11

91.3K 4K 28
                                    

Kembali lagi dengan Angela dan Leo.
Selamat membaca..
Jangan lupa vote dan coment. 

Oh iya,  terima kasih buat yang udah baca dan komen. Nggak nyangka udah 1k. 😁

----

"Ana,  Ian cepat nak ganti bajunya.  Ini sudah terlambat," teriak Ana.

Subuh tadi mereka sudah kembali kerumah kontrakan Angela mengingat seragam sekolah anaknya yang digunakan kemarin dan hari ini berbeda.

Mereka sampai dirumah Angela setelah lama menunggu taksi yang sudah dipesannya tidak kunjung datang. 

Leo sedari tadi sibuk dengan ponselnya.  Entah dengan siapa dia bertelepon. 

"Aku membeli mobil," jelas Leo saat Angela menatapnya dengan muka ingin tahu
"Kebetulan pemilik showroom nya adalah kenalanku," Leo menatap jam dinding dengan senyum lebar. 
"Sebentar lagi mobilnya datang."

"Secepat itu?"

"Ya,  sedikit tambahan uang dan kenalan," ucap Leo seraya mengedikkan bahu tak peduli dengan ekspresi heran Angela.

***

"Mobilnya papa bagus," pekik Ana senang.

"Kalau Ana dan Ian sudah besar, nanti papa belikan," janji Leo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kalau Ana dan Ian sudah besar, nanti papa belikan," janji Leo.

"Kau terlalu berlebihan Le," ucap Angela.

"Sebagai seorang papa,  aku ingin menjadi sebagai papaku Angel. Dia selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya.  Aku pun juga ingin yang terbaik untuk mereka."

Angela terdiam.

"Setidaknya Angel, mereka harus mendapatkan apa yang kudapatkan sewaktu kecil. Sebagai papa,  aku akan memastikan mereka tidak akan lagi merasa kekurangan."

Angela terdiam,  sebelum kehadiran Leo, Angela memang tidak bisa memberikan anaknya fasilitas mewah seperti teman-teman anaknya yang lain. Biaya sekolah mereka dan biaya kehidupan sehari-hari saja sudah nge pas dengan gajinya.  Membelikan mainan dan baju mereka pun jika dia mendapat bonus dari atasannya.

Melihat kedua anaknya yang tak berhenti mengoceh  membuat Angela tersenyum miris.

Seharusnya dari dulu dia sadar,  bahwa didalam hati kedua anaknya,  mereka mengharapkan hal yang sama seperti teman-temannya.

Mengenal papa mereka,  bercanda dengan papanya dan diantarkan kesekolah.

***

"Kenapa hanya diam sedari tadi?" tanya Leo saat sikembar sudah masuj kedalam kelas. 

"Mereka bahagia,"ucap Angela pelan.

"Ya,  seharusnya begitu pula dirimu."

"Le.. "

Our FaultWhere stories live. Discover now