Chapther 7

996 82 4
                                    

Tap tap tap..

Yoongi melangkahkan kaki lebarnya bersama kedua orang kepercayaannya, menelusuri lorong panjang dengan penyinaran yang minim dari sebuah bangunan berbentuk persegi panjang itu.

Sebuah bangunan yang letaknya jauh dari rumah.

Yoongi semakin mengeratkan kepalan tangannya begitu dirinya sudah hampir dekat dengan ruangan itu, rasanya ia akan membunuhnya begitu manik mata tajam miliknya menatap langsung orang yang ada di dalamnya.

Brak!

Sekali hentakan pada pintu malang di hadapannya, yang pasti sudah sangat rusak berat akibat bantingan keras yang di lakukan Yoongi.

Mata Yoongi akhirnya menatap sosok namja, dengan baju serba hitam yang sudah tak berbentuk di tambah dengan bercak darah segar mengalir di setiap robekkan di bajunya, tengah terikat di sebuah kursi dengan penerangan satu bohlam tepat di atas kepalanya.

Namja itu menundukkan kepalanya, entah karena sudah lemah telah di siksa oleh anggota pack Yoongi atau dia tidak mau menatap Yoongi lantaran rasa ketakutan yang menyerang dirinya saat ini.

Seperti biasa aura kemarahan Yoongi sangatlah besar bisa di lihat dari kedua orang yang tadi berjalan bersamanya tak berani sedikitpun membuka pembicaraan dengan Yoongi sebelum Yoongi sendiri yang memulai, bahkan mereka pun tidak berani menatap manik mata Yoongi yang mereka yakin sudah berubah menjadi gold, sebuah level tingkat tinggi di mana sang Alpha akan sangat rentan dengan amarah dan bisa saja dia akan melukai siapa saja yang merusak suasna hatinya atau memancing amarahnya.

Yoongi menatap lurus ke depan tepat pada tawananya saat ini.

"Informasi apa saja yang kalian dapat darinya?" Yoongi akhirnya membuka suara.

"K-kami, mendapat informasi jika rogue itu telah di utus oleh seseorang. D-dan kami........ belum Mengetahui siapa yang mengutusnya, Alpha."

Yoongi sedikit berdecak kesal, dan berhasil membuat mereka berdua terkejut akan hal itu, takut jikalau mereka akan merasakan amarah dari Yoongi.

"Sebenarnya apa saja yang kalian lakukan terhadapnya hingga kalian tidak mendapat informasi yang benar, haruskah aku ikut mengotori tanganku untuk ini?"

Tidak ada jawaban dari mereka, geram..
Yoongi akhirnya melangkahkan kakinya mendekat. Perlahan dia masuk ke dalam cahaya menampakkan dirinya yang kini berdiri tepat di depan namja yang terikat di kursi itu.

Dengan sudah payah namja itu mengadah menatap Yoongi yang berada dekat dengannya. Melihat tatapan mematikan milik Yoongi yang saat itu pernah ia keluarkan saat melindungi Sana dan berhasil membuat rogue yang menggangu Sana itu menghilang,  hanya di balas senyuman miring yang dengan mudah namja itu keluarkan di depan Yoongi.

"Inikah sang Alpha, Mate dari putri Alicia Sana?" namja itu mengubah tatapannya dan menghilanglan smriknya berganti dengan rahangnya yang mengeras. "Kau,.... Tidak akan bisa melidunginya, dia akan mati untuk yang kedua kalinya. Aku harap kau tidak melupakan kejadian 20 tahun yang lalu Alpha.!" dia memberikan penekanan di akhir katanya.

Yoongi sama sekali tak menggubrisnya.

Kaki kanan Yoongi terangkat lalu ia menginjak paha namja itu, memberikan sedikit penekanan di sana dan berhasil membuat namja itu meringis.

Yoongi kemudian sedikit mencondongkan badannya ke depan lalu sikunya ia jadiakan tumpuan dengan meletakkannya di atas pahanya. Akhirnya, jarak di antara mereka pun sudah sangat dekat bahkan wajah Yoongi saat ini berhasil membuat namja yang ada didepannya geram dan ingin sekali ia segera menghabisi Yoongi.

You Are My Mate? (END)Where stories live. Discover now