23

57.8K 3.1K 18
                                    

Selamat siang 😁
Selamat membaca 😄
Jangan lupa vote dan coment nyaa 😊😊

----

Angela merasakan badannya merinding. Sosok lelaki dihadapannya memang masih menampakkan senyum dan sesekali mengajak Ian mengobrol.  Ada rasa takut di dalam diri Angela untuk bertemu lelaki dihadapannya ini. 

"Jadi sayang, kamu ingin bercerita kepadaku sebenarnya atau kamu mau aku mencari tahu sendiri apa yang sedang terjadi?" suara pelan namun penuh ancaman itu membuat Angela menundukkan kepalanya. 

"Angela Mandhela, kakak sedang bicara padamu!"

Setelah nada bentakan itu terdengar suara isakan.

Lelaki tersebut mengehela nafas pelan.  Dia lupa jika diruangan ini tidak hanya ada dirinya dan sang adik namun juga balita lelaki yang tadi diajaknya mengobrol.  Dan fatalnya dia membentak Angela didepan balita tersebut. 

Angela mencabut infusnya dengan pelan lalu berjalan kearah Ian yang sedang menangis.  Entah salah apa Ian hari ini,  dia begitu banyak mendengar suara bentakan seseorang.

"Kita bicarakan nanti kak, Aku akan menidurkan dia terlebih dahulu."

Lelaki tersebut mau tidak mau menganggukkan kepalanya.

***

Angela terisak setelah menceritakan semua yang terjadi kepada kakak kandungnya tersebut. 

Axel Mandhela menatap adik satu-satunya dengan tatapan nanar.  Tidak pernah terlintas sedikit pun dipikirannya bahwa Angela akan menanggung semua ini. 

Axel menyesal mengira bahwa Angela pergi dari rumah hanya karena ingin mandiri mengingat dulu Angela begitu memaksa agar diijinkan untuk mengekos.

Salahnya yang tidak mencari keberadaan sang adik sehingga Angela mengalami hal-hal yang tidak seharusnya dialami oleh keluarga Mandhela. 

Seandainya dia tau apa yang sebenarnya terjadi,  seandainya dulu dia lebih sering berada dirumah.  Maka ini tidak akan terjadi. 

Axel bangkit dari duduknya dan berjalan dengan goyah keluar kamar rawat inap Angela tanpa berani menoleh kearah Angela yang sedang menangis.

Penyesalan selalu datang belakangan.

***

Entah sudah berapa lama sejak sang kakak keluar dari ruangan, Angela tetap menangis sesegukan.  Bayangan wajah kecewa sang kakak benar-benar membuat Angela kehilangan kata. 

"Kenapa menangis?"

Angela mendongak menatap Leo yang entah sejak kapan berada didepannya dengan Ana yang tertidur dalam gendongannya.

Angela bersyukur Ana tertidur jika tidak anak perempuannya tersebut pasti akan ikut menangis saat melihatnya menangis dan tangisan Ana akan membangunkan Ian yang akan ikut menangis saat tahu bahwa ibunya dan saudara nya menangis.  Duh kasihan Leo yang bingung menenangkan tiga bayi nya 😂.

Angela menggeleng pelan, dihapusnya air mata yang turun kembali dari mata miliknya.

Leo berjalan kearah kursi dan menidurkan Ana dengan tenang.  Setelah kedua anaknya kini Leo menurus ibu dari anaknya. 

"Ada apa heum? Laila menyakitimu?" tanya Leo lembut seraya menatap muka Angela yang sembab.  Entah berapa lama perempuannya ini menangis. 

Leo mengernyitkan dahi ketika melihat Angela menggelengkan kepala. 

"Jadi kenapa Angel? Aku tidak bisa menebak kejadian yang kamu alami jika kamu tidak bercerita,"ucap Leo agak kesal. 

Tangis Angela kembali sesegukan yang membuat Leo menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Leo paling tidak bisa mengerti sikap perempuan.  Mungkin ini alasan kenapa papanya dulu lebih memilih diam dan masuk kamar saat melihat mamanya menangis karena drama korea.  Perempuan jika ditenangkan saat menangis malah semakin parah tangisannya. 

Leo mengangguk paham lalu keluar dari ruangan inap Angela. 

***

Setelah menenangkan diri ditaman, Axel kembali keruang rawat Angela. Dilihatnya sang adik masih menangis terisak.

Axel menghembuskan nafas lelah.

"Hentikan tangisanmu dek," ucap Axel seraya menyentuh pelan kepala Angela yang menunduk. 

Axel menarik Angela dalam pelukannya.

"Kakak sudah memaafkanmu, jadi berhentilah menangis. Sekarang yang terpenting bagaimana kita memberitahukan ini pada mama dan papa."

Axel merasakan tubuh dalam pelukannya menegang. 

Saat Axel ingin kembali berbicara tubuhnya ditarik yang membuat pelukannya terhadap Angela terlepas.

Axel tersenyum sinis melihat kekasih adiknya berada tepat didepannya sekarang. 

"Lama nggak jumpa Le, Lu nggak lupakan siapa gue?"

---

TBC

Our FaultTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang