Honor or Ego? (Part 2)

3.7K 297 4
                                    

Tiga hari sudah berlalu, hari ini seluruh anggota -baik dari Seirin maupun Shutoku- akhirnya bisa pulang kerumah masing masing. Namun tetap saja, ada sesuatu yang membayangi Sophia, ia jelas masih mewaspadai Mizutani sejak kejadian kau-tau-apa yang dengan sialnya menghantui dirinya setiap malam.

Gadis itu terbangun saat jam masih menunjukkan pukul 3.40, membuatnya sedikit frustasi mengingat dua malam lalu ia kekurangan tidur karena di hubungi berturut turut oleh sang Captain dan Green.

(Dan hanya tuhanlah yang tau bagaimana mereka mengetahui kejadian tak mengenakkan tersebut. Sophia berani bersumpah ia tak memberitahu siapapun tentang hal itu -tapi terserahlah, toh hal itu juga sudah terjadi...)

Berdiri dari fuuton, Sophia beranjak ke Kamar mandi. Melewati kamar para pemain yang dapat dipastikan sangat kelelahan.

Mencuci muka dan menggosok gigi, rutinitas pagi yang biasanya mengantikan mandi dalam kesehariannya. Yah, anggap saja persiapan kalau ada hal hal yang tidak mengenakkan terjadi.

'Ugh. Jadi tidak bisa tidur lagi' Batin Sophia.

Ia pun memutuskan untuk pergi ke gym, berniat untuk berolahraga pagi sambil menunggu fajar menyingsing.

Derap langkah kaki mengisi koridor yang sunyi. Gadis itu melangkah meninggalkan penginapan, melewati beberapa blok sebelum sampai ke sebuah gym yang biasa mereka pakai selama liburan musim panas.

Gadis itu mengambil bola yang ada di luar, memantul mantulkannya di lantai sambil berjalan santai, memikirkan beberapa strategi dan hal hal random yang bisa dipikirkannya.

[A/N : Tolong putar lagunya sekarang!]

Tiba tiba suara musik terdengar, menggema dalam ruangan luas tempatnya berada. Sophia segera menghentikan langkahnya, mengendap endap dan bersembunyi dibalik salah satu bangku tribun yang ada.

Disana, ia melihat Mizutani. Pemuda itu dengan semangat mendribble bola orange di tangannya sebelum melakukan lay up dengan sempurna.

Suara musik masih menggema dan Mizutani masih terus bermain, seakan mengikuti irama dari musik yang masuk ke telinganya. Seolah tak menyadari keberadaan gadis bersurai ungu kebiruan di belakangnya yang memperhatikan sekaligus mengamati dirinya.

Tak lama musik pun berhenti, bersamaan dengan dunk terakhir yang dibuat oleh Mizutani. Si empunya tersenyum puas sebelum dengan hati hati mencoba melompat turun dari ring. Sophia terkesima, mengagumi aksi pemuda yang ada di depannya tersebut.

Mizutani melepas pegangannya pada ring itu, membuatnya terjatuh, mengikuti gravitasi yang menariknya kebawah. Waktu terasa diperlambat ketika kakinya akan menyentuh lantai,

Sayangnya ada dua kesalahan yang dilakukan Mizutani -yang pertama adalah mengabaikan gadis dibelakangnya, dan yang kedua adalah mendarat dengan kaki kiri terlebih dahulu.

"Ugh!"

Tepat ketika ia mendarat, pemuda itu goyah sebelum oleng dan terjatuh, meringis menahan rasa berdenyut di kaki kirinya.

"Ah sial, aku lupa..."

Sophia berdiri, berniat meninggalkan tempat itu dan melaporkan hal ini kepada sang Captain. Namun baru saja ia akan beranjak pergi, sebuah pisau melesat kearah tempatnya berdiri, membuatnya bersalto dan memutar tubuh demi menjaga keutuhan kepala -dan tentu saja nyawanya.

Sophia berbalik, mengabaikan rasa Javū yang dirasakannya -hell, dia memang hampir selalu terluka dalam semua misi- melirik Mizutani yang menatapnya sinis.

"Ara ara... tak kusangka kau mengamatiku sampai seperti ini, Masayoshi-san"

Suara Mizutani memberat, tersenyum manis dan berdiri dengan langkah goyah namun menantang, iris keperakan miliknya berkilat kilat dipenuhi penuh nafsu liar untuk membunuh.

Code Name : Sea! [SLOW-UPDATE]Where stories live. Discover now