Fox and Eagle.

2.2K 144 23
                                    

Pagi menjelang dan mentari kini beranjak dari ufuk timur, memberi kehangatan kepada seluruh makhluk di muka bumi. Seolah menyambut, ayam jantan berkokok bersahut-sahutan di seluruh penjuru.

Suasana yang pas untuk memulai hari, bukan begitu?

Sayangnya hal itu agaknya tak berlaku bagi beberapa orang, seperti seorang gadis bersurai ungu kebiruan yang masih meringkuk di kasurnya sekarang.

Jam weker kecil di samping mejanya telah menunjukkan pukul enam lewat tiga puluh sekian, namun tak ada tanda-tanda si gadis akan meninggalkan kasurnya.

Mungkin karena aura dingin dari musim gugur. Dan ditambah guling dan selimut yang terasa begitu nyaman, pasti akan sangat sulit untuk beranjak dari ranjang.

Bergeser sedikit dari kasur, kita dapat melihat meja belajar yang luar biasa penuh oleh setumpuk laporan bertempel elang, serta beberapa map berisi data korban hilang kiriman dari kepolisian Akita.

Belum lagi beberapa buku pelajaran yang berserakan, dan seengok gelas kosong -yang diduga kuat bekas kopi- yang ikut meramaikan meja. Keduanya turut memberi kesan Chaos disana.

Sophia menggigil sedikit ketika ia tak sengaja menendang selimutnya dari kasur, membuat si gadis membuka matanya dan mengambil selimut yang kini tergeletak di lantai dengan tak niat. Dengan mata sayu, ia sekilas melirik jam weker di sebelah kasurnya.

' Setengah tujuh. Oh, aku masih bisa tidur sebentar.' Pikirnya, kembali menarik selimut sembari memeluk guling, mencoba mengembalikan waktu tidur yang ia buang untuk mengerjakan segala laporan terkutuk hingga pukul tiga dini hari tadi.

Pandangannya perlahan menghitam seiring dengan nafasnya mulai teratur, menandakan ia akan kembali memasuki alam mimpi sebentar lagi.

Tapi sayangnya tidak secepat itu.

Bunyi tembakan beruntun mendadak terdengar, membuat Sophia membuka mata lebar-lebar sembari mengambil posisi bersembunyi dibawah selimut, mengambil pistol yang ia sembunyikan di bawah bantal untuk jaga-jaga.

Suara itu akhirnya terhenti lima menit kedepannya, namun sang gadis belum mau bergerak dari tempat.

' Aneh... ' Pikirnya sembari memunculkan kepalanya keluar selimut, mendapati tak ada apapun yang berserakan kecuali ponselnya.

Tunggu, ponsel?

Ia meraih benda elektronik yang bergetar dimejanya. Aura membunuh mendadak mengisi ruangan ketika ia akhirnya mengerti apa yang terjadi, apalagi dengan identitas pemanggil yang tertera jelas.

"F*CK YOU, CAPTAIN!" Raungnya frustasi.

-Dan tempat entah berantah, Jiyūho kembali tersenyum iblis sembari menyesap teh paginya dengan khidmat.-

~CNS~

"Kagami, kau sudah semakin mahir menggunakan tangan kirimu ya?" Kawahara berkomentar takjub kala Kagami dengan lihai memainkan bola di tangan kirinya. Si objek menoleh sedikit kepada si pemuda dan tersenyum bangga.

"Begitulah. Malah sekarang rasanya lebih enak makan menggunakan tangan kiri." Kagami kembali fokus memantulkan bola jingga ditangannya beberapa kali. Ia kembali menoleh kepada ketiga kawannya dengan mata agak merah. Hasil dari semangatnya yang terlalu menggebu.

Code Name : Sea! [SLOW-UPDATE]Where stories live. Discover now