12

77.5K 3.6K 16
                                    

Update...

Wkwk,  selamat membaca ya ^^

Jangan lupa vote dan komen 😍

-----

"Mereka sudah tidur?" tanya Leo ketika Angela membuka pintu rumah untuknya. 

"Kenapa larut sekali?"

"Ada banyak hal yang harus aku urus.  Bagaimana hari ini mereka Angel? "

Angela mengerucutkan bibirnya. 
"Mereka baik. Mereka menanyakan mu berulang kali sampai Ana tidak mau menyentuh makan malamnya."

"Jadi,  apa Ana sudah makan?"

"Sudah,  aku memaksanya.  Jika tidak dia tidak akan makan sampai besok."

Leo menatap Angela lalu mengacak rambut wanita tersebut dengan lembut. 

"Aku lihat anak-anak sebentar."

***

Ana yang masih belum bisa tidur mendengar langkah kaki mendekat langsung kembali berpura-pura memejamkan mata.

Ibunya pasti akan mengomel saat tahu dia belum tidur dijam selarut ini. 

Ana mendengar pintu kamarnya dibuka.
Ana semakin memejamkan matanya.

Leo mengkerutkan dahi ketika melihat sang anak yang berpura-pura tertidur.

Dalam hati Leo berkata bahwa yang dilakukan anaknya ini adalah apa yang dilakukan dia waktu kecil. 

Leo semakin mendekati anaknya.
"Ana kenapa belum tidur? " tanyanya seraya mengecup kedua mata Ana yang terpejam tak wajar.

"Kangen papaa.."

Ana mendudukkan tubuhnya dan memeluk Leo. 

"Papa kemana aja? Hiks,"

"Kok nangis?  Papa kan kerja sayang," ucap Leo seraya membetulkan posisi Ana yang memeluknya dari samping.

"Papa nggak usah kelja.  Disini aja sama Ana.  Ana kan masih kangen papa," Ana berucap dengan sesegukan.

"Sini papa gendong..."
Leo menggendong Ana dan menepuk pelan punggung nya.

"Papa disini, sekarang Ana tidur ya..  Hari minggu nanti papa janji akan ajak Ana jalan-jalan."

"Janji?"
"Tentu. Papa janji."

***

"Kenapa lama sekali? "tanya Angela saat Leo mencapai tangga dasar.

"Apa kau juga akan merajuk seperti Ana,  Angel? " Leo bertanya dengan senyuman geli.

Angela memutar matanya kesal.

"Mandilah, setelah itu tidur."

"Denganmu? "

"maksudmu? "

"Mandi dan tidur bersamamu?"

"Yak!!!  Hilangkan pikiran mesum itu dan segera mandi! " Angela berteriak yang membuat Leo langsung berlari seperti kuda.

"Kalau berubah pikiran,  kau boleh menyusulku, Angel."

Setelah Leo berkata seperti itu Angela kembali berteriak.

Sepertinya Leo mempunyai kemampuan membuat Angela menjadi tua lebih cepat 😂

***

Sudah empat hari berlalu dan hari ini adalah hari sabtu. 
Angela masih sibuk berkutat dengan bekal yang akan dibawa anaknya untuk sekolah saat suara Leo terdengar. 

"Angel,  Aku sudah berjanji pada anak-anak kalau besok kita akan keluar jalan-jalan.  Kamu bisakan? "

Angela tampak seperti sedang berfikir sebelum menjawab Leo.

"Aku bisa."

Angela menatap Leo ragu.  Nanti malam adalah jadwal dia bermain piano di cafe Rio. 

"Engg--Le,  anu--"

Leo mengernyitkan dahinya menatap Angela ingin tahu.

"Ada apa?" tanya Leo.

"Aku emm--ada jadwal bermain piano nanti malam."

"Piano? "

"Ya,  salah satu pekerjaanku untuk menghidupi sikembar."

Angela meringis pelan melihat ekspresi Leo yang tak bisa dibaca olehnya.

***

"Ana dan Ian sering kesini?"  tanya Leo pada kedua anaknya yang sedang asyik memakan kentang goreng. 

"Setiap mama bermain piano kami selalu disini," Ian menanggapi pertanyaan sang papa. 

"Om Rio juga sering traktir kita makan," Ana ikut menjawab sang papa dengan cengiran khasnya. 

"Om Rio?"

"Teman mama."

Leo berhenti bertanya ketika mendengar permainan piano Angela telah dimulai.

Leo menatap Angela yang bermain piano dengan indah. Ia tersenyum lebar bahwa dulu tak sia-sia dia mengajari Angela bermain piano. 

Setelah terdengar banyak tepuk tangan Leo tersadar dan ikut bertepuk tangan.

Leo bisa melihat seorang lelaki menghampiri Angela dan mereka berbicara akrab sesekali tertawa. 
Lelaki itu mengikuti Angela yang berjalan kearahnya. 

"Ini Rio,  pemilik cafe ini," ucap Angela saat berada didepan Leo. 

Leo mengamati Rio dari dekat sebelum akhirnya tersenyum dan mengulurkan tangannya. 

"Leo. "

***

TBC

Our FaultDonde viven las historias. Descúbrelo ahora