Case Two : Begining (Part 2,5)

154 11 15
                                    

Di hari yang sama, pukul delapan pagi, SMA Seirin.

Pagi ini, kelas dikejutkan dengan kedatangan sang Masayoshi yang sekarang nampak seperti mayat hidup. Kantung matanya menebal dan kulitnya yang pucat membuatnya hampir digebuk oleh seorang pemuda dengan sapu.

(Setelah ditelusuri, ternyata si pemuda ketakutan karena baru menonton film zombie di malam sebelumnya, dan hampir diamuk massa karenanya.)

Kagami sendiri, sebagai sepupu mendadak menerima tatapan interogasi dari sang bayangan, yang untungnya bisa selesai tanpa perdebatan panjang.

Takao Mizutani bukanlah satu-satunya korban dari masalah penculikan tempo hari. Sang gadis pun juga mendapatkan hal yang sama, bahkan mungkin lebih buruk karena ia harus bolak-balik Tokyo-Akita dan menginvestigasi ditempat atas perintah Ketua Kepolisian Akita, sementara laporan juga masih menumpuk dirumah meski ia sudah mencicilnya sembari bekerja.

Ini jelas sangat berbeda dengan misi biasa, dimana ia masih bisa berbagi tugas dengan yang lain untuk berfokus pada satu hal. Sementara dalam misi ini, ia harus membagi fokusnya menjadi tiga, dan itu... jujur merepotkan.

Ia bahkan belum menambahkan soal si harimau merah yang selalu mengaum minta ikut setiap kali ia akan melangkahkan kaki keluar rumah.

Gadis itu sebenarnya masih menyalahkan si pemilik Eagle Eye asal Shuutoku yang seenaknya menyerobot penyelidikan wilayah Tokyo tanpa izin. Tapi ya sudahlah, memikirkan hal itu hanya akan membuat Sophia ingin melubangi kepala partner barunya dengan revolver.

Sebuah colekan memudarkan lamunannya.

"Masayoshi-san... Kau baik-baik saja?"

Suara lembut itu bertanya dengan nada khawatir. Kalau Sophia sedang dalam keadaan normalnya, ia akan berbalik dan menebar senyum sembari berkata-kata manis. Tapi sekarang...

Ia tak begitu ingin mendengar pertanyaan macam itu.

Sosok dibelakangnya terdiam, terlihat ragu untuk kembali angkat suara ketika ia tak kunjung menjawab. Sophia menarik nafas panjang, akhirnya mengalah karena ini sudah ke lima kalinya orang itu bertanya.

"Ya. Aku baik baik saja, Nekomura-senpai."

Aura cerah langsung menghiasi wajah si gadis yang lebih tua, mau tak mau membuat sang kouhai ikut tersenyum.

Sophia bersyukur, karena setidaknya ada hal baik yang terjadi setelah seminggu penuh huru hara.

Ya... Ini bisa jadi awal yang bagus sepertinya.

~CNS~

Gadis itu terhenyak ketika membuka lokernya, mendapati baju olahraga miliknya kini terpotong potong mengenaskan, disertai sebuah kertas hasil print yang bertuliskan 'Bitch' dengan ukuran lumayan besar tertempel di dalam.

Sophia mengurut dahinya secara mental. Lupakan soal memulai hari dengan damai, ia malah akan disibukkan dengan orang sepertinya punya dendam padanya karena alasan yang hanya mereka dan tuhan saja yang tahu.

Gadis itu meraih kertas itu dan mengemasnya menjadi bola kecil dan menutup pintunya. Kagami menghampirinya tak lama kemudian.

"Ada masalah?" Tanyanya.

Sang Masayoshi menggeleng pelan.

"Aku hanya merasa kurang enak badan. Bisa bilang aku tidak ikut olahraga hari ini?"

"Kutemani kalau begitu!" Tutur Kagami dengan nada khawatir.

"Tidak perlu."

"Tapi-"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 30, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Code Name : Sea! [SLOW-UPDATE]Where stories live. Discover now