Chapter 2

1.7K 136 13
                                    

DOR............................................

Suara bak guntur itu menggema di seluruh hutan yang gelap. Tangan yang hampir tersentuh untuk selanjutnya di genggam menjadi hancur setelah suara mengerikan itu berbunyi. Mata serius itu berubah menjadi mata yang terkejut sekaligus tak percaya dengan apa yang di lihat di depan matanya.

Yeojanya telah di tembak oleh salah satu werewolf yang mengepung mereka dengan menggunakan peluru perak.

Dada yeoja itu mulai mengalir darah yang segar, di saat yang bersamaan ia terbatuk, darah keluar di bibir mungil yeoja itu, dengan posisi yang masih berdiri tegak dan Tangannya masih setia ter ulur di depan tangan kekasihnya.

"Yoongi-ah,......" ucapnya lirih menahan sakit.

Yoongi, masih tetap berdiri mematung dengan ekspresi yang masih sama. Hingga ekspresi itu kembali berubah setelah ia melihat Yeojanya mengukir senyum di tengah kesakitan yang dideritanya hingga akhirnya tubuh mungil itu pun terhuyung kedepan setelah tak kuat lagi menahan sakit.

Namun, sebelum tubuh itu benar benar jatuh, Yoongi dengan cepat meraih tangan itu, menggenggam tangannya dan membawa tubuh mungil itu di dalam dekapannya.

Semua darah yang mengalir di dada yeoja itu kini ikut mengalir di seluruh badan Yoongi.

Air mata yang sedari tadi di tahan oleh namja itu kini tak bisa lagi di bendung. Air mata itu sukses mengalir di pipinya, ia tak terima dengan semua ini.... yeojanya telah mati terbunuh tepat di hadapannya.

Yoongi masih tetap memeluk Alicia yang sudah tak bernyawa itu dengan erat. Tubuh lemas itu masih bisa ia peluk dalam keadaan berdiri.

Sebelum akhirnya, werewolf yang mengepung mereka mulai bergerak maju mengikis jarak diantara mereka dan akan menuntaskannya segera.









































































Seorang yeoja terlihat tengah berdiri di depan cermin riasnya, menatap pantulan dirinya yang sudah memakai seragam sekolah.

Wajahnya tak menunjukkan rasa semangat sedikit pun, lalu sedetik kemudian ia menghembuskan nafasnya.

Tangannya bergerak mengambil lensa kontak berwarna biru terang dengan jari telunjuknya yang ia yakin sudah steril lalu memakainya pada iris mata sebelah kanan, dan dia meninggalkan yang tersisa di tempatnya.

Ia hanya memakai sebelahnya saja karena iris matanya yang sebelah kiri sudah berwarna biru, biru alami yang sudah ada sejak ia lahir.

Orang mengatakan jika mata yang di miliknya adalah mata heterocromia, mata dengan warna iris mata yang berbeda dan jarang terjadi pada setiap manusia kecuali dirinya.

Hah... Persetan dengan kata orang lain, karena mata itu dirinya menjadi di jauhi teman temannya dan di kucilkan hanya karena iris mata sialan yang dimilikinya.

Bahkan ia berharap ia tidak hidup saja ketika mereka mulai menghina dan menganggapnya sebagai anak jadi jadian karena matanya yang aneh. Dan bukan hanya itu Minatozaki Sana, terlahir tanpa di ketahui kedua orang tua kandungnya, ia semakin di hina dengan mengatakan jika ia adalah anak haram yang di buang oleh siluman.

You Are My Mate? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang