kedua pundak vavita.

Vavita langsung mengerjap erjapkan matanya, sekilas ada apa dengan bos ku yang dingin ini? Pikirnnya.

"A apa ma maksud anda mr?"

Coba tekan bintang yang ada di layar sebelah kiri hp anda, dan trimakasih karna sudah menekannya;)

Flash Back [COMPLETED]Where stories live. Discover now