Greetings.

2.5K 205 6
                                    

Pesawat mendarat dengan selamat di bandara Narita. Jiyūho melirik kanan kiri, mencari keberadaan sang penjemput.

Secercah warna hijau terlihat diujung mata, sang kapten akhirnya bisa menghela nafas lega karena telah bertemu si pemandu.

Mengapa kalian bertanya? Padahal kalian pasti kenal ia.

Siapa lagi kalau bukan si hacker jenius, Verde Michaelis?

"Anda cukup lama, Captain." Sepasang iris emerald menatapnya tenang, serigai penuh percaya diri seperti biasa ia tunjukkan di wajah berkulit putih itu.

"Green."

Jiyūho menatap si pria dengan wajah datar, menghampiri si pria diikuti sang adik dengan senyuman seribu makna yang mempesona wanita yang tak sengaja lewat.

"Dimana dia?" Ia bertanya. Menatap datar seperti biasanya.

Green tersenyum lebar. Menatap sang kapten dengan mata bersinar aneh.

"Anda akan tau nanti."

~CNS~

Suara gerabak-gerubuk terdengar dari apartemen dengan papan nama 'Kagami' kala matahari sudah mulai tinggi.

Para tetangga sampai geleng-geleng kepala tak mengerti apa yang terjadi, bahkan ada yang sudah setengah niat mendobrak apartemen berisikan dua saudara beda warna dan marga. Takut takut ada hal tak diinginkan menimpa mereka.

Ah, sepertinya hal itu tidak perlu. Karena beberapa menit kemudian, sesosok gadis bersurai biru keunguan muncul dengan membuka  (membanting, sebenarnya) pintu dari dalam sebelum menguncinya dan lari keluar.

Apa gerangan yang terjadi? Para tetangga hanya bisa cengo melihatnya.

Disisi lain, gadis itu merasa kepalanya masih berdenyut sakit, untunglah ia membawa beberapa air dan obat sakit kepala dalam tas selempangnya.

Ia tak habis pikir, sebesar apa dosanya kepada Tuhan Yang Maha Esa, sampai-sampai masalah datang kepadanya tak kunjung usai. Bahkan satu masalah belum terselesaikan!

Setelah penculikan dua pemuda yang membawa nama anggota pembunuh berdarah dingin Anonymous Darkness,pagi ini ia mendapat kabar mengejutkan. Kapten dua tim khusus lenyap dari pantauan dari kemarin. Tentu kedua agensi ketar ketir mencari kedua tokoh berpengaruh itu.

Itu wajar. Ia juga akan jungkir balik jika hal itu terjadi padanya saat memimpin suatu saat.

(Jangan salah sangka dengan perkataan itu, ia sama sekali tidak punya minat menduduki posisi tinggi macam pimpinannya. Karena demi tuhan, setengah gunungan berkas dari Captain Jiyūho sudah cukup untuk membuatnya stress berkepanjangan.)

Ini mungkin cukup sederhana. Tinggal melacak keberadaan keduanya dan menggeret mereka pulang secepatnya.

Masalah terselesaikan.

Tapi tentu akan beda ceritanya kalau dampak masalah ini sudah sampai ke dalam politik, mengingat hubungan keduanya agak renggang karena suatu hal.

Tuduh menuduh pasti akan dilancarkan masing-masing pihak kepada lawan sampai akhirnya dibawa ke meja pengadilan dengan persaingan yang kurang sehat..

Dan jika ditambah dengan fakta bahwa rasisme terhadap keturunan Asia masih merajalela di AS, hampir seratus persen ia yakin kejadian ini tidak akan berakhir dengan baik.

Code Name : Sea! [SLOW-UPDATE]Where stories live. Discover now